Ini Ciri Khas Benjolan Pertanda Kanker
![Ini Ciri Khas Benjolan Pertanda Kanker](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/7a57ab68146bef474382c95aee25776d.jpg)
PAKAR hemato-onkologi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Andhika Rahman mengatakan benjolan pertanda kanker, termasuk limfoma (kanker kelenjar getah bening), bertambah besar serta tidak sakit, berbeda dengan benjolan akibat sebab lainnya.
"Tumor adalah benjolan. Tumor jinak tetap tumor. Tetapi tumor ganas adalah kanker. Benjolan itu sebenarnya akibat dari adanya infeksi, trauma dan satu kemungkinan lagi yakni keganasan. Jadi, yang trauma dan keganasan itu jelas berbeda," kata Andhika, dikutip Senin (18/9).
Sementara benjolan akibat infeksi dan trauma umumnya tidak bertambah besar ataupun kalau bertambah besar hanya dalam waktu tertentu yang kemudian dapat membaik.
Baca juga: Srikandi BUMN Ajak Perempuan di Indonesia Deteksi Dini Kanker Serviks
Selain itu, sambung Andhika, pada mereka yang mengalami benjolan karena sebab trauma dan infeksi juga akan mengalami radang dan sakit pada benjolan.
Kemudian, khusus benjolan akibat infeksi, dapat disertai gambaran infeksi seperti meriang, menggigil, demam, kemerahan dan sebagainya.
"Dan keluhan yang paling banyak adalah painfull pada yang trauma dan infeksi. Sedangkan pada yang tidak infeksi karena keganasan, bertambah besar dan painless," ujar dia.
Baca juga: 85 Persen Kanker Kepala dan Leher Disebabkan Tembakau
Andhika menganjurkan mereka yang memiliki benjolan di bagian tubuhnya, baik itu sakit atau tidak, untuk menindaklanjuti dengan berkonsultasi ke dokter, karena ada juga kanker dengan infeksi sehingga menimbulkan nyeri.
Kemudian, khusus benjolan akibat limfoma, jumlahnya tidak hanya satu melainkan banyak karena benjolan bisa muncul di sepanjang kelenjar getah bening di seluruh bagian tubuh.
Dia lalu mengingatkan, benjolan khususnya di leher sering kali dianggap sebagai TB kelenjar karena bentuknya mirip. Oleh karena itu, dia menyarankan para dokter melakukan evaluasi setelah pengobatan selama dua pekan.
"Kalau dia (benjolan) terkena obat paru sangat sensitif, dia akan mengecil dan menghilang gejalanya. Pasien lebih segar, mau makan itu bagus. Tetapi kalau ternyata tidak, harus lanjut periksa. Kalau dengan foto (rontgen) enggak bisa, CT-scan yang harus dikerjakan," pungkas Andhika. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Tak Banyak Diketahui, Kenali Penyakit Langka 7+ Syndrome
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Upaya Kembalikan Hak Bermain Anak Pejuang Kanker
Feses Berwarna Hitam Dapat Jadi Tanda Kanker Lambung
Cara Mengunyah Makanan dengan Baik Bisa Mencegah Kanker Lambung
Manfaat Bedah Robotik untuk Mengatasi Kista dan Miom
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap