visitaaponce.com

Jambi Bisa Jadi Percontohan untuk Penanganan Karhutla Berkelanjutan

Jambi Bisa Jadi Percontohan untuk Penanganan Karhutla Berkelanjutan
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan.(Antara)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan provinsi Jambi bisa menjadi percontohan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berkelanjutan. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Hanif Faisol Nurofiq.

Berdasarkan catatan KLHK, Jambi berhasil menurunkan angka karhutla dari yang tadinya sekitar 160 ribu hektare pada 2019 menjadi. 1.600 hektare pada 2023. Menurut Hanif, ada dua hal dasar yang menjadi penting dalam penurunan luas karhutla di Jambi.

“Pertama, mencegah minat masyarakat untuk membakar lahan. Kedua, menjaga objek agar tidak mudah terbakar. Ini dua hal yang dikemukakan dan itu merupakan upaya yang sangat komperhensif,” kata Hanif dalam acara Rapat Koordinasi Pencegahan dan pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Lingkup Provinsi Jambi dan Kalimantan Selatan di Jakarta Barat, Rabu (25/10).

Baca juga : Berlanjutnya El Nino Penyebab Masifnya Karhutla

Di samping itu, penanganan karhutla di Jambi juga digalakkan dengan operasi TMC. Hanif menyatakan bahwa penggunaan TMC di Jambi dioptimalkan pada titik terjadinya kebakaran hutan, sehingga potensi hujan bisa dikendalikan untuk pemadaman yang tepat.

“Jadi beberapa wilayah rawan tahun ini sepert Kalimantan selatan, Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan itu harus belajar dari Jambi. Karena dengan niat yang kuat mampu mengurangi tekanan karhutla,” beber Hanif.

Sebagai informasi, sejak Januari hingga September 2023, KLHK mencatat luas karhutla yakni 267.935 hektare. Luas karhutla tertinggi yakni di Kallimantan Barat 54.402 hektare, disusul NTT 50.396 hektare, NTB 26.453 hektare, Kalimantan Selatan 24.588 hektare, Papua Selatan 22.121 hektare dan Jawa Timur 18.780 hektare.

Baca juga : Pengendalian Deforestasi dan Karhutla di Indonesia

 

Ada reward dan punishment karhutla di Jambi

Pada kesempatan itu, Komandan Satgas Karhutla Jambi Brigjen TNI Supriono mengungkapkan, salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam penurunan angka karhutla di Jambi ialah dengan memberlakukan reward dan punishment. Dalam hal ini, TNI bekerja sama dengan pihak kepolisian.

Supriono membeberkan, pihaknya akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang mendukung gerakan pembukaan lahan tanpa bakar. Pasalnya, penyebab utama dari karhutla di Jambi iialah penyiapan lahan dengan cara membakar.

Baca juga : Kendati El Nino, Tahun 2023 KLHK Berhasil Menekan Karhutla 30,80%

“Jadi kalau masyarakat tidak membakar, kami kasih reward. Mereka boleh ajukan bantuan alat, kita kasih gratis. Lalu kasih bibit juga. Itu kita berikan supaya tidak tumbuh budaya-budaya lama yang diharapkan diikuti generasi berikutnya,” ucap dia.

Selain itu, ia juga menggalakkan pengawasan dan penegakan hukum di wilayah-wilayah yang rawan terbakar. “Jadi misalnya kalau dulu ada yang membawa kompor atau korek di area-area rawan, itu gak boleh lagi seperti itu, kita geledah,” pungkas dia.

Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono mengungkapkan, selain upaya pencegahan, ada langkah penegakan hukum yang terus dilakukan di lapangan. Dalam hal ini, jika pihak penegak hukum menemukan perilaku membakar hutan dan lahan, maka akan dikenakan sanksi maupun hukuman.

Baca juga : 39 Lokasi Karhutla Disegel KLHK di Sepanjang 2023

“Jadi kita melakukan tindakan persuasif, edukatif. Dan jika masih ada pelanggaran setelah diberikan imbauan, maka kami akan melakukan penegakan hukum. Untuk ancaman hukumannya bisa 4 sampai 8 tahun penjara,” ucapnya. (Z-4)

 

Baca juga : Data Satelit Ungkap Kabut Asap Akibat Karhutla belum Masuki Malaysia

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat