visitaaponce.com

Menkes Ingin Layanan Kesehatan Jiwa yang Modern dan Berbasis Komunitas

Menkes Ingin Layanan Kesehatan Jiwa yang Modern dan Berbasis Komunitas
Menkes Budi Gunadi Sadikin menerima Dirut PKJN RSJMM Bogor, Dr Nova Riyanti Yusuf dan tim Regional Advisor in Mental Health WHO SEARO(dok ist)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menginginkan perubahan layanan kesehatan jiwa yang selama ini merupakan fasilitas layanan kesehatan jiwa berbasis rumah sakit menjadi layanan kesehatan jiwa berbasis komunitas.

Hal itu disampaikan Menkes Budi saat bertemu dengan Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi (PKJN RSJMM) Bogor Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ bersama Regional Advisor in Mental Health dari WHO SEARO, Dr. Andrea Bruni, di kediaman Menteri Kesehatan Widya Chandra, Jakarta.

 Menkes Budi yang selama ini fokus pada penanganan pandemi Covid-19, hanya mempunyai waktu yang sangat pendek untuk melakukan pembangunan kesehatan di Indonesia. Setelah redanya pandemi, Menkes Budi menyoroti penanganan masalah kesehatan dengan tingkat kematian tinggi seperti kanker, jantung, dan stroke.

baca juga: RSJ dr H Marzoeki Mahdi, Rumah Sakit Jiwa Tertua di Indonesia, Kini Berusia 141 tahun

Namun Dr. Nova dianggap telah meyakinkan dirinya untuk mengarusutamakan layanan kesehatan jiwa di Indonesia. Hanya saja sangat disayangkan bahwa sejauh ini kesehatan jiwa masih menggunakan cara <i>unsophisticated diagnostic<p> dan skrining dengan instrumen-instrumen kuno. "Sehingga kita gagal melakukan skrining di awal," kata menkes dalam keterangannya, Senin (21/8).

Menkes Budi menginstruksikan agar Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi segera membuat <i>piloting model<p> layanan kesehatan jiwa dari tingkat komunitas, puskesmas, hingga rumah sakit yang terintegrasi komunitas di wilayah Bogor.

Selain menyoroti pentingnya model layanan berbasis komunitas yang terinspirasi oleh model Trieste di Italia, ia meyakini bahwa pendekatan kuratif lebih mahal daripada upaya pencegahan dan promotif.

Hal ini disepakati oleh Regional Advisor in Mental Health yang juga seorang dokter spesialis kedokteran jiwa, Dr. Andrea Bruni, dari WHO SEARO.

Dr. Andrea mengatakan bahwa beban ekonomi akibat gangguan jiwa sangatlah besar.  Ia bersama Dr. Lubna Bhatti dari WHO Indonesia telah melakukan Technical Assistance kepada Dr. Nova dan Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi pada 14-18 Agustus 2023.

Nova dan tim telah mengajak Dr. Andrea dan tim untuk turun langsung ke lapangan dan berdialog di puskesmas Sindang Barang, Sentra Terpadu Inten Suweno, Desa Siaga Sehat Jiwa, dan melakukan kunjungan rumah ODGJ yang menjadi kisah sukses pendekatan home visit.

Selain Andrea, juga bergabung Prof. Byron Good dari Harvard Medical School dan Dr. Hans Pols dari The University of Sydney pada 15 Agustus lalu, untuk memberikan seminar yang mengupas tuntas tentang layanan kesehatan jiwa komunitas.

Prof. Hans menceritakan tentang deinstitusionalisasi yang terjadi di berbagai wilayah dunia lengkap dengan contohnya. Sedangkan Prof. Byron memberikan ilustrasi kasus berdasarkan pengalaman penelitian action research selama 17 tahun di Aceh bahwa layanan kesehatan jiwa komunitas mempunyai berbagai tantangan berat untuk bisa berkesinambungan.  

PKJN RSJMM Bogor adalah rumah sakit jiwa tertua di Indonesia yang memiliki pelayanan kesehatan yang komprehensif psikiatrik dan non-psikiatrik. Saat ini berbagai inovasi dikembangkan sesuai dengan tranformasi layanan kesehatan rumah sakit vertikal rujukan.

"Sebagai pusat kesehatan jiwa nasional, Kami akan terus berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang berkualitas, aman, dan peduli kepada masyarakat. Kesehatan jiwa adalah aset berharga, setiap individu memiliki hak memperoleh perawatan yang memadai dan terkini,” tegas Dr. Nova yang akrab disapa Noriyu.

PKJN RSJMM telah bekerja sama dengan empat institusi kesehatan di luar negeri yaitu  National Hospital Organization Kurihama Medical & Addiction Center (WHO Collaborating Centre for Research and Training on Substance Use and Addictive Behaviors), Sawa Hospital, Hiroshima University Hospital, dan National Center for Neurology and Psychiatry. (N-1)

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat