visitaaponce.com

Apa itu Silent Treatment, Penyebab, Dampak, serta Cara Mengatasi

Apa itu Silent Treatment, Penyebab, Dampak, serta Cara Mengatasi 
Ilustrasi - silent treatment dalam hubungan.(freepik)

PERLAKUAN diam, yang dikenal sebagai silent treatment, adalah salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang terkadang diterapkan dalam berbagai situasi antarpersonal. 

Apakah Anda pernah mengalami saat seseorang di sekitar Anda secara sadar memilih untuk diam, mengabaikan interaksi, dan mengekspresikan ketidaksetujuan atau ketidakpuasan melalui hening yang membelenggu? Tindakan ini, meskipun sering disebut sebagai cara menghindari konflik, dapat memiliki dampak besar pada hubungan interpersonal. 

Yuk kita pahami lebih lanjut tentang perlakuan diam, mengidentifikasi faktor penyebabnya, mengeksplorasi dampaknya yang mungkin merusak hubungan.

Baca juga: Apa itu Skeptis? Berikut Pengertian, Contoh, dan Cara Menyikapi

Pengertian

Bertengkar dengan pasangan adalah hal yang biasa dalam hubungan, mulai dari masalah sepele hingga yang serius. Namun, pernahkah Anda merasakan ketika pasangan Anda memilih untuk diam dan mengabaikan Anda ketika sedang bertengkar? 

Baca juga: Arti Effort dalam Hubungan, Cara Mempertahankan Pasangan

Mereka mungkin mendengar apa yang Anda katakan, tetapi mereka memilih untuk tidak merespons dan fokus pada kegiatan mereka sendiri. Perilaku ini dikenal sebagai "silent treatment" atau perlakuan diam, dan tindakan ini jelas sangat menjengkelkan dan kurang matang.

Perlakuan ini tidak hanya terbatas pada hubungan percintaan, tetapi juga dapat terjadi dalam berbagai jenis hubungan, termasuk hubungan antara ibu dan anak, rekan kerja, atau pertemanan. Tindakan ini seringkali merupakan reaksi instan terhadap situasi di mana seseorang merasa marah, frustrasi, atau terlalu tertekan untuk menghadapi masalah tertentu.

Namun, ketika ketegangan mereda, tindakan diam ini juga akan berakhir. Terkadang, perlakuan ini dapat menjadi bentuk kekerasan emosional saat seseorang menggunakannya untuk mengendalikan dan memanipulasi orang lain, yang dapat berdampak besar pada harga diri korban.

Alasan 

Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk melakukan tindakan silent treatment:

  1. Menghindari Konflik: Dalam beberapa kasus, seseorang diam dalam percakapan karena mereka merasa tidak tahu cara mengatasi konflik atau ingin menghindarinya.
  2. Keterbatasan dalam Berkomunikasi: Seseorang mungkin menggunakan tindakan ini ketika mereka tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan mereka, tetapi ingin menyampaikan bahwa mereka merasa kesal.
  3. Penggunaan sebagai Hukuman: Jika seseorang menggunakan perlakuan diam ini untuk menghukum atau mengendalikan orang lain, itu bisa dianggap sebagai bentuk pelecehan emosional.

Dampak 

Dalam sebagian besar kasus, menggunakan silent treatment sebagai cara untuk mengatasi konflik bukanlah pendekatan terbaik. Laporan dari Medical News Today menunjukkan bahwa pria dan perempuan memiliki kecenderungan yang sama untuk melakukannya.

Untuk menghindari dampak negatif, komunikasi yang jelas dan terbuka adalah kunci untuk menjaga hubungan yang sehat. Menggunakan perlakuan diam ini seringkali hanya membuat salah satu pihak tidak memiliki motivasi untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif.

Ketika satu orang mencoba untuk membicarakan masalah tetapi yang lain memilih untuk diam, ini dapat menghasilkan emosi negatif seperti kemarahan. Orang yang merasa diabaikan mungkin akan mengalami penurunan harga diri, rasa kepemilikan diri yang berkurang, dan kurangnya makna dalam hidup mereka. Oleh karena itu, perlakuan diam dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan hubungan, bahkan jika orang yang diam sebenarnya hanya mencoba menghindari konflik.

Pasangan yang sering menerima perlakuan ini cenderung mempertahankan perselisihan, karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk membahas keluhan mereka dengan baik.Dalam situasi seperti ini, rasanya sebagai pasangan bahwa komitmen tidak ditepati, yang dapat mengarah pada masalah lebih serius dalam hubungan.

Kekerasan Emosional?

Sebelum menganggap perlakuan ini sebagai kekerasan emosional, penting untuk memahami situasi dengan lebih mendalam. Terkadang, diam bisa menjadi pilihan terbaik untuk menghindari perdebatan yang lebih intens dan kata-kata yang mungkin disesali nantinya. Seseorang juga mungkin mencoba tindakan ini untuk pertama kalinya, terutama jika mereka tidak yakin bagaimana seharusnya merespons dan mengekspresikan perasaan mereka.

Perlakuan diam dapat dianggap sebagai kekerasan emosional ketika:

  1. Salah satu pihak sengaja menggunakan diam untuk menyakiti orang lain.
  2. Keheningan berlangsung dalam waktu yang lama.
  3. Keheningan hanya berakhir ketika mereka yang diam memutuskannya.
  4. Mereka berbicara dengan orang lain, tetapi tidak dengan pasangan mereka.
  5. Mereka mencari dukungan dari orang lain atas tindakan mereka.
  6. Mereka menggunakan diam untuk menyalahkan pasangan mereka dan membuat mereka merasa bersalah.
  7. Mereka menggunakan diam untuk memanipulasi atau mengubah perilaku orang lain.

Jika Anda merasa bahwa Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami perlakuan ini dan Anda bingung tentang langkah apa yang harus diambil, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog. 

Psikolog dapat mendengarkan keluhan Anda dan memberikan saran yang tepat untuk membantu menyelesaikan masalah dengan baik. Anda dapat menghubungi seorang psikolog klinis melalui fitur obrolan di ponsel pintar Anda, kapan saja dan di mana saja. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat