visitaaponce.com

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia Sudah Capai 19,5 Juta Orang

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia Sudah Capai 19,5 Juta Orang
Insulin yang digunakan para penderita diabetes tingkat lanjut.(AFP)

JUMLAH penderita diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) di Indonesia terus meningkat. Diperkirakan jumlah penderita DM tipe 2 di Indonesia telah mencapai 19,5 juta orang.

Penyakit diabetes melitus tipe 2 pada umumnya diketahui bisa diderita oleh orang-orang yang berusia diatas 40 tahun. Namun saat ini terjadi peningkatan secara global 56% kasus DM tipe 2 pada usia kurang dari 40 tahun.

"Saat ini ada 19,5 juta penyandang DM tipe 2 di Indonesia dan akan naik 150% pada 2 dekade kedepan," ucap Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes RSCM, Dyah Purnamasari Sulistianingsih, di Jakarta pada Jumat (7/7).

Baca juga: Penderita Diabetes bakal Naik Dua Kali Lipat ke 1,3 Miliar

Dyah menjelaskan bahwa dihitung dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang melibatkan provinsi seluruh Indonesia dari 2007-2018 ada peningkatan 2x lipat terhadap kasus DM tipe 2 yang diderita oleh usia muda.

"Di Indonesia atau di Asia resiko mengalami komplikasi dari DM tipe 2 lebih besar dibanding Eropa dan Amerika. Usia dini kurang dari 40 tahun lebih mudah terkena komplikasi kronik seperti penyakit jantung dan meningkat 4 kali lebih tinggi," jelasnya.

"Begitu ia terkena komplikasi kronik maka biaya kesehatannya naik 130% dan sering meninggalkan kantor karena harus berobat," sambung dia.

Baca juga: Titik Pijat yang Bermanfaat untuk Penyandang Diabetes

Dyah memaparkan bahwa penyebab tersering pada DM tipe 2 tidak lain adalah obesitas. Data Riskesdas pada 2018 menunjukkan 3 dari 10 populasi Indonesia sudah mengalami obesitas.

"Populasi Indonesi atau Asia ternyata memiliki lingkar pinggang dan lemak tubuh yang lebih tinggi 3-5% dibanding dengan Eropa dan Amerika, jadi populasi Asia lebih berisiko terkena penyakit metabolik," sebut Dyah.

Faktor Genetik

Salah satu studi jangka panjang menyebutkan bahwa anak kandung dan saudara kandung pasien DM tipe 2 ada risiko 8x lebih besar terkena DM tipe 2.

"Pada populasi anak kandung, penebalan pembuluh darah sudah hampir 50% terjadi meskipun masih awal," ungkapnya.

Selain itu, laki-laki yang usianya diatas 30 tahun yang keluarganya ada terkena diabetes, kadar kolesterolnya berisiko meningkat sampai dengan 5x lipat.

"Penyakit kolesterol kalau berlebihan akan ditimbun di organ lain yang seharusnya tidak boleh menyimpan kolesterol diantaranya hati, akan terjadi risik perlemakan hati bisa menyebabkan kanker hati," tegas Dyah.

Upaya yang saat ini dilakukan oleh berbagai sektor untuk mencegah DM tipe 2 sudah bisa dilihat dari berbagai sektor.

Mulai dari pemerintah yang mengeluarkan regulasi mengenai perdagangan makanan, lalu ketersediaan makanan sehat di sekolah-sekolah, kemudian infrastruktur untuk melakukan kegiatan aktivitas fisik dan keluarga menjaga kebiasaan makanan dan aktivitas keluarga.

"Dan yang terpenting adalah persepsi mengenai berat badan dan body image di lingkungan sosial," tandasnya.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat