Pemahaman Masyarakat terkait Keberagaman Sumber Pangan Bergizi Harus Ditingkatkan
![Pemahaman Masyarakat terkait Keberagaman Sumber Pangan Bergizi Harus Ditingkatkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/a6cab1d2e0bec4b6e47f4c744c535a8e.jpg)
KESIAPAN pemahaman masyarakat terkait sumber pangan yang beragam dengan gizi seimbang sangat dibutuhkan dalam upaya pengentasan stunting di Tanah Air. Apalagi saat ini ada ancaman perubahan iklim yang berpotensi mengganggu ketersediaan pangan.
"Potensi gangguan ketersediaan pangan harus segera diantisipasi dengan peningkatan pemahaman masyarakat terkait beragam pangan bergizi dari sumber pangan yang tersedia," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/7).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi ancaman El Nino di Indonesia yang puncaknya akan terjadi pada Agustus-September 2023. Ancaman El Nino itu diprediksi berintensitas lemah hingga moderat sehingga dikhawatirkan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan dan produktivitas pangan atau ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Kendala dalam Membangun Karakter Anak Bangsa Harus Segera Diatasi
Menurut Lestari, prakiraan BMKG itu harus diantisipasi dengan baik oleh para pemangku kebijakan. Potensi terganggunya ketahanan pangan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, akan berdampak pada upaya mengakselerasi sejumlah program, antara lain pengentasan stunting, yang menuntut asupan kecukupan gizi masyarakat.
Apalagi, tambah Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah, Kementerian Kesehatan menargetkan prevalensi stunting di 2023 menjadi 17% dan pada 2024 menjadi 14%. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terbaru pada 2022, angka prevalensi stunting Indonesia tercatat 21,6%.
Baca juga: Pemkot Sungai Penuh Pelajari Strategi Percepatan Penanganan Stunting ke Kota Denpasar
Menurut Rerie, untuk mengejar pencapaian prevalensi stunting dari 21,6% pada 2022 menjadi 14% pada 2024 di tengah potensi terganggunya ketersediaan pangan, membutuhkan upaya serius untuk mengantisipasi dampaknya. Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat kesiapan masyarakat dan para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah harus segera dipastikan dalam menghadapi sejumlah tantangan tersebut.
Menurut Rerie, sosialisasi masif terkait sejumlah alternatif sumber pangan bergizi yang tersedia di lingkungan masyarakat sangat penting, untuk mengantisipasi potensi gangguan ketersediaan pangan akibat perubahan iklim. (Z-2)
Terkini Lainnya
Pemerintah Cari Solusi untuk Tingkatkan Perekonomian Kabupaten Seluma
Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Inflasi Turun, Langkah Mitigasi tetap Dilakukan
Harga Pangan Melonjak, Garis Kemiskinan Maret Naik
Kendalikan Inflasi, Pemkot Denpasar Kembali Gelar Pasar Rakyat
Survei Sebut Penurunan Stunting Hanya 0,1%, Kepala Daerah Keberatan
Super Bubur dari Mayora Raih Penghargaan dari Perhimpunan Pakar Gizi
Pergizi Pangan Apresiasi Produk Minuman yang Dukung Gaya Hidup Sehat
Benih Padi Inpari Nutri Zinc, Pangan Bergizi Cegah Anak Stunting
Pangansari Ekspor 1,5 Juta Bubur dan Bumbu untuk Kebutuhan Haji di Armina, Arab Saudi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap