Hati-Hati, Cacar Air Bisa Sebabkan Komplikasi
![Hati-Hati, Cacar Air Bisa Sebabkan Komplikasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/91411069a4ea00039d9bc68fccd7315a.jpg)
KETUA Ikatan Dokter Anak Indonesia Piprim Basarah Yanuarso berpendapat masyarakat sering menganggap cacar air sebagai penyakit ringan padahal bisa menyebabkan komplikasi seperti radang otak dan bahkan kematian.
"Cacar air juga bisa bikin komplikasi seperti radang otak yang paling ditakutkan, infeksi sekunder pada kulit misalkan lesi digaruk sampai bernanah, pneumonia, bahkan yang berat hingga kematian," kata Piprim, dikutip Minggu (8/10).
Gejala klasik cacar air adalah ruam yang berubah menjadi lepuh berisi cairan yang gatal.
Ruam mungkin pertama kali muncul di dada, punggung, dan wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh, termasuk di dalam mulut, kelopak mata, atau area genital.
Gejala lainnya yang mungkin mulai muncul satu hingga dua hari sebelum ruam antara lain demam, kelelahan, kehilangan selera makan, dan sakit kepala.
Piprim mengatakan, tingkat penularan cacar air cukup tinggi, sedikit di bawah campak dan jauh di atas covid-19.
Berbicara dampak, pada anak-anak usia sekolah, cacar air yang bisa berlangsung sepekan atau lebih hingga dianggap tidak menular lagi menyebabkan mereka harus kehilangan waktu belajar di sekolah.
Belum lagi, sambung dia, usai mereka sembuh mendapatkan stigma, dijauhi teman-temannya karena takut tertular penyakit yang sama, dan ini dapat berdampak psikologis bagi si anak.
Oleh karena itu, Piprim sekali lagi mengingatkan bahwa dampak cacar air tidak bisa dianggap ringan karena sangat merugikan pada anak maupun keluarga.
Kemudian, berbicara mengenai komplikasi cacar air, Ketua Unit kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia Anggraini Alam menuturkan, komplikasi pada cara air bisa disebabkan berbagai hal dan dua di antaranya adanya penyakit penyerta atau komorbid pada pasien dan daya tahan tubuh pasien yang lemah.
"Bisa juga virusnya banyak sekali dan kebetulan lingkungannya seperti musim pancaroba yang tadi kalau virus cacar air sukanya penularan secara aerosol kalau tertutup lebih hebat lagi, itu menyebabkan cacar air bisa menjadi banyak, akhirnya komplikasi," jelas dia.
Anggraini menyarankan mereka yang dicurigai mengalami gejala cacar air segera mendapatkan penanganan dokter karena selain mungkin membutuhkan pengobatan, dokter juga dapat mendeteksi dini bila ada komplikasi.
"Dan agar saudara atau orang serumah yang ternyata belum terlindung oleh vaksin cacar air bisa segera diberikan vaksin," tutur dia.
Kemudian, apabila pasien menunjukkan tanda bahaya seperti napas menjadi cepat, pasien tidak mampu minum, terlihat lemas sekali, tampak biru atau ada kejang maka segeralah membawanya ke rumah sakit, bukan lagi ke dokter. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Jangan Remehkan Cacar Air, Dapat Sebabkan Infeksi Paru
Ini Beda Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar
5 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak
7 Fakta Cacar Air yang Amat Menular, Cegah dengan Vaksin
Seseorang Hanya Derita Cacar Air Sekali Seumur Hidup, Benarkah?
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap