visitaaponce.com

Pijat pada Bagian Tubuh yang Terkilir Harus Ekstra Hati-Hati

Pijat pada Bagian Tubuh yang Terkilir Harus Ekstra Hati-Hati
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis ortopedi dan traumatologi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) M Ade Junaidi mengatakan pemijatan yang dilakukan untuk menangani bagian tubuh yang terkilir harus dilakukan dengan ekstra hati-hati supaya cedera tidak memburuk.

"Pemijatan bisa saja dilakukan asal ada pakemnya dan dengan prosedur yang tidak membahayakan," kata Ade dalam diskusi daring, Rabu (1/11).

Pada dasarnya, menurut dia, tidak masalah apabila bagian yang terkilir atau memar dipijat, asalkan dilakukan dengan prosedur yang baik, tidak terlalu banyak manipulasi pada bagian tubuh yang cedera, tidak dilakukan pembebatan, dan tidak menggunakan obat oles yang panas supaya tidak memperparah pembengkakan.

Baca juga: Pasien Skoliosis Ternyata Boleh Dipijat

Ia mengatakan ada salah kaprah yang kerap dilakukan praktisi pijat saat pasien dipijat dengan obat oles yang terlalu panas, manipulasi pijat yang terlalu keras, dan dibebat dengan terlalu ketat.

Praktik yang tidak tepat tersebut berisiko bagi pasien karena dapat menyebabkan sindrom kompartemen, yang terjadi akibat meningkatnya tekanan di dalam kompartemen otot karena perdarahan atau pembengkakan setelah cedera, ataupun pembengkakan otot.

Ade memastikan penanganan tersebut dapat membahayakan pembuluh darah dan saraf serta menimbulkan kematian jaringan yang berbahaya bagi tubuh.

Baca juga: Bayi Sudah Bisa Dipijat Sejak Lahir Lho

Oleh karena itu, ia menyarankan, pertolongan pertama saat cedera adalah dengan mengistirahatkan bagian tubuh yang terkilir, mengompres bagian tersebut dengan air dingin atau es, dan memberikan obat-obatan antinyeri apabila diperlukan.

Kemudian, apabila terasa nyeri berat pada bagian tubuh yang cedera, baik saat diam ataupun digerakkan, dan tidak hilang dengan pengobatan biasa, penderita terkilir harus segera memeriksakan cederanya pada tenaga medis.

"Hal itu adalah untuk meminimalkan komplikasi di kemudian hari," tegas dokter yang menyelesaikan pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat