visitaaponce.com

Surveilans di Kelompok Homoseksual Harus Ditingkatkan untuk Tekan Penularan Cacar Monyet

Surveilans di Kelompok Homoseksual Harus Ditingkatkan untuk Tekan Penularan Cacar Monyet
Ilustrasi pasien dengan penyakit cacar monyet atau mpox.(AFP)

AHLI Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Syahrizal Syarif menyebutkan pemerintah perlu meningkatkan surveilans kepada kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau homoseksual untuk mencegah meluasnya penularan penyakit cacar monyet atau mpox.

"Epidemiologi pada dasarnya perlu melihat penyakitnya seperti apa dan melihat karakteristiknya agar supaya jelas upaya pencegahannya yang efektif termasuk pada penyakit mpox tersebut," kata Syahrizal saat dihubungi, Rabu (1/11).

Diketahui bahwa 90% kasus cacar monyet terjadi di kelompok homoseksual. Sehingga penyakit tersebut memiliki risiko lebih tinggi pada mereka yang punya perilaku homoseksual atau biseksual.

Baca juga: Cegah Penularan Cacar Monyet, Edukasi di Populasi Kunci Perlu Ditingkatkan

Ia menjelaskan saat ini perlunya pendekatan dan kerja sama kepada kelompok tersebut. Tracing menjadi yang perlu dikejar oleh pemerintah, karena mereka merupakan kontak erat yang perlu divaksinasi.

"Sehingga langkahnya spesifik, pemerintah pusat dan daerah harus mendekati kelompok tersebut. Tidak perlu menimbulkan keributan. Jadi saya kira surveilans khusus saja harus lebih ditingkatkan artinya kelompok homoseksual dan biseksual juga harus sadar bahwa saat ini sedang menyebar mpox yang penularan utamanya kontak erat di kelompok LSL," jelas dia.

Baca juga: Cacar Monyet di DKI Bertambah jadi 24 Kasus, Heru: Hanya di Komunitas 'Tertentu' Saja!

"Mereka harus hati-hati dan perlu melakukan diagnosa dan pergi mencari kepastian di layanan primer atau di rumah sakit. Sehingga sekarang perlu sosialisasi di kalangan LSL," tambahnya.

Ia menekankan bahwa masyarakat umum tidak perlu khawatir terhadap penyakit cacar monyet, karena cenderung tidak berisiko dan hanya perlu berhati-hati.

Data per Kemarin, per 31 Oktober 2023 kasus cacar monyet di Indonesia sebanyak 27 kasus mayoritas berada di DKI Jakarta yakni sekitar 22 kasus, Banten 4 kasus, dan Bandung 1 kasus.

Dinas Kota Bandung mengonfirmasi bahwa 1 warganya tertular cacar monyet setelah hasil uji lab RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.

Pasien tersebut merupakan warga asli Kota Bandung berjenis kelamin laki-laki dan berusia 36 tahun. Dinkes Kota Bandung menjelaskan sampai 21 hari ke depan,pasien akan terus dipantau termasuk pada anggota keluarga yang satu atap dan tetap mencari kontak erat lainnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat