visitaaponce.com

Pelayanan Modern dan Terpadu Sembuhkan Derita Trigeminal Neuralgia

Pelayanan Modern dan Terpadu Sembuhkan Derita Trigeminal Neuralgia
Dokter tengah menangani pasien penyakit trigeminal neuralgia.(Ist)

NYERI wajah sebelah yang luar biasa akibat trigeminal neuralgia bisa membuat penderitanya merasa putus asa, dan kadang menimbulkan perasaan ingin mengakhiri hidupnya. Hal ini sebabnya penyakit trigeminal neuralgia mendapat julukan sebagai The Suicide Disease. 

Trigeminal neuralgia merupakan kondisi medis memberikan dampak berat pada penderitanya dalam menjalankan aktivitas hariannya karena dapat membatasi kemampuan bicara, makan, minum bahkan tidur.

Yang kesemuanya lambat laun akan menurunkan kualitas hidup. Dampak negatif juga muncul pada masalah sosial karena dapat mengenai kalangan usia produktif. 

Trigeminal Neuralgia Awareness Day 2023

Hingga saat ini penanganan penyakit trigeminal neuralgia masih menjadi tantangan karena rendahnya pengetahuan masyarakat dan tenaga medis.

Baca juga: Apa itu Trigeminal Neuralgia? Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi 

Dengan berlatar belakang ini semua dan bertujuan untuk memberikan edukasi dan memperluas wawasan masyarakat,

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta setiap tahunnya menggelar seminar awam dalam rangka memperingati ‘International Trigeminal Neuralgia Awareness Day’ yang jatuh setiap tanggal 7 Oktober setiap tahunnya.  

Kali ini tema yang diangkat adalah “Pelayanan Modern dan Terpadu Menyembuhkan Trigeminal Neuralgia” menghadirkan pembicara dari beberapa spesialisasi yang berperan dalam menegakkan diagnosis trigeminal neuralgia dengan tepat. 

Bagikan Buku Tentang Trigeminal Neuralgia

Dalam seminar kali ini, untuk melengkapi informasi mengenai trigeminal neuralgia, buku berjudul “Pengantar Operasi Dekompresi Mikrovaskular (MVD) bagi Penderita Trigeminal Neuralgia” akan dibagikan kepada para pesertanya.

Bukuinidisusun oleh dr. Mustaqim Prasetya, SpBS, dr. Adi Sulistyanto,SpBS, dr. Peter Adidharma, MRes, dan timpenanganan trigeminal neuralgia terpadu yang bekerjasamadengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca juga: Penderita Gangguan Autoimun Harus Hindari Makanan Mengandung Gluten

“Pada penderita trigeminal neuralgia memeriksakan kondisi giginya, kadangkala dokter gigi yang memeriksa, mengira rasa sakit yang muncul karena adanya masalah pada giginya. Bahkan sampai ada gigi yang dicabut namun nyeri itu masih ada,” jelas drg.Nella Arman Saibi, yang membawakan presentasi “Penyakit Gigi dan Mulut yang Menyerupai Kelainan Trigeminal Neuralgia.”

Ada perbedaan yang siginifikan antara sakit yang ditimbulkan oleh masalah pada gigi dan sakit akibat trigeminal neuralgia. “Bila kondisi gigi yang bermasalah berhasil diatasi dan nyeri pun hilang kemungkinan memang ada masalah pada gigi. Tetapi kalau saja nyeri itu masih saja ada, walau sudah minum obat antinyeri, maka lakukan rujukan ke dokter spesialis saraf untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.”

Penyakit Trigeminal Neuralgia

Neuralgia trigeminal atau trigeminal neuralgia sebenarnya adalah kumpulan dari gejala yang terjadi berulang, kronik dan rasa nyerinya cukup khas. Penyebabnya adalah tertekannya atau tertindihnya saraf trigeminal oleh pembuluh darah di dekatnya, sehingga mencetuskan nyeri yang rasanya seperti terbakar, tertusuk jarum, kesetrum dan seperti disilet.

Akibat tertekannya saraf, maka akan muncul gesekan sehingga merusak lapisan pelindung saraf trigeminal sehingga menimbulkan cetusan impuls listrik yang tidak normal, akibatnya adalah nyeri terasa seperti ditusuk, terbakar atau disilet.

Penyebab lain terjadinya trigeminal neuralgia adanya tumor atau kelainan pembuluh darah bawaan yang menekan saraf trigeminal.

Nyeri akan muncul di daerah yang dipersarafi oleh saraf trigeminal. Sesuai namanya, trigeminal ini memiliki 3 cabang, yakni dahi, rahang atas/pipi  dan rahang bawah/dagu.

Baca juga: Jumlah Kasus TBC di Kabupaten Bandung Meningkat

Di sinilah biasanya nyeri akan muncul. tajam, tertusuk pada pipi, bibir, dagu, hidung, dahi, maupun gusi pada salah satu sisi wajah. Serangan nyeri datang tiba-tiba, kuat, tajam.

Kemunculan nyeri bisa spontan atau dipicu oleh aktivitas harian yang seharusnya tak sebabkan sakit seperti makan atau mengunyah, mencukur, berbicara, membasuh wajah, menggosok gigi.

Lamanya bisa hitungan detik sampai menit. Akan tetapi, pada beberapa kasus nyeri dapat berlangsung hingga lebih dari 15 menit, bahkan dirasakan terus menerus.

Pilihan Pengobatan Trigeminal Neuralgia di RS PON Jakarta 

Selanjutnya ahli penyakit trigeminal neuralgia dr. Mustaqim Prasetya, Sp.BS, membahas “Berbagai Alternatif Tatalaksana Trigeminal Neuralgia”.

Pengobatan pertama untuk membantu mengatasi nyeri wajah sebelah akibat trigeminal neuralgia adalah obat-obatan golongan antikejang, misalnya karbamazepin, gabapentin dan lainnya. 

“Kalau obat tersebut tidak memberikan perbaikan gejala secara siginifikan, maka dokter akan memberikan beberapa pilihan metode pengobatan, apakah operasi Dekompresi Mikrovaskular (MVD) atau tindakan minimal invasif, yaitu PRFR (Percutaneous Radiofrequency Rhizotomy) dan PBC (Percutaneous Balloon Compression),” jelasnya. 

Karena nyeri wajah hebat ini disebabkan oleh terjepitnya saraf trigeminal, maka langkah yang paling efektif menuntaskan trigeminal neuralgia ini adalah dengan menghilangkan penyebabnya.

“Tindakan MVD atau microvascular decompression merupakan bedah mikro yang dapat membuat saraf tak lagi terjepit dengan cara memisahkan pembuluh darah yang menekan saraf dan menyisipkan bahan yangdisebut teflon di antaranya. Saraf trigeminal menjadi bebas dan diharapkan dapat menghentikan siksaan nyeri wajah akibat trigeminal neuralgia,” jelas  Mustaqim. 

Untuk memastikan nyeri wajah sebelah disebabkan oleh terjepitnya saraf trigeminal, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik yang ditunjang oleh pemeriksaan penunjang radiologis seperti MRI kepala khusus. 

Pentingnya Memonitor Saraf

“Untuk meminimalkan risiko komplikasi, selama tindakan MVD berlangsung dokter akan menggunakan alat yang disebut dengan IOM atau intraoperative monitoring,” papar dr. Kemal Imran, SpS, dalam paparannya berjudul “Mampu Waspada, Peran Monitoring Saraf Saat Tindakan MVD”.

IOM digunakan agar dokter dapat memonitor kondisi saraf dan fungsinya secara aktual yang ada di sekitar area tindakan agar dapat mendeteksi dan mencegah secara dini setiap risiko yang mungkin saja terjadi.

Asupan Nutrisi untuk Penderita Trigeminal Neuralgia

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah perlunya penderita trigeminal neuralgia harus menghindari beberapa makanan atau minuman agar tidak memicu nyeri hebat.

“Makanan pedas, makanan tinggi gula, minuman mengandung kafein, junk food sebaiknya dihindari,” dr. Rozana Nurfitri Yulia, M. Gizi, SpGK, yang membahas “Terapi Nutrisi pada Penderita Trigeminal Neuralgia dan Suplementasi Mikronutrien”.

Misalnya makanan terlalu panas atau minuman yang terlalu dingin kemungkinan dapat mengiritasi saraf sehingga nyeri di area pipi, atau sekitar rahang atas dan rahang bawah akan muncul. Jadi pasien perlu mengenali makanan atau minuman apa yang dapat memicu serangan nyeri sehingga dapat terhindar dari kekambuhan. 

Layanan Terpadu dalam Penanganan Trigeminal Neuralgia

Penanganan penyakit trigeminal neuralgia perlu kerjasama multidisiplin, dari dokter spesialis saraf, dokter gigi, spesialis radiologi, spesialis gizi sampai spesialis bedah saraf agar diagnosis dan terapi dapat diberikan dengan tepat.

Selain pelayanan terpadu, RS. Pusat Otak Nasional Prof. DR. Dr. Mahar Mardjono juga didukung dengan teknologi modern dan mutakhir dalam penegakan diagnosis dan terapi penyakit ini. (S-4) 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat