visitaaponce.com

Pasien Gagal Ginjal Kerap Acuhkan Perawatan Pascatransplantasi

Pasien Gagal Ginjal Kerap Acuhkan Perawatan Pascatransplantasi
Ilustrasi(Freepik)

KETUA Perhimpunan Transplantasi Indonesia Maruhum Bonar Hasiholan mengatakan pasien gagal ginjal kebanyakan tidak serius dan mengacuhkan perawatan usai menjalani transplantasi ginjal.

"Yang paling sulit itu pasien tidak pernah serius menanggapi kondisi pascatransplantasi, hampir 60% seperti itu," kata Maruhum, dikutip Selasa (19/9)

Maruhum menyebut pasien yang abai biasanya karena merasa kondisi kesehatannya telah membaik pascatransplantasi sehingga tidak melakukan pengobatan secara teratur.

Baca juga: Setelah Transplantasi Ginjal, Pasien Wajib Kontrol Rutin

Padahal, pengobatan pasien yang melakukan transplantasi ginjal adalah mutlak sepanjang hidup. Perawatan pascatransplantasi ginjal perlu dilakukan secara optimal, mengingat prosedur ini termasuk operasi yang cukup berat.

Selain itu, meski pasien transplantasi ginjal tidak perlu lagi menjalani hemodialisis atau cuci darah seumur hidup, pengobatan rutin diperlukan mengingat ada berbagai risiko fatal yang wajib diperhatikan.

Risiko tersebut seperti infeksi pada perut, penurunan imun akibat obat imunosupresan, kemungkinan menurunnya fungsi ginjal akibat gaya hidup yang tidak sehat, dan yang terparah adalah kemungkinan penolakan ginjal.

Baca juga: Mengobati Batu Ginjal Tanpa Operasi dengan Teknologi ESWL

"Artinya kan itu kan benda asing, ginjal yang dipasang itu bukan ginjal dia, masuk ke dalam tubuhnya. Nah tubuhnya itu kan beradaptasi, kalau tubuh menganggap dia benda asing dan kalau tidak ditekan dengan obat immunosupresen, akan terjadi penolakan," jelas Maruhum.

Terdapat dua kategori penolakan ginjal, yakni penolakan akut dan kronik. Maruhum mengatakan, penolakan ginjal akut masih dapat ditangani dengan obat-obatan namun penolakan ginjal kronik dapat menyebabkan hingga kematian.

"Kalau kronik biasanya agak sulit diatasi, bukan hanya kembali lagi ke cuci darah, tapi meninggal dunia," imbuhnya.

Adapun transplantasi ginjal merupakan prosedur penanganan gagal ginjal kronis, dokter akan mengangkat ginjal yang sudah rusak dan menggantinya dengan ginjal sehat dari pendonor.

Donor ginjal didapatkan dari pendonor yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. Umumnya donor hidup berasal dari anggota keluarga, hal tersebut lebih disarankan karena risiko penolakannya lebih kecil.

Namun, perlu diingat transplantasi ginjal bukanlah suatu pengobatan dimana pascaoperasi pasien langsung sembuh dan terbebas. Artinya, kehidupan setelah transplantasi ginjal memerlukan perawatan atau konsumsi obat-obatan yang penting untuk keberlangsungan ginjal cangkok.

"Pasien baru dapat dikatakan kondisinya stabil umumnya tiga bulan hingga satu tahun pascatransplantasi," pungkas Maruhum. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat