Modifikasi Cuaca Hujan Buatan Karhutla di Riau Habiskan 7,1 Ton Garam
![Modifikasi Cuaca Hujan Buatan Karhutla di Riau Habiskan 7,1 Ton Garam](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/ee62d3c766354f3716a58602ff52fb9e.jpg)
HINGGA saat ini operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau telah menghabiskan 7,1 ton NaCl atau garam menggunakan pesawat TNI AU yang berposko di Lanud Roesmin Nurjadin.
Kepala Dinas Operasi Lanud Roesmin Nurjadin Letkol Pnb Bambang Apriyanto mengatakan pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin menjadi tulang punggung satgas bagian udara dalam upaya pencegahan karhutla di Provinsi Riau.
"Komitmen kami untuk melindungi lingkungan dan masyarakat sangatlah kuat. Kami bangga dapat berperan dalam operasi modifikasi cuaca dan operasi lain yang bertempat di Pangkalan ini yang berkontribusi pada pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Dengan dukungan penerbangan, angkutan, serta penyediaan bahan bakar minyak dan air, kami bekerja bersama-sama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan kami," kata Bambang, Jumat (18/8).
Baca juga : TMC Hujan Buatan Karhutla Riau Berakhir, Habiskan 10,4 Ton Garam
Ia menjelaskan, dengan mengintegrasikan operasi modifikasi cuaca, patroli karhutla, serta water bombing, Lanud Roesmin Nurjadin telah memberikan dukungan yang signifikan untuk mengurangi risiko kebakaran yang merusak lingkungan, harta benda, dan bahkan nama baik negara bagi negara tetangga.
Menurutnya, operasi modifikasi cuaca dirasakan cukup efektif dalam upaya pencegahan karhutla di wilayah Riau saat ini. Lanud Roesmin Nurjadin, dengan kemampuan dan fasilitasnya, telah berperan kunci dalam menyediakan dukungan kritis guna mengoptimalkan hasil dari operasi ini.
Dijelaskannya, salah satu komponen utama dukungan yang diberikan oleh Lanud Roesmin Nurjadin adalah dalam hal penerbangan. Pesawat NC-212i TNI Angkatan Udara yang telah dipasang dengan peralatan khusus telah dioperasikan secara intensif untuk menyebarkan NaCl yang merangsang pembentukan awan hujan.
Baca juga : TMC Hujan Buatan Karhutla Riau Kembali Digelar Minggu Depan
"Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan curah hujan di daerah yang rentan terhadap kebakaran, membasahi lahan gambut, dan mengurangi risiko terjadinya kebakaran," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Lanud Roesmin Nurjadin juga memainkan perannya dalam berlangsungnya operasi setiap hari. Lanud bertanggung jawab atas angkutan, bahan bakar minyak, dan air yang esensial untuk kelancaran operasi ini.
Ketersediaan bahan bakar minyak dan air yang memadai mendukung kelancaran operasi modifikasi cuaca dan memastikan bahwa pesawat dan peralatan dapat beroperasi tanpa hambatan.
Baca juga : 6,3 Ton Garam Ditabur di Langit untuk TMC Karhutla Riau
Sementara Koordinator TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Riau Fikri Nur Muhammad kepada Media Indonesia mengatakan operasi TMC di Riau tergolong berhasil menimbulkan bibit hujan di langit Riau.
Apalagi dalam beberapa hari terakhir, hujan deras telah turun mengguyur wilayah Riau.
"Operasi TMC di Riau berhasil. Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah beberapa hari ini hujan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Riau. Kita telah melakukan beberapa penyemaian awan di daerah Utara, Timur maupun Selatan Provinsi Riau termasuk Kota Pekanbaru," ujar Fikri.
Baca juga : Hari Ini Modifikasi Cuaca Tangani Karhutla Riau Kembali Dilakukan
Ia mengungkapkan, untuk kegiatan TMC hujan buatan di Riau terdapat persediaan sebanyak 15 ton garam. Bahan semai garam tersebut akan ditaburkan pada awan yang berpotensi hujan melalui penerbangan pesawat cassa 212 TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau.
"Kita akan melakukan TMC di Riau selama 12 hari kegiatan," ujar Fikri.
Sejauh ini, operasi TMC Karhutla di Riau telah dilakukan dua kali periode, yaitu selama 11 hari kegiatan dari 17 Mei hingga 27 Mei 2023. Kemudian selama 12 hari kegiatan dari 28 Mei hingga 9 Juni 2023.
Baca juga : TMC Hujan Buatan Karhutla Riau Masih Menunggu Pesawat TNI
Pada kegiatan pertama terdapat jumlah sorti penyemaian garam sebanyak 13 sorti, bahan semai terpakai sebanyak 10.400 kilogram (Kg), dan jumlah jam terbang selama 25 jam 5 menit dengan total hotspot 1 titik.
Kemudian pada kegiatan kedua terdapat jumlah sorti sebanyak 14 sorti, bahan semai terpakai sebanyak 11.200 Kg, jumlah jam terbang selama 28 jam 40 menit, dan total hotspot 3 titik. (Z-4)
Terkini Lainnya
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo
Petugas Padamkan Karhutla di Trans Kalimantan
Menteri LHK: Pengukuran Deforestasi di RI Perlu Metode yang Lebih Akurat
Karhutla 2024 Meningkat 55% Dibanding Tahun Lalu
Gelombang Panas Ekstrem Terjang Asia
Gelar Sunatan Massal Sebagai Bentuk Bhakti Sosial dan Pemberdayaan Komunitas
Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan Selama 8 Hari untuk Cegah Karhutla di Riau
HANI 2024, PJ Gubernur Riau Terima Penghargaan dari BNN
448 Haji Indragiri Hilir Kloter BTH-04 Pulang Melalui Jalur Laut
Polres Meranti Cari Pelaku yang Buang Bayi Perempuan
Sumatra Black Out, PLN Klaim 100 Persen Listrik Pelanggan di Riau Telah Pulih
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap