visitaaponce.com

Menyiapkan Duta Remaja Sehat Menuju Indonesia Emas

Menyiapkan Duta Remaja Sehat Menuju Indonesia Emas
Pembinaan Duta Remaja 68.(DOK IST)

MEWUJUDKAN cita-cita Indonesia Emas 2045 dipastikan tidak lah mudah. Butuh sumber daya manusia yang berkualitas untuk bisa menggapainya. 

Karenanya penting secara dini menyiapkan putra dan putri Indonesia dengan matang dan itu sudah dilakukan oleh alumni SMAN 68 angkatan 1984 kepada para juniornya. Sejak Januari tahun ini, mereka sudah menggelar Program Remaja Sehat dan Bergizi.

Dari kegiatan pemeriksaaan kesehatan yang telah dilakukan, ditemukan 11 anak mengalami anemia. Salah satu alumnus, R Artsanti yang kini merupakan Head of Social Investment PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, mengatakan Program Remaja Sehat dan Bergizi menjadi cara memastikan kesehatan para pelajar dalam kondisi terbaik.

Menurutnya, kegiatan ini harus berdasarkan konsep berkelanjutan (sustainability), sehingga permasalahannya dapat betul-betul dituntaskan.

Baca juga: Hakteknas ke-28, Momentum Tingkatkan Kompetensi Talenta Riset dan Inovasi untuk Indonesia Emas 2045

“Semuanya itu dilakukan agar pelajar SMAN 68 selalu dalam kondisi bugar dan sehat, sehingga dapat siap memikul tugas-tugasnya dalam menyongsong tantangan Indonesia Emas 2045,” timpal Jubei Levianto, penasehat alumni SMAN 68-1984, yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Sosial dan berpangkat Mayjen TNI.

Jubei mengharapkan para pelajar agar mempersiapkan diri menghadapi tantangan Indonesia Emas yang akan segera tiba. Ia mengapresiasi para pelajar yang mau mengikuti dengan serius pelatihan kesehatan yang diinisiasi para alumni dan tidak memilih untuk nongkrong-nongkrong yang tidak berguna.

Pelatihan kesehatan diperuntukkan bagi Duta Pelajar yang akan menjadi peer educator bagi teman-temannya. Pelatihan diberikan oleh dokter ahli gizi dari Puskesmas Kenari, serta tenaga ahli dari PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, Master Kesehatan Masyarakat, ST Khumaidah. Setelah pelatihan Pola Hidup Sehat Dengan Mengenali Status Gizi yang dilangsungkan tanggal 27 Juli lalu, pada 10 Agustus digelar Pemahaman Anemia Bagi Remaja.

Kepala Sekolah SMAN 68 Yunidar MPd sangat mendukung kegiatan ini karena alumni berkenan untuk terus mengawal program kesehatan ini secara berkesinambungan.

Baca juga: Sambut Indonesia Emas 2045, Rumah Kreasi Milenial Indonesia Dideklarasikan

“Kami sangat berterima kasih karena program ini tidak bersifat instan, namun direncanakan dan dieksekusi dengan baik. Semoga kegiatan yang baik ini dapat terus berlanjut meskipun saya sudah pensiun,” ujar Yunidar.

Untuk memastikan para duta remaja itu memahami betul topik pelatihan, pembelajaran meliputi role model, interaksi langsung, dan pemecahan masalah. Selain disampaikan oleh dua dokter ahli gizi dari Puskemas Kenari, beberapa alumni juga ikut berbagi.

Rias Martafari, yang menyampaikan pentingnya memanfaatkan sayuran yang mudah didapat di halaman rumah, seperti kelor (Moringa oleifera) , daun salam (Syzygium polyanthum), atau bunga telang (Clitoria ternatea). Ia menekankan agar anak-anak muda menghindari minuman berwarna-warni yang manis.

Kegiatan pelatihan ini juga memperoleh dukungan drg Riska dari DenKes Paspampres, Baskoro “Miko” Nugroho, alumnus dan pengusaha Tambang Batu Bara, serta Ria Endon dari Kementerian Sosial. Kegiatan pelatihan berikutnya akan berlangsung pada tanggal 24 Agustus mengenai Daur Kehidupan Remaja, yang juga akan melibat alumni yang menguasai topik tersebut. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat