Mengintip Metode GRAP untuk Atasi Polusi Udara yang Digunakan di New Delhi
![Mengintip Metode GRAP untuk Atasi Polusi Udara yang Digunakan di New Delhi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/5fbfd081b4f9bb1e896c1cb442eceec8.jpg)
UPAYA penurunan polusi udara di Jakarta bisa mencontoh penurunan polusi udara di New Delhi yang saat ini peringkat kualitas udaranya lebih baik 2 tingkat dibanding Jakarta.
Berdasarkan AQAir saat ini polusi udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan indeks 116. Sementara New Delhi dengan indeks 105.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan biasanya polusi buruk di New Delhi terjadi pada Oktober dan November. Ibu kota India tersebut menggunakan sistem Graded Response Action Plan (GRAP) atau penanganan akan bertingkat sesuai derajat yang ada di waktu tersebut.
Baca juga: Menteri LHK Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek
"Ketika polusi sedang meningkat atau sudah level waspada truk angkutan non essential sudah tidak boleh masuk kota. Generator listrik diesel pribadi tidak boleh dioperasikan bahkan konstruksi diberhentikan. Kemudian pemda setempat lalu melakukan penyemprotan kabut air di beberapa tempat," kata Tjandra dalam keterangannya, Jumat (18/8).
Kemudian jika masuk ke level bahaya maka sekolah bisa diliburkan dan hanya kantor esensial saja yang boleh masuk.
Baca juga: Penanganan Polusi Harus Disesuaikan dengan Kondisi Daerah
"Yang jelas tentu baik kalau secara berkala diumumkan ke publik secara luas, dan lebih baik lagi kalau di bagi-bagi bagaimana situasi polusi di lima wilayah kota Jakarta, yang mungkin berbeda satu dengan lainnya," ujarnya.
Selain itu di New Delhi melakukan aturan bahwa mobil harus memeriksa uji emisinya, termasuk mobil diplomat.
Di New Delhi juga dibuat level siaga waspada dan bahaya tergantung dari konsentrasi PM 2.5. Jadi berbeda dengan Indonesia yang menggunakan AQI, yang merupakan komposit dari PM 2.5 PM 10 dan gas polutan.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat di Dunia
Atasi Pencemaran Udara, DLH DKI Lakukan Pemeriksaan 68 Cerobong Asap Pabrik
Berulang Tahun ke-497, DKI Dibayangi Buruknya Kualitas Udara, Ini Pendapat Ahli
Perbaikan Emisi Truk Lebih Hemat Biaya untuk Kurangi Polusi Udara DKI Jakarta
Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Selain Kasus Pemerasan, Polisi tengah Usut Perkara Lain Firli Bahuri
Polda Metro Jaya Terus Koordinasi dengan Kejati DKI terkait Kasus Firli
Tidak Dapat KJP, Orang Tua Murid Geruduk Kantor Sudin Pendidikan Jakpus
Jakarta dan Jabar Minim Tokoh, PKB: Cuma Anies Baswedan dan Ridwan Kamil
Polusi Udara Bisa Picu Depresi dan Rusak Kesehatan Mental
PKS DKI: Pecat Anggota DPRD yang Main Judi Online
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap