Perkuat Posyandu dan Puskesmas untuk Antisipasi Lonjakan Sebaran Penyakit
![Perkuat Posyandu dan Puskesmas untuk Antisipasi Lonjakan Sebaran Penyakit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/df0a37c3c243a5fed9af0a031404734a.jpg)
DAMPAK perubahan iklim terhadap kondisi kesehatan masyarakat harus diantisipasi. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan unit pelayanan kesehatan yang lebih dekat dengan tempat tinggal masyarakat, seperti posyandu dan puskesmas, untuk melakukan deteksi dini.
"Di tengah ancaman dampak perubahan iklim global yang berpotensi mempermudah penyebaran penyakit menular, kemampuan deteksi dini penyakit di sejumlah unit layanan kesehatan harus ditingkatkan," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/7).
Berdasarkan catatan WHO, perubahan iklim akan menyebabkan 250.000 kematian per tahun dari kasus malanutrisi, malaria, diare, dan tekanan panas. Ongkos kerusakan langsung terhadap kesehatan diperkirakan antara US$2 miliar-US$4 miliar (Rp29,8 triliun-Rp59,6 triliun) per tahun pada 2030. Selain itu, WHO mengungkapkan perubahan iklim juga secara tidak langsung dapat memengaruhi perubahan kondisi penduduk beserta kondisi sosial dan ekonomi mereka sehingga dapat memperburuk kesehatan mental.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim terhadap Pangan Tingkatkan Risiko Gagal Panen
Menurut Lestari, besarnya dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat harus menjadi perhatian serius para pemangku kebijakan di negeri ini. Ini karena, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dampak perubahan iklim tidak semata menyasar pada sisi kesehatan fisik masyarakat, tetapi juga berpotensi mengancam kesehatan mental akibat perubahan kondisi sosial dan ekonomi yang drastis.
Menurut Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah, kesiapan sarana dan prasarana kesehatan dalam upaya memperkuat deteksi dini kesehatan dasar masyarakat harus konsisten dilakukan. Ini termasuk, tambahnya, kesiapan tenaga kesehatan dan peralatan deteksi dini yang memadai di unit layanan kesehatan terkecil seperti puskesmas.
Baca juga: Wakil Rakyat Harus Berperan Aktif Cegah Dampak Perubahan Iklim
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong agar para pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah mampu merealisasikan peningkatan kemampuan deteksi dini di unit-unit layanan kesehatan yang tersebar di masyarakat, demi melindungi setiap warga negara dari ancaman sejumlah penyakit. Apalagi, tegas Rerie, konstitusi UUD 1945 juga mengamanatkan kepada negara untuk memberikan perlindungan kepada setiap warganya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Penimbangan Nasional Serentak Diharapkan Capai 95% Anak untuk Deteksi Stunting
Pemkot Palu Gencar Turunkan Angka Stunting
Kolaborasi Latih Kader Posyandu untuk Pencegahan Stunting
Intervensi Serentak, Senjata Kemenkes Cegah Stunting Sejak Dini
Angka Prevalensi Stunting di Kota Sukabumi Sebesar 26,9%
Imbas Keracunan Massal, Warga Bandung Barat yang akan Gelar Hajatan Harus Lapor Puskesmas
Diserang Beruang, Warga Merangin Alami Luka Parah
Hingga Mei, ODGJ di Yogyakarta Tercatat 1.101 Jiwa
Diagnosis Penyakit Makin Canggih dengan Stetoskop AI
Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Anak di Puskesmas Perlu Ditingkatkan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap