visitaaponce.com

Perdosri Bahas Penguatan Kompetensi Tenaga Medis PembimbingHaji dan Umrah

Perdosri Bahas Penguatan Kompetensi Tenaga Medis Pembimbing Haji dan Umrah
Acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara IPHUIN, Perdosri, dan Perdokhi di Kota Malang, Jatim, Sabtu (7/10).(Ist)

PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (Perdosri) menggelar Pertamuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXII 2023 di Malang, Jawa Timur pada 4-7 Oktober 2023.

Memasuki hari keempat, PIT XXII Perdosri 2023 membahas dengan topik manajemen nyeri, stunting dan feeding pada anak, dan analisis gerak fungsional pada sport.

Workshop untuk dokter umum yang berjudul “How to be a PM&R Resident, tips and trick” dan “Cervical and Low Back Disorders”

Baca juga: Update Keilmuan, Perdosri Gelar Pertemuan Ilmiah Tahunan  2023 di Malang

Pada hari yang sama juga digelar Workshop Haji yang mengangkat topik “Up-Grading Tingkat Nasional Penguatan Kompetensi Tenaga Medis dalam Bimbingan Manasik di PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) dan PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah)”.

Pada workshop ini juga diadakan perjanjian kerja sama antara Ikatan Pembimbing Haji dan Umrah Indonesia (IPHUIN) yang dihadiri Dr. H. Ade Marfuddin, M.M selaku Ketua Umum IPHUIN, Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) yang dihadiri Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R., MARS, AIFO-K selaku Ketua PP Perdokhi dan Perdosri yang dihadiri dr. Rumaisah Hasan, Sp.K.F.R., N.M. (K), AIFO-K selaku Ketua PP Perdosri.

Turut hadir pula didukung Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama (Kemenag) yang dihadiri oleh Prof. Dr. Hilman Latief, S.Ag, M.Ag, yang menjabat Kapuskes Haji Kemenag dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Baca juga: Pengurus PP Perdosri Periode 2022-2025 Resmi Dilantik

Perjanjian kerja sama ini tentang pendidikan, pelatihan, penelitian, up-grading, dan pengabdian pada masyarakat.

Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi pada pelaksanaan haji dan umroh dalam bidang masing-masing.

Berbagai Tantangan Dihadapo  Jemaah Haji

Jemaah haji indonesia hingga saat ini mengalami berbagai tantangan dalam menghadapi kondisi selama ibadah haji di Tanah Suci, seperti terjadinya kelelahan, kelemahan otot, intoleransi aktivitas, menurunnya fungsi kognitif, gangguan fungsi kardiovaskular, gangguan nyeri, sesak napas, serta terjadi ketidakmampuan pembersihan jalan napas.

Kondisi ini menyebabkan berbagai masalah dalam penyelenggaraan ibadah haji di mana jemaah haji yang mengalami kesakitan akan terhambat dalam mencapai fase puncak haji.

Baca juga: Haji 2024, Istithaah dari Aspek Kesehatan Harus Jadi Perhatian Serius

Selain itu, tingginya angka jemaah haji Indonesia yang dirawat baik di klinik kesehatan haji indonesia maupun di rumah sakit di Arab Saudi, menyebabkan masalah dalam pemulangan jemaah haji ke Tanah Air.

Bagian penting dalam tata kelola atau organisasi penyelenggaraan ibadah haji adalah petugas haji, termasuk tim medis (dokter dan dokter gigi).

Kehadiran tenaga medis menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia, sejak masa tunggu di tanah air, masa keberangkatan di embarkasi, saat di perjalanan, saat pelaksanaan ibadah haji di tanah suci, dan saat masa kepulangan ke Tanah Air.

Untuk itu, optimalisasi fungsi dokter haji harus terintegrasi dalam memberikan layanan, karena yang dibutuhkan oleh jemaah haji selain aspek ibadah, juga adalah aspek kesehatan dan kebugaran.

Baca juga: Amphuri: Layanan Terhadap Jemaah Lansia dalam Ibadah Haji Harus Ditransformasi

Dokter dan dokter gigi perlu mengikuti perkembangan sistem penyelenggaraan ibadah haji agar pelaksanaannya dapat dilaksanakan dengan profesional sejalan dengan regulasi dari pemerintah Republik Indonesia 

Workshop ini diadakan sebagai salah satu upaya pengembangan ilmu kedokteran, terutama dalam ibadah haji, di mana diperlukan suatu asesmen, penentuan masalah jemaah haji dari sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan ibadah haji

Workshop juga dapat mempersiapkan calon jemaah haji yang memiliki kapasitas fungsional yang optimal, sehingga jemaah haji dapat mencapai istitaah kesehatan dan mampu laksana melewati seluruh rangkaian etape ibadah haji. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat