visitaaponce.com

Mengintip Metode GRAP untuk Atasi Polusi Udara yang Digunakan di New Delhi

Mengintip Metode GRAP untuk Atasi Polusi Udara yang Digunakan di New Delhi
Masyarakat mengenakan masker saat beraktifitas di kawasan Sudirman, Jakarta.(MI/Susanto)

UPAYA penurunan polusi udara di Jakarta bisa mencontoh penurunan polusi udara di New Delhi yang saat ini peringkat kualitas udaranya lebih baik 2 tingkat dibanding Jakarta.

Berdasarkan AQAir saat ini polusi udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan indeks 116. Sementara New Delhi dengan indeks 105.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan biasanya polusi buruk di New Delhi terjadi pada Oktober dan November. Ibu kota India tersebut menggunakan sistem Graded Response Action Plan (GRAP) atau penanganan akan bertingkat sesuai derajat yang ada di waktu tersebut.

Baca juga: Menteri LHK Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek

"Ketika polusi sedang meningkat atau sudah level waspada truk angkutan non essential sudah tidak boleh masuk kota. Generator listrik diesel pribadi tidak boleh dioperasikan bahkan konstruksi diberhentikan. Kemudian pemda setempat lalu melakukan penyemprotan kabut air di beberapa tempat," kata Tjandra dalam keterangannya, Jumat (18/8).

Kemudian jika masuk ke level bahaya maka sekolah bisa diliburkan dan hanya kantor esensial saja yang boleh masuk.

Baca juga: Penanganan Polusi Harus Disesuaikan dengan Kondisi Daerah

"Yang jelas tentu baik kalau secara berkala diumumkan ke publik secara luas, dan lebih baik lagi kalau di bagi-bagi bagaimana situasi polusi di lima wilayah kota Jakarta, yang mungkin berbeda satu dengan lainnya," ujarnya.

Selain itu di New Delhi melakukan aturan bahwa mobil harus memeriksa uji emisinya, termasuk mobil diplomat.

Di New Delhi juga dibuat level siaga waspada dan bahaya tergantung dari konsentrasi PM 2.5. Jadi berbeda dengan Indonesia yang menggunakan AQI, yang merupakan komposit dari PM 2.5 PM 10 dan gas polutan.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat