Gerakan Merdeka Belajar Menginspirasi Negara Tetangga
![Gerakan Merdeka Belajar Menginspirasi Negara Tetangga](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/5f43789e3455b9f80b98a3d2c3166925.jpg)
DALAM empat tahun terakhir, Merdeka Belajar terus menjadi acuan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas sistem pendidikan.
Tantangan di masa pandemi yang berdampak pada sistem pendidikan global mendorong pemerintah Indonesia untuk semakin mengakselerasi upaya membangun sumber daya manusia yang unggul.
Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berfokus mewujudkan ekosistem pendidikan yang semakin relevan dengan kemajuan zaman melalui kebijakan yang mendukung empat aspek prioritas.
Pada pertemuan Regional Kedua Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/8), Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menyampaikan Indonesia terus mendorong transformasi sistem pendidikan melalui gerakan Merdeka Belajar. Fokus utama gerakan tersebut ialah untuk mengatasi krisis pembelajaran.
Baca juga: 2nd Steamcup Sumatera 2023 Bawa Visi Merdeka Belajar
“Transformasi digital melalui gerakan Merdeka Belajar dapat memperkuat ekosistem pendidikan di Indonesia dan menginspirasi negara-negara anggota ASEAN (negara tetangga),” tuturnya.
Sejak 2019, katanya, Indonesia memasuki paradigma baru yakni teknologi berperan sebagai penggerak transformasi dalam sistem pendidikan.
Suharti menjelaskan, gerakan Merdeka Belajar bertujuan mendorong sistem pendidikan yang menciptakan pembelajar sepanjang hayat yang kompeten dan mencerminkan profil Pelajar Pancasila.
Gerakan Merdeka Belajar menghadirkan pengalaman proses pembelajaran yang menyenangkan dan memberdayakan siswa untuk bereksplorasi. Para guru dilatih agar lebih berdaya guna bergerak bersama kepala sekolah untuk menciptakan kurikulum terbaik sesuai karakteristik sekolah dan kebutuhan siswa.
Empat prioritas
Gerakan Merdeka Belajar mempromosikan kebijakan transformasional yang mendukung empat aspek prioritas. Adapun keempat prioritas tersebut meliputi komitmen pada pembelajaran dasar, dukungan terhadap keterampilan mengajar, menargetkan kelompok tertentu, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan dan mempercepat kemajuan.
Baca juga: Program Merdeka Belajar Ubah Mindset Mahasiswa dan Dunia Usaha
“Di antara empat aspek tersebut, kami memulai dengan menetapkan penilaian nasional sebagai wujud pelaksanaan prioritas pertama. Dengan desain asesmen yang komprehensif dan tes berbasis komputer, Asesmen Nasional dirancang menangkap kemampuan siswa dengan lebih baik,” katanya.
Melalui Asesmen Nasional, Kemendikbudristek mendorong pembelajaran yang berfokus pada penguasaan ilmu, bukan pada ujian. Instrumen penilaian dalam Asesmen Nasional mencakup kemampuan kognitif, input, proses yang terlibat dalam pembelajaran seperti kualitas pembelajaran, kepemimpinan kepala sekolah, persepsi guru, risiko kekerasan, perundungan, dan intoleransi.
“Bersamaan dengan reformasi penilaian, kami juga mengubah kurikulum yang lebih berfokus pada kedalaman daripada keluasan ilmu. Dengan begitu, lebih sedikit topik yang dibahas tetapi lebih banyak keterlibatan yang bermakna di kelas,” tuturnya.
Baca juga: Tanoto Foundation Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar
Prioritas kedua adalah mendukung keterampilan mengajar dengan mengubah pendidikan guru prajabatan dari yang berorientasi pada teori menjadi praktik. Selain itu, selama pendidikan para guru juga mendapatkan praktik pelatihan dan pengalaman mengajar secara nyata.
Selanjutnya, prioritas ketiga adalah serangkaian intervensi untuk menunjang kebutuhan sekolah, guru, dan siswa. Rangkaian intervensi tersebut meliputi pemberian bimbingan belajar tambahan dengan mengirimkan mahasiswa yang memiliki minat untuk mengajar melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Kebijakan ini menawarkan solusi yang saling menguntungkan bagi mahasiswa dan sekolah yang membutuhkan tenaga pendidik. Di sisi lain, mahasiswa mendapat kredit akademis penuh atas keterlibatannya,” urai Suharti.
Prioritas keempat dalam gerakan Merdeka Belajar adalah pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan dan mempercepat kemajuan pembelajaran. Sebagai langkah awal, Kemendikbudristek memastikan transformasi digital yang bermanfaat dan berkelanjutan di bidang pendidikan dengan menjaring, mengintegrasikan, dan memanfaatkan data yang sudah dikumpulkan.
Baca juga: 33.516 Pendaftar Pelatihan Kurikulum Merdeka Melalui MOOC Pintar
Lalu, para pemangku kepentingan daerah seperti sekolah dan unit pelaksana teknis (UPT) mengumpulkan dan memvalidasi data sebelum digunakan lebih lanjut sebagai dasar untuk menciptakan dan mengembangkan platform digital.
Beberapa platform yang diluncurkan Kemendikbudristek untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran antara lain Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Belajar.id dan platform Kampus Merdeka.
Sementara itu, tiga platform yang terkait dengan manajemen sumber daya sekolah adalah Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS), Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah), serta TanyaBOS. (Ifa/S-2)
Terkini Lainnya
Zohri Raih Emas Atletik 100 Meter Putra di AUG 2024
Indonesia Darurat TTPO, 3.700 PMI Jadi Korban, Komnas HAM Luncurkan Program 'Jalan Terjal'
Darurat Judol, Komisi A DPRD DKI Jakarta Dorong Satgas Segera Bertindak
Mempertahankan Batu Bara Dinilai Tingkatkan Risiko Kerugian Ekonomi di ASEAN
Himahi Universitas Budi Luhur Gelar ASEAN+ Youth Environmental Action 2024: Aksi Nyata Pemuda untuk Bumi
Ditjen Bina Adwil Matangkan Persiapan Indonesia di ASEAN Smart Cities Network
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
Pembentukan Satgas PPDB Dinilai tidak Efektif Halau Kecurangan
Kemendikbud-Ristek Upayakan Pemerataan Akses Pendidikan melalui PPDB
Banyak Penerima KJP Gagal Lolos PPDB, Pemprov DKI Jangan Lepas Tangan
Ingin Menjadi Anggota Polri? Simak Persyaratannya Berikut
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap