visitaaponce.com

SMKN 3 Bandung Optimalkan Bantuan Pemerintah untuk Layanan Pendidikan

SMKN 3 Bandung Optimalkan Bantuan Pemerintah untuk Layanan Pendidikan
SMK Negeri 3 Bandung mengoptimalkan bantuan pemerintah untuk layanan pendidikan.(Ist)

BAGI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Bandung meraih kepercayaan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi maupun pemerintah daerah merupakan kebanggaan yang diwujudkan dengan memberi pelayanan pendidikan serta kontribusi yang lebih baik lagi.

Dengan mengibaratkan jika bantuan untuk membeli sepatu harus diperuntukkan membeli sepatu atau lebih dari itu, jangan dibelikan sandal. "Tetapi kita diminta beli sepatu tidak hanya beli sepatu yang lainnya bisa kita beli. Artinya apa, bantuan dari pemerintah kita optimalkan," ungkap Kepala SMKN 3 Bandung Agung Indaryanto kepada tim Ditjen Vokasi Kemendikbud-Ristek, Selasa (17/10).

Ia didampingi Wakasek Bidang Humas Rina Marlina, Wakasek bidang Manajemen Mutu Arief Susanto, Kepala Prodi Pemasaran Dewi Triana, dan Ketua Program Desain Komunikasi Visual M Ismail. Agung menekankan pihaknya ingin menyumbangkan bantuan itu lebih besar dari apa yang diberikan pemerintah. 

"Artinya ada dana sharing, jadi yang diberikan pemerintah itu tidak sebatas apa yang distandarkan oleh pemerintah, justru kita mengembangkan lebih apa yang diberikan pemerintah. Jadi ketika ada monitoring ke sini, pasti puas. Kenapa bisa seperti ini, dengan seperti itu bantuan berikutnya akan datang lagi. Kita tidak mengecewakan yang memberikan bantuan," tegasnya.

Berikutnya, lanjut Agung, output sekarang untuk SMK ke masyarakat seperti apa. Kalau terkait dengan lulusan sudah tersebar luas di masyarakat dengan beragam kiprah bekerja di berbagai bidang ketrampilan serta berwirausaha.

Agung mengutarakan di antara program pemerintah dari Ditjen Vokasi Kemendikbud-Ristek untuk SMKN 3 yakni Pusat Keunggulan (PK) Pemadanan pada 2022. Pihaknya bekerja sama dengan PT Clorine Digital Media untuk program pembelajaran Desain Komunikasi Visual (DKV).

"Dengan PT Clorine Digital Media mereka siap memberikan bantuan, baik berupa program maupun berupa alat senilai dengan apa yang mereka keluarkan, sehingga pemerintah pusat memberikan sebesar apa yang diberikan senilai Rp1,5 miliar. Rinciannya ada di MoU, ditambah biaya untuk penguatan pembelajaran Rp300 juta sehingga menjadi sekitar Rp1,8 miliar untuk program PK Pemadanan," papar Agung.


Baca juga: Komunitas Sobat Sehat Gelar Pogram Kemanusiaan Edukasi Pencegahan Stunting


Pihaknya mengembangkan sumber daya di DKV termasuk untuk redesain ruang praktik. Adapun output dari skema PK Pemadanan menghasilkan perubahan tidak hanya dari fisik, melainkan juga kompetensi gurunya, yang berdampak bagi peserta didik juga meningkat kompetensinya.  Melalui alat-alat baru di bidang percetakan, sehingga tujuannya berdampak akhir pada peningkatan kompetensi peserta didik.

Ia mencontohkan dalam pembuatan banner, suvenir pernikahan, mencetak spanduk atau misalnya membuat prewedding dan foto, semuanya dapat dilakukan para siswa secara mandiri. Hemat dia, bantuan pemerintah merupakan atensi untuk memanjakan.

"Saya kira sebagai bentuk memanjakan SMK, tujuannya supaya SMK dimanjakan kita tahu bahwa SMK harus maju dan unggul. Dimanjakan sebagai bentuk perhatian ke SMK," tukasnya.

Sebagai sekolah unggulan, sejak 25 Februari 2022, SMKN 3 Kota Bandung resmi menjadi salah satu dari 35 SMKN di Provinsi Jawa Barat yang menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang tertuang melalui SK Gubernur Jawa Barat Nomor 900/Kep.78.BUMDINVESADBANG/2022

Wakasek bidang Manajemen Mutu Arief Susanto mengutarakan status BLUD menunjukkan SMKN 3 telah memenuhi kesiapan secara substantif, teknis dan administratif. Dengan menyandang BLUD, makin memperkuat teaching factory (Tefa) SMK ini lebih banyak berkontribusi bagi masyarakat luas. 

Dikatakan Arief, kebutuhan pembelajaran dapat terpenuhi karena ada perolehan pemasukan Tefa yang dikelola secara akuntabel dan transparan. "Jadi sebagai BLUD SMKN 3 memiliki keleluasaan mengelola pemasukan dari Tefa di sini dengan lebih baik, terbuka dan akuntabel," tandas Arief.

Kepala Prodi Pemasaran Dewi Triana menambahkan SMKN 3 telah melaksanakan kelas industri bekerja sama atau MoU dari 2015 dengan Alfamart kelas. Pelaksanaan langsung di beberapa sekolah piloting untuk Alfamart kelas. Para siswa yang terpilih melalui proses seleksi dengan kurikulum yang disiapkan Alfamart.

"Benefitnya dari kelas industri Alfamart anak-anak langsung rekruitmen 100%, jadi hanya tinggal pemberkasan. Sehingga saat lulus, pada saat pelepasan langsung tekan kontrak kerja," pungkas Dewi yang juga aktif di media sosial membuka wirausaha fesyen ini. (RO/I-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat