Meski Sudah Endemi, Masyarakat Diminta ke Dokter Bila Bergejala Covid-19
![Meski Sudah Endemi, Masyarakat Diminta ke Dokter Bila Bergejala Covid-19](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/d490aa1891d8df491a50b99acbae52b2.jpg)
GURU Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito tetap menyarankan masyarakat memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala covid-19 seperti demam atau batuk walaupun saat ini sudah endemi.
"Apabila kondisinya positif covid-19 maka sebaiknya istirahat dulu supaya cepat pulih dan tidak menularkan pada orang lain," kata Wiku dalam webinar kesehatan, Rabu (30/8).
Wiku mengingatkan, pada prinsipnya, covid-19 hingga saat ini masih ada meskipun jumlahnya sudah sangat sedikit dan virus penyebabnya yakni SARS-CoV-2 masih berpotensi untuk bermutasi.
Baca juga: Masyarakat Diminta Tetap Waspada Meski Covid-19 Sudah Jadi Endemi
Untuk itu, sambung dia, masyarakat tetap perlu waspada terhadap subvarian yang mungkin muncul dan tetap meningkatkan kembali kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan sesuai kondisi yang dihadapinya.
Masyarakat juga diimbau agar tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan, serta mendapatkan vaksinasi hingga penguat kedua atau booster kedua untuk meningkatkan perlindungan khususnya bagi mereka yang paling berisiko.
"Dengan melakukan dua hal tersebut diharapkan pemulihan dan transisi covid-19 dari pandemi ke endemi dapat berjalan lebih lancar, supaya tidak kembali menjadi masalah," pesan Wiku.
Baca juga: Permenkes Nomor 30 Tahun 2023 Rilis Aturan Baru Klaim Pelayanan Pasien Covid-19
Masih dalam webinar yang sama, Anggota Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Erlina Burhan menyarankan mereka yang bergejala covid-19 menjalani pemeriksaan PCR untuk mengonfirmasi kondisi mereka.
Selanjutnya, mereka yang terkonfirmasi positif sebaiknya segara mengonsultasikan diri ke dokter atau tenaga kesehatan guna mendapatkan obat-obat untuk meredakan atau menghilangkan gejala yang ada.
"Kalau demam diberikan obat untuk menurunkan demam, juga untuk batuk dan pilek. Jangan tunggu sesak karena artinya sudah cukup berat, lesi sudah ada di jaringan paru, jadi bukan hanya di saluran nafas," kata dia.
Kemudian, patuhi anjuran terapi dari tenaga kesehatan baik itu berupa obat-obat simtomatis ataupun antivirus yang sebaiknya dikonsumsi sesuai rekomendasi.
"PCR untuk memastikan, lalu fokus pada gejala, obati gejala, kemudian pastikan tanyakan ke dokter masuk golongan mana apa risiko tinggi, derajat penyakit, bisa mempertimbangkan kalau ditawarkan untuk dirawat, konsultasikan ke dokter, apalagi jika pasien punya komorbid," pungkas Erlina. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Positif Covid-19, Pepe Absen Bela Portugal di Playoff Piala Dunia
Dua Lagi Pemain Bayern Positif Covid-19
Ferran Torres dan Pedri Positif Covid-19
Lagi, Empat Pemain Real Madrid Dinyatakan Positif Covid-19
Turki Panggil Dubes Yunani Terkait Insiden Galatasaray
Ratu Bertemu Langsung dengan PM Inggris untuk Pertama Kali Sejak Maret 2020
Kerugian Negara Korupsi Bansos Presiden Bertambah Mencapai Rp250 Miliar
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
KPK Periksa Dua Saksi Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden
KPK Sebut Modus Korupsi Bansos Presiden dengan Mengurangi Kualitas
KPK Ungkap Kerugian Negara Rp125 Miliar dalam Kasus Bansos Presiden
Risiko Kredit Bermasalah Segmen UMKM Meningkat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap