visitaaponce.com

Kebutuhan Alat Kesehatan Meningkat, IRRA Tambah Empat Kegiatan Usaha Baru

Kebutuhan Alat Kesehatan Meningkat, IRRA Tambah Empat Kegiatan Usaha Baru
RUPSLB Itama Ranoraya(Dok. IRRA)

KEBUTUHAN spesifikasi alat kesehatan mengalani dimanika yang tinggi sesuai perkembangan teknologi kesehatan. Merespons hal itu, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) berencana melakukan penambahan empat kegiatan usaha baru di dalam perseroan, agar kinerja IRRA semakin meningkat ke depannya. 

Dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2022 di Jakarta, Kamis (22/6) Direktur Keuangan Nanan Meinanta Lasahido mengungkapkan, selama ini IRRA berkonsentrasi pada satu Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KBLI) yaitu Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran Untuk Manusia (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia (KBLI 46691).

“Setelah disepakati dalam RUPSLB, perseroan kini bergerak pada lima KBLI yaitu Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran untuk Manusia (KBLI 46691); Perdagangan Besar Pupuk dan Produk Agrokimia (KBLI 46652); Perdagangan Besar Obat Farmasi untuk Manusia (KBLI 46441); Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi dan Alat Kedokteran untuk Hewan (KBLI 46692); dan Perdagangan Besar Zat Radioaktif dan Pembangkit Radiasi Pengion (KBLI 46643),” papar Nanan.

Baca juga : Solusi Digital Indibiz Bantu Oetomo Hospital TIngkatkan Layanan Pasien

Ia menjelaskan, melalui penambahan KBLI, IRRA berharap dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kesempatan serta meningkatkan kinerja termasuk profitabilitas perseroan di masa datang. 

Keuntungan yang didapat IRRA dengan adanya penambahan KBLI ini, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis pada jangka panjang dan menengah, serta dapat memberikan nilai tambah bagi IRRA dan para pemegang saham. Termasuk, hasilnya juga dapat dinikmati bersama seluruh karyawan dan pekerja. 

Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif mengatakan, keterbukaan informasi yang dibuat dalam rangka memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini, juga sudah dilakukan melalui tahapan analisis studi kelayakan penambahan kegiatan usaha oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) independen Suwendho Rinaldy & Rekan (SRR) selaku penilai bisnis dan properti.

Baca juga : Siemens Healthineers Gandeng Kemenkes dan Empat Rumah Sakit

“Dalam melakukan tugasnya SRR melakukan analisis kelayakan usaha perseroan yang didasarkan pada proyeksi keuangan sesuai Rencana Transaksi berupa penambahan KBLI. Adapun kelayakan investasi ditinjau menggunakan parameter atau Metode Arus Kas yang Terdiskonto (Discounted Cash Flow) dengan mengacu pada Net Present Value (NPV) sehingga rencana penambahan kegiatan usaha dapat dikatakan layak atau menguntungkan, apabila NPV-nya lebih besar dari nol dan Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dari discount rate,” papar Heru.

Itu sebabnya hasil kajian dan analisis yang didasarkan pada data dan informasi yang diterima, serta mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi dalam analisis kelayakan, IRRA dinyatakan layak dalam Rencana Penambahan Kegiatan Usaha, yang dilihat dari nilai kriteria investasi yaitu NPV adalah senilai Rp32.481.286.241,- yang diperhitungkan selama masa proyeksi, IRR adalah sebesar 18,66%, lebih besar dari Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang diproyeksikan yaitu 12,69% dan Payback Period kurang lebih 3 tahun 9 bulan semenjak penambahan kegiatan usaha. 

Selain itu, berdasarkan analisa kelayakan Incremental, dengan adanya penambahan kegiatan usaha, akan meningkatkan laba usaha dan laba bersih perseroan serta rasio-rasio keuangan membaik. 

Baca juga : Teknologi Laser dan Robotik Tingkatkan Kesembuhan Pasien Kanker Prostat

Sejalan dengan rencana penambahan kegiatan usaha, saat ini IRRA juga telah memiliki sumber daya manusia yang dinilai kompeten dalam menjalankan kegiatan usaha tersebut, berupa penambahan sejumlah tenaga ahli yang memadai dan handal. 
 
Dalam RUPS Tahunan-Tahun Buku 2022 pada 22 Juni 2023 menyepakati juga laba bersih IRRA adalah Rp48.004.521.732,00. Terkait dengan berkembangnya usaha di masa yang akan datang, termausk penambahan empat KBLI yang disepakati dalam RUPSLB, diputuskan seluruh laba bersih IRRA pada tahun buku 2022 akan dialokasi untuk laba ditahan sebagai modal kerja. 

Laba ini seluruhnya dioptimalkan sebagai upaya IRRA dalam mendukung penambahan empat KBLI tersebut, sehingga manfaat yang dipetik diharapkan juga akan dirasakan dampaknya oleh para pemegang saham, sekaligus memberikan nilai tambah yang lebih besar di masa datang. (RO/Z-5)

Baca juga : Apotek Farmasi Pancasila Maksimalkan Layanan Kesehatan di Kampus

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat