visitaaponce.com

Menko PMK Sampah Plastik Menyusup sampai ke Darah Kita

Menko PMK: Sampah Plastik Menyusup sampai ke Darah Kita
Petugas memilih sampah plastik.(Antara)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan ancaman kerusakan bumi akibat limbah sampah plastik telah sampai pada titik yang sangat kritis.

Sampah plastik merupakan salah satu limbah yang paling berbahaya dan baru dapat terurai setelah ratusan tahun. Termasuk, salah satunya adalah sampah mikro plastik. Sampah mikro plastik sangat berbahaya karena dapat menyusup ke tubuh manusia melalui alat makan dan minum yang digunakan sehari-hari.

“Kita tidak tahu sudah berapa banyak mikro plastik yang menyusup ke darah kita. Setiap hari kita menggunakan alat makan dan minum dari plastik,” ujar Muhadjir dalam keterangan resmi, Minggu (3/9).

Baca juga: Prabowo Dinilai Punya Kepedulian Terhadap Pelestarian Lingkungan

Sebagaimana diketahui, sampah merupakan salah satu persoalan yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia. Menurut Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional pada 2022, terdapat timbunan sampah sekitar 35 juta ton. Sebanyak 33,3% dari angka tersebut, atau sekitar 11,7 juta ton, tidak terkelola dengan baik. Persoalan itu ditengarai oleh tingginya jumlah penduduk beserta aktivitas mereka yang tidak diiringi dengan pengelolaan sampah yang komprehensif.

Muhadjir menegaskan, paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir harus ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru. Paradigma baru sampah harus dilakukan dengan berbasis nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, baik untuk energi, kompos, pupuk, maupun bahan baku industri.

Baca juga: Sedotan Nonplastik Ternyata Juga Berbahaya bagi Manusia

Muhadjir pun mengapresiasi langkah yang dilakukan Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi). Mereka menciptakan alternatif pengelolaan dengan nema Eco-enzyme. Melalui skema tersebut, sampah organik diolah dengan gula dan air yang kemudian menghasilkan gas O3 (ozon) dan cairan pembersih serta pupuk yang ramah lingkungan. 

“Apapun usaha kita untuk menyelamatkan bumi itu sangat terpuji,” tutur Muhadjir.

Upaya yang telah dilakukan oleh Permabudhi bersama Kemenko PMK ini  merupakan implementasi dari amanat Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 mengenai Gerakan Indonesia Bersih yang menjadi bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Gerakan tersebut dilakukan untuk mendorong terciptanya etos kerja yang baik, gotong-royong antar berbagai pihak tanpa melihat latar belakang, dan memiliki integritas untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat, baik jasmani maupun rohani. Selanjutnya, hasil kegiatan itu akan dibawa oleh Permabudhi ke seluruh pelosok Indonesia. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat