visitaaponce.com

Hati-Hati, Cacar Air Bisa Sebabkan Komplikasi

Hati-Hati, Cacar Air Bisa Sebabkan Komplikasi
Ilustrasi(Freepik)

KETUA Ikatan Dokter Anak Indonesia Piprim Basarah Yanuarso berpendapat masyarakat sering menganggap cacar air sebagai penyakit ringan padahal bisa menyebabkan komplikasi seperti radang otak dan bahkan kematian.

"Cacar air juga bisa bikin komplikasi seperti radang otak yang paling ditakutkan, infeksi sekunder pada kulit misalkan lesi digaruk sampai bernanah, pneumonia, bahkan yang berat hingga kematian," kata Piprim, dikutip Minggu (8/10).

Gejala klasik cacar air adalah ruam yang berubah menjadi lepuh berisi cairan yang gatal. 

Ruam mungkin pertama kali muncul di dada, punggung, dan wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh, termasuk di dalam mulut, kelopak mata, atau area genital. 

Gejala lainnya yang mungkin mulai muncul satu hingga dua hari sebelum ruam antara lain demam, kelelahan, kehilangan selera makan, dan sakit kepala.

Piprim mengatakan, tingkat penularan cacar air cukup tinggi, sedikit di bawah campak dan jauh di atas covid-19.

Berbicara dampak, pada anak-anak usia sekolah, cacar air yang bisa berlangsung sepekan atau lebih hingga dianggap tidak menular lagi menyebabkan mereka harus kehilangan waktu belajar di sekolah. 

Belum lagi, sambung dia, usai mereka sembuh mendapatkan stigma, dijauhi teman-temannya karena takut tertular penyakit yang sama, dan ini dapat berdampak psikologis bagi si anak.

Oleh karena itu, Piprim sekali lagi mengingatkan bahwa dampak cacar air tidak bisa dianggap ringan karena sangat merugikan pada anak maupun keluarga.

Kemudian, berbicara mengenai komplikasi cacar air, Ketua Unit kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia Anggraini Alam menuturkan, komplikasi pada cara air bisa disebabkan berbagai hal dan dua di antaranya adanya penyakit penyerta atau komorbid pada pasien dan daya tahan tubuh pasien yang lemah.

"Bisa juga virusnya banyak sekali dan kebetulan lingkungannya seperti musim pancaroba yang tadi kalau virus cacar air sukanya penularan secara aerosol kalau tertutup lebih hebat lagi, itu menyebabkan cacar air bisa menjadi banyak, akhirnya komplikasi," jelas dia.

Anggraini menyarankan mereka yang dicurigai mengalami gejala cacar air segera mendapatkan penanganan dokter karena selain mungkin membutuhkan pengobatan, dokter juga dapat mendeteksi dini bila ada komplikasi.

"Dan agar saudara atau orang serumah yang ternyata belum terlindung oleh vaksin cacar air bisa segera diberikan vaksin," tutur dia.

Kemudian, apabila pasien menunjukkan tanda bahaya seperti napas menjadi cepat, pasien tidak mampu minum, terlihat lemas sekali, tampak biru atau ada kejang maka segeralah membawanya ke rumah sakit, bukan lagi ke dokter. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat