visitaaponce.com

Keberhasilan Konservasi Indonesia Jadi Contoh bagi Negara-negara ASEAN

Keberhasilan Konservasi Indonesia Jadi Contoh bagi Negara-negara ASEAN
Kawanan gajah sedang makan di Taman Nasional Way Kambas.(Antara)


Keberhasilan aksi konservasi keanekaragaman hayati Indonesia menjadi pembelajaran yang baik bagi negara-negara ASEAN. Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik KLHK Indra Exploitasia mengatakan, sebagai negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati tinggi, Indonesia menaruh perhatian serius dalam konservasi. Langkah tersebut dilakukan bersamaan dengan penguatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekonomi produktif.

"Beberapa praktik terbaik dari aksi konservasi keanekaragaman hayati dan program peningkatan mata pencaharian alternatif di Indonesia telah dilakukan di ASEAN Heritage Park (AHP) Gunung Leuser dan AHP Way Kambas. Kedua kawasan ini juga berstatus sebagai Taman Nasional," kata Indra dalam keterangan resmi, Kamis (27/7).

Melalui dukungan Small Grants Programme (SGP) by the ASEAN Centre for Biodiversity (ACB), dua AHP itu telah membantu masyarakat lokal mengembangkan beberapa produk seperti madu, gula aren, kerajinan eco-print, serta makanan-makanan olahan untuk dijual ke pasar atau ditawarkan kepada wisatawan yang datang.

Baca juga: 10 Orangutan Hasil Rehabilitasi Siap Dilepasliarkan ke Hutan Kalteng

Dua kawasan tersebut juga memberikan contoh bagaimana kemitraan antara  taman nasional, LSM dan pemerintah daerah dari tingkat desa hingga provinsi. Semua terbukti bisa berkontribusi terhadap konservasi.

Misalnya, melalui pembentukan Tim Gugus Tugas untuk konflik manusia-satwa liar, dan program pariwisata terpadu di taman nasional dan desa-desa penyangga. Kesimpulannya, Indonesia bisa membuat kondisi dimana ada keseimbangan antara ekonomi dan ekologi.

Baca juga: Belasan Badak Jawa di Ujung Kulon Dilaporkan Hilang

“Upaya konservasi hanya akan berjalan dan berhasil jika pemerintah dan masyarakat bekerja sama," imbuhnya.

Sejauh ini, pelaksanaan SGP Indonesia telah menghasilkan beberapa pencapaian positif seperti data survei satwa liar dan keanekaragaman hayati khususnya spesies kunci misalnya gajah sumatera, badak sumatera, dan harimau sumatera. Kegiatan restorasi ekosistem juga dipadukan dengan program alternatif mata pencaharian (kemitraan konservasi) untuk mengatasi konflik manusia-satwa liar dan konflik tenurial dan pengembangan ekowisata terpadu.
SGP telah mendukung peningkatan mata pencaharian di 49 desa di sekitar TNGL dan TNWK.

“Kami menyadari bahwa masing-masing ASEAN Heritage Park memiliki kekhususan dan keunikan tersendiri dari keanekaragaman hayati dan ekosistem. Namun, setiap masalah dapat diselesaikan dengan pendekatan sesuai karateristik AHP," tuturnya.

Setiap kawasan lindung, kata Indra, memiliki keanekaragaman hayati dan ekosistem yang unik serta memiliki nilai yang luar biasa dapat dilestarikan secara efisien dan dikelola secara berkelanjutan, tidak hanya oleh Indonesia tetapi bersama dengan mitra ASEAN sebagai bagian dari upaya bersama untuk perlindungan dan pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati di kawasan ASEAN.

Sebagai informasi, Indonesia memiliki tujuh Taman Nasional (TN) yang bersatus ASEAN Heritage Park, yaitu TN Gunung Leuser, TN Kerinci Seblat, TN Way Kambas, TN Kepulauan Seribu, TN Wakatobi, TN Bantimurung Bulusaraung, dan TN Lorentz. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat