visitaaponce.com

Muhammadiyah Gelar Rakernas Bahas Perubahan Iklim

Muhammadiyah Gelar Rakernas Bahas Perubahan Iklim
Pembukaan Konferensi dan Rakernas Akselerasi Gerakan MLH dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim.(Istimewa)

Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah menggelar Konferensi dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan tema Akselerasi Gerakan MLH dalam Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, pada Jumat dan Sabtu pekan ini. Konferensi dan Rakernas tersebut diselenggarakan untuk menyoroti dampak perubahan iklim dan langka-langkah penanganannya melalui kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan kegiatan tersebut menjadi sangat penting mengingat dunia saat ini tengah dilanda berbagai persoalan iklim.

"Perubahan iklim telah menimbulkan banyak dampak luar biasa pada lingkungan kita. Udara bersih tidak bisa kita hirup, laut sekarat dan ekosistem rusak. Pencemaran sungai, kerusakan hutan, sumber daya alam kita terkuras. Kita sekarang juga cemas dengan sampah plastik," ujar Haedar dalam pembukaan Rakernas, Jumat (18/8).

Baca juga: Awan Hujan Mulai Hilang di Sebagian Wilayah Indonesia

Ia mengatakan semua permasalahan iklim yang terjadi sekarang tidak lain merupakan akibat ulah manusia. Relasi buruk antara manusia dan alam, eksploitasi berlebihan karena kerakusan menyebabkan alam menjadi krisis.

Haedar menjelaskan, di dalam Al Quran, manusia memiliki nafsu dan hasrat indrawi. Hal itulah yang membuat manusia ingin memiliki segalanya, termasuk mengeksploitasi alam secara berlebihan. Padahal, apa yang disediakan alam sebenarnya sudah cukup untuk kehidupan manusia saat ini dan seharusnya bisa dilestarikan untuk generasi mendatang.

Baca juga: Ahli: Kebakaran Hutan Hawaii Disebabkan Banyak Faktor

"Orang tidak sadar bahwa alam yang diciptakan Tuhan ada sunatullahnya. Ada sesuatu yang bisa diperbaharui dan tidak. Manusia tidak boleh mengeksploitasi berlebihan," terangnya.

Allah memang menciptakan bumi dan isinya untuk diolah manusia. Namun, sesuatu yang berlebihan pasti tidak akan baik pada akhirnya. "Kita punya tanggung jawab moral, etik. Kekayaan yang banyak itu tidak boleh kita ambil semua karena masih ada generasi yang akan datang," imbuh Haedar.

Sementara itu, Ketua MLH PP Muhamadiyah Azrul Tanjung menyebut sudah ada banyak kegiatan dan kebijakan yang dilaksanakan untuk menjaga lingkungan hidup. Akan tetapi, upaya tersebut harus terus berlanjut dan membutuhkan sinergi yang kuat dengan banyak pihak.

"Tentu kita sangat konsen terkait lingkungan hidup baik hari ini atau sebelumnya tentang pencemaran udara dan lainnya. Harus ada kolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengakselerasi berbagai kebijakan terkait lingkungan hidup," kata dia.

Beberapa hal yang akan dibahas dalam Rakernas tersebut mulai dari mendorong mobil listrik, energi baru terbarukan (EBT), dan persoalan lainnya.

"Energi terutama EBT ini Muhamadiyah harus ambil bagian. Karena kita sadari energi fosil makin lama cadangannya berkurang," tandasnya. (RO/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat