Jangan Remehkan Pusing, Bisa Jadi Indikasi Aritmia
![Jangan Remehkan Pusing, Bisa Jadi Indikasi Aritmia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/2c5c5819c181c48a19b1d168d8fe2a85.jpg)
KETUA Perhimpunan Aritmia Indonesia (Peritmi) Sunu Budhi Raharjo mengatakan pusing saja bisa menjadi salah satu gejala aritmia selain indikasi lainnya seperti pingsan dan jantung berdebar.
"Pusing saja bisa merupakan gejala aritmia, kemudian pingsan menjadi satu gejala yang paling sering kami temukan karena sebab aritmia. (Gejala) yang paling sering itu berdebar dan yang paling ditakutkan aritmia menyebabkan henti jantung," kata Sunu, dikutip Kamis (7/9).
Aritmia merupakan gangguan irama jantung yang dapat berupa denyut jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Hal ini bisa berakibat fatal yaitu terjadi stroke dan gagal jantung apabila tidak segera mendapatkan penanganan.
Baca juga: Sering Sakit Kepala sebelah Kiri? Kenali Penyabab dan Cara Mengatasi
Menurut Sunu, aritmia menjadi penyebab paling sering kondisi henti jantung, yakni 88%, seperti yang pernah dialami pesepak bola asal Denmark Christian Eriksen saat bertanding melawan Finlandia di laga Piala Eropa pada Juni 2021.
Dalam menghadapi kondisi itu, maka bantuan hidup dasar menjadi utama bagi pasien yakni berupa serangkaian upaya awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan atau sirkulasi.
"Masalahnya henti jantung sering tidak bisa diprediksi sehingga terapi yang bisa membantu seseorang untuk bertahan menjadi sangat penting," kata Sunu.
Baca juga: Remaja Depresi Sensitif terhadap Kritik dari Orangtua
Dalam kesempatan yang sama, Dewan Penasehat Peritmi Dicky Armein Hanafy menyebutkan data tahun 2023 menunjukkan prevalensi aritmia secara umum sekitar 1,5% sampai 5% pada populasi global.
Kemudian, aritmia yang paling sering terjadi yakni fibrilasi atrium (FA) dengan prevalensi global mencapai 46,3 juta kasus dan diperkirakan pada 2050 prevalensi FA akan terus meningkat hingga mencapai 72 juta kasus di Asia (di Indonesia diperkirakan mencapai 3 juta).
Berbicara gejala, menurut Dicky, orang dengan aritmia biasanya menunjukkan gejala seperti jantung berdetak cepat dari normal (takikardia), jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia), pusing, pingsan, cepat lelah, sesak napas, dan nyeri dada.
Aritmia bisa terjadi pada siapa saja, sering muncul secara sporadis dan pada sebagian kecil pasien karena bawaan. Tetapi, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang untuk terkena penyakit aritmia yaitu faktor usia, penyakit jantung koroner, penggunaan narkoba atau zat-zat tertentu, konsumsi alkohol berlebihan, mengonsumsi obat-obat tertentu, merokok, dan mengonsumsi kafein berlebihan.
Dicky mengatakan penanganan aritmia dapat dilakukan dengan tindakan kateter ablasi yaitu tindakan untuk detak jantung yang tidak teratur dan terlalu cepat dengan menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah ke jantung.
Tindakan itu dikatakan memiliki angka keberhasilan tinggi sehingga menjadi pilihan pertama. Sementara pemberian obat-obatan hanya dapat meredam kemunculan aritmia, tetapi, tidak menyembuhkannya.
Penanganan aritmia juga dapat dilakukan dengan pemasangan alat Implantable Cadioverter Defibrillator (ICD) untuk mencegah kematian jantung mendadak.
Fungsi ICD pada dasarnya untuk mengembalikan fungsi jantung dengan cara memberikan kejut listrik ketika terjadi gangguan irama jantung.
ICD adalah sebuah alat berukuran kecil yang ditanam di dalam dada untuk mengembalikan irama jantung yang tidak normal. Perangkat ICD mempunyai baterai yang dapat bertahan hingga delapan tahun, bergantung pada frekuensi kerja alat tersebut. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Kena Vertigo? Jangan Panik, Baringkan Badan Segera
Jangan Terkecoh Mitos Serangan Jantung saat Olahraga, Ini 6 Tanda yang Harus Diketahui
Apa Penyebab Pusing Setelah Makan? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
Pusing Bisa Menjadi Salah Satu Indikasi Aritmia
Sering Sakit Kepala sebelah Kiri? Kenali Penyabab dan Cara Mengatasi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap