visitaaponce.com

Mereka yang Berada di Garda Depan Pemadaman Api

Mereka yang Berada di Garda Depan Pemadaman Api
Grafik pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2023.(Ist)

KEBERHASILAN setiap pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak terlepas dari jasa mereka yang berada di garda depan penanganan karhutla.

Dalam hal ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memiliki Manggala Agni sebagai brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Sebagai pengendali karhutla, tugas Manggala Agni antara lain pencegahan, pemadaman, penanganan pascakarhutla, dan evakuasi atau penyelamatan. Para personel Manggala Agni acap kali berjibaku dengan sejumlah tantangan saat berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Indonesia Kendalikan Karhutla Berkat Sinergitas

Rido Eltrico Putro, 31, Kepala Regu III Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Kalimantan XII Paser, Kalimatan Timur misalnya, menceritakan perjuangannya dalam tugas-tugas penanggulangan karhutla. 

Dengan hanya beranggotakan 52 personel, kelompoknya harus menjangkau wilayah kerja yang sangat luas di beberapa kabupaten di Kalimantan Timur. Antara lain Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Hulu.

Karena itu, katanya, sinergitas dengan pihak terkait sangat dibutuhkan. “Dalam penanganan karhutla kita tetap mengupayakan sinergitas, tidak bisa kalau hanya Manggala Agni sendiri. Karena wilayah kami luas, tetap dibutuhkan pendukung, dari tingkat atas hingga bawah,” ujar pria yang bergabung dengan Manggala Agni sejak 2010 itu kepada Media Indonesia, Minggu (13/8).

Baca juga: 6,3 Ton Garam Ditabur di Langit untuk TMC Karhutla Riau

Rido mengingat pengalaman tak terlupakan saat bertugas di Manggala Agni. Saat itu ia bertugas melaksanakan kegiatan pemadaman karhutla di Balikpapan pada 2015. “Itu lokasi pusat konservasi Orangutan, luas lahan yang terbakar mencapai 20 hektare. Pemadamannya hampir satu bulan,” kenangnya.

Ia mengaku sangat bangga menjadi anggota Manggala Agni. Menurutnya, persaudaraan di dalamnya sangat kuat. Tahun ini, Rido mendapat penghargaan Wanalestari KLHK sebagai Manggala Agni Teladan.

Selain Manggala Agni, masyarakat juga dilibatkan dalam penanganan karhutla. Salah satu program untuk mengoptimalkan peran masyarakat dalam upaya pencegahan karhutla yaitu dengan dibentuknya Masyarakat Peduli Api (MPA).

MPA adalah masyarakat yang secara sukarela peduli terhadap pengendalian karhutla yang telah dilatih atau diberi pembekalan serta dapat diberdayakan untuk membantu kegiatan pengendalian karhutla.

Dewi Fadliah Abdul Rahman, 20, merupakan relawan MPA dari Pramuka Saka Wanabakti, Wilayah Kerja Kampung Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua. Ia telah bergabung dengan Saka Wanabakti sejak 2018 yang kemudian membentuk MPA pada 2021.

Mahasiswa semester 5 itu mengaku sangat antusias dengan kegiatan MPA. Baginya, ini adalah salah satu bentuk pengabdian kepada alam.

“Kegiatan yang kami lakukan itu untuk melindungi alam khususnya hutan. Seru saja, ramai-ramai kita padamkan api. Kita anak sekolah tapi punya semangat untuk melindungi hutan,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (13/8).

Baca juga: BPBD Sumsel Fokuskan Penanganan Karhutla di OKI

Selain melakukan pemadaman api. MPA juga melakukan kampanye dan sosialisasi perihal karhutla kepada masyarakat.

“Kami sampaikan kepada masyarakat, jangan membuka lahan dengan cara dibakar, tetap sayang kepada hutan karena di dalam hutan itu banyak sekali kehidupan, hewan-hewan, takutnya terancam. Supaya hewan-hewan tidak menjadi dongeng di masa depan nanti,” tuturnya.

Dewi menyebut kesadaran masyarakat setempat soal pencegahan karhutla pun kian meningkat.

“Sudah mulai berkurang masyarakat yang membuka lahan dengan cara dibakar,” ujar perempuan yang pernah mendapatkan penghargaan dari Institut Pertanian Bogor sebagai Masyarakat Peduli Api berprestasi tingkat provinsi itu. (Ifa/S-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat