visitaaponce.com

6,3 Ton Garam Ditabur di Langit untuk TMC Karhutla Riau

6,3 Ton Garam Ditabur di Langit untuk TMC Karhutla Riau
Dalam lima hari penerapan TMC, TNI AU telah menyemai 6,3 ton garam untuk proses hujan buatan.(Dok Lanud RSN)

KOMANDAN Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Marsma TNI Mohammad Nurdin mengungkapkan selama lima hari berjalan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) satuan tugas (Satgas) bagian udara pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau telah menyemai 6,3 ton NaCl atau garam untuk proses hujan buatan. Kegiatan itu sepenuhnya didukung dengan kesiapan pesawat TNI AU.

"Misi TMC ini punya treatment tersendiri dalam perawatan pesawat. Agar crew dan pilot saling alert, jalankan semua sesuai prosedur yang benar, dengan harapan selama pelaksanaan misi di Lanud ini semua berjalan dengan baik sampai misi selesai" kata Nurdin, Rabu (16/8).

Ia berpesan kepada awak pesawat yang bertugas, agar tidak memaksakan dan menjalankan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Apalagi kesiapan pesawat bukan hal yang bisa ditawar. Hal ini menyangkut keselamatan terbang dan kerja, yang selama ini terus menjadi concern TNI AU dalam menciptakan zero accident.

Baca juga: Hampir 1.500 Hektare Hutan dan Lahan di Kalsel Terbakar

Begitupula dengan kesiapan pesawat yang digunakan untuk mendukung operasi TMC. Untuk terus menekan hotspot maupun pendinginan karhutla yang telah terjadi, memasuki hari kelima Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin terus mendukung pelaksanaan operasi TMC.

Lima hari secara terus menerus melaksanakan misi tersebut, para crew dari Skadron Udara 4 harus bekerja ekstra keras. Pasalnya pesawat digunakan dua kali penerbangan dalam sehari. Penggunaan pesawat dalam operasi TMC memerlukan perawatan yang lebih, karena dalam misi ini pesawat digunakan untuk menebar garam. 

Baca juga: BPBD Sumsel Fokuskan Penanganan Karhutla di OKI

"Garam yang ditebar akan menyebabkan korosif pada pesawat, untuk mencegahnya kami melakukan pemeriksaan menyeluruh di seluruh permukaan luar pesawat, serta melakukan pencucian setiap selesai penerbangan TMC," ungkap Lettu Tek Bhakti A, JMU Skadron Udara 4 dalam misi TMC di Provinsi Riau.

Sementara Koordinator TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Riau Fikri Nur Muhammad kepada Media Indonesia mengatakan operasi TMC di Riau tergolong berhasil menimbulkan bibit hujan di langit Riau. Apalagi dalam beberapa hari terakhir, hujan deras telah turun mengguyur wilayah Riau.

"Operasi TMC di Riau berhasil. Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah beberapa hari ini hujan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Riau. Kita telah melakukan beberapa penyemaian awan di daerah Utara, Timur maupun Selatan Provinsi Riau termasuk Kota Pekanbaru," ujar Fikri.

Ia mengungkapkan kegiatan TMC hujan buatan di Riau terdapat persediaan sebanyak 15 ton garam. Bahan semai garam tersebut akan ditaburkan pada awan yang berpotensi hujan melalui penerbangan pesawat cassa 212 TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau.

"Kita akan melakukan TMC di Riau selama 12 hari kegiatan," ujar Fikri.

Sejauh ini, operasi TMC Karhutla di Riau telah dilakukan dua kali periode yaitu selama 11 hari kegiatan dari 17 Mei hingga 27 Mei 2023. Kemudian selama 12 hari kegiatan dari 28 Mei hingga 9 Juni 2023.

Pada kegiatan pertama terdapat jumlah sorti penyemaian garam sebanyak 13 sorti, bahan semai terpakai sebanyak 10.400 kilogram (Kg), dan jumlah jam terbang selama 25 jam 5 menit dengan total hotspot 1 titik. Kemudian pada kegiatan kedua terdapat jumlah sorti sebanyak 14 sorti, bahan semai terpakai sebanyak 11.200 Kg, jumlah jam terbang selama 28 jam 40 menit, dan total hotspot 3 titik. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat