Mayoritas Siswa Indonesia Sulit Bedakan Fakta dan Opini
![Mayoritas Siswa Indonesia Sulit Bedakan Fakta dan Opini](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/2db9ac51cf1e08a251c260e89e973872.jpg)
KETUA Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha mengungkapkan angka melek huruf masyarakat Indonesia saat ini sudah besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, 96,04 persen masyarakat Indonesia sudah melek huruf, bahkan di banyak provinsi tingkat melek huruf sudah melampaui 99 persen.
"Namun, berdasarkan data dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) tahun 2019, berdasarkan hasil asesmen menunjukkan tingkat kinerja baca atau reading performance masyarakat Indonesia masih berada pada level rendah," kata Arys pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (26/9) seperti dilansir dari Antara.
Adapun tingkat kinerja baca tersebut berdasarkan OECD tahun 2019, hanya 30 persen siswa Indonesia yang memiliki kemampuan mencapai level 2 (rata-rata OECD 70 persen). Mayoritas (69,9 persen), berada pada level 1. Bahkan, yang bisa mencapai level 6, tercatat 0 persen.
Baca juga: Tips Mengajak Anak untuk Membaca
"Artinya, sebagian besar siswa Indonesia tidak dapat memahami kalimat-kalimat yang panjang, gagal menangkap konsep yang abstrak, dan kesulitan membedakan fakta dan opini," tuturnya.
Untuk itu ia menekankan pentingnya pengembangan dan peningkatan layanan perpustakaan yang berperan penting sebagai akses dalam upaya pengembangan kebiasaan membaca, sehingga dapat meningkatkan tingkat kecakapan membaca.
"Berdasarkan data Laporan kinerja instansi pemerintah (Lakip) perpustakaan, di tingkat SD, 60 persen memiliki perpustakaan, tetapi tingkat kelayakannya hanya 19 persen, begitu juga SMP, yang kelayakannya hanya 19 persen, dan SMA hanya 36 persen," ucap dia.
Ia menyambut baik Peraturan Menteri Desa (Permendes) 8/2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa yang telah menyebutkan buku dan perpustakaan sebagai salah satu bidang yang boleh menggunakan dana desa, sehingga saat ini sudah ada 33.929 perpustakaan yang tersebar di seluruh kelurahan/desa se-Indonesia.
Baca juga: Inovasi Perpustakaan Digital Tingkatkan Minat Baca Masyarakat
Membangun ekosistem perbukuan yang sehat juga menurut Arys adalah kunci meningkatkan literasi masyarakat Indonesia. "Sebagaimana dalam Undang-Undang (UU) 3/2017 tentang Sistem Perbukuan, memang sangat penting mengatur hubungan antarpelaku perbukuan, karena memang lebih banyak berbicara tentang ekosistem, jadi cita-cita UU ini adalah ekosistem perbukuan yang sehat," kata Arys
Ia menegaskan, UU tersebut harus menjadi acuan pengembangan literasi di Indonesia, sehingga dapat membuat gerakan membaca di tengah masyarakat yang terus dibangun dari hulu ke hilir.
Untuk membangun ekosistem perbukuan yang sehat, Arys juga memberikan saran pengembangan gerakan literasi di Indonesia, yang pertama yakni pengembangan budaya literasi dengan mewajibkan anak-anak SD dan menengah untuk membaca buku yang mereka sukai di sekolah setiap hari.
"Kedua, dukungan pemerintah terhadap kegiatan pengembangan minat baca masyarakat, seperti pameran atau diskusi buku, pelatihan menulis, taman bacaan masyarakat, dan subsidi pembelian buku," katanya.
Ketiga, yakni penyediaan buku berbasis kualitas, aktualitas, dan daya tarik alih-alih mementingkan volume koleksi dan harga murah untuk kebutuhan perpustakaan dan taman baca masyarakat.
"Keempat, pemilihan buku bermutu dan populer untuk mendapatkan peluang masuk ke sekolah-sekolah sebagai bahan bacaan siswa atau buku nonteks pelajaran," kata Arys. (Z-6)
Terkini Lainnya
Banyak Penerima KJP Gagal Lolos PPDB, Pemprov DKI Jangan Lepas Tangan
Ingin Menjadi Anggota Polri? Simak Persyaratannya Berikut
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Citibank Serukan Pentingnya Pendidikan untuk Dukung Perekonomian
Pendidikan Berkualitas Unsur Penting Peningkatan Ekonomi
Perempuan Makin Berperan Besar di Bidang Hukum Kepailitan
Kemeriahan Perayaan HUT ke-22 Ikapi, Mini Soccer Hingga Fun Run
Turnamen Golf GO Ikapi 2024 Bertabur Hadiah Emas
Inaugurasi Angkatan XIII, 112 Orang Kurator Jadi Anggota IKAPI
Cetak Anggota Baru, Ikapi Siap Berkontribusi Memajukan Perekonomian Bangsa Melalui PKPU dan Kepalitan
Ikapi Batalkan Keikutsertaan pada Festival Buku Frankfurt
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap