visitaaponce.com

Kepala BPOM Pandemi Telah Ajarkan Solidaritas, Kerja sama, dan Resiliensi

Kepala BPOM: Pandemi Telah Ajarkan Solidaritas, Kerja sama, dan Resiliensi
Acara Peluncuran Buku Kinerja “Karya & Kiner7a (dibaca: Kinerja), Melewati Multi Krisis: Pandemi CVovid-19” di Gedung BPOM, Jakarta.(Ist)

SETELAH tiga tahun lebih masyarakat Indonesia berjuang bersama menghadapi pandemi Covid-19, sejak hari Rabu 21 Juni 2023 pemerintah memutuskan untuk mencabut status pandemi dan kita memulai masa endemi.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Pernyataan tersebut menjadi salah satu jejak sejarah perjuangan Indonesia sebagai bangsa dalam melindungi segenap rakyatnya.

Baca juga: Dukung Net Zero Carbon, Enesis Group dan BPOM Tanam Mangrove di Jakut

Tiga tahun terakhir ini, tepatnya 2020-2023, Indonesia dan negara lain di seluruh dunia telah berhasil berjuang bersama mengalahkan musuh yang awalnya tak bernama.

Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 telah pula memaksa dunia untuk berpikir, berjuang, dan juga berubah, dalam upaya menangani penyakit yang disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) ini.

Berawal dari penyakit misterius di Wuhan Tiongkok, yang kemudian menelan banyak korban meninggal, dunia berjibaku mencari cara untuk menangani penyakit ini.

Mulai dari identifikasi virus penyebab penyakit, bagaimana cara mencegah penyebaran virusnya sampai mencari obat untuk mengobati penyakitnya.

Semua kisah suka-duka selama pandemi Covid-19 dicatat dan dituangkan menjadi sebuah tulisan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) periode 2016-2023, Penny K. Lukito. 

Baca juga: Kenali Disease X, Pandemi Baru yang sedang dalam Perjalanan

“Hari ini, kembali kita mengenang sebuah perjalanan luar biasa penuh tantangan yang menuntut ketahanan dan totalitas dedikasi seluruh komponen bangsa," kata Penny saat Launching Buku Kinerja “Karya & Kiner7a (dibaca: Kinerja), Melewati Multi Krisis: Pandemi CVovid-19” di Gedung Merah Putih BPOM, Jakarta, Senin (6/11).

"Pandemi mengajarkan kita bahwa solidaritas, kerja sama, keteguhan, konsistensi, resiliensi, dan kepemimpinan adalah kunci keberhasilan melalui situasi krisis saat itu," jelasnya.

Bagaimana Bersatu dan Saling Mendukung

"Perjuangan ini bukan hanya tentang mengatasi pandemi, tetapi tentang bagaimana kita bersatu dan saling mendukung,” terang Penny.

Dalam buku “Karya dan Kiner7a Melewati Multi Krisis: Pandemi Covid-19” ini, Penny berbagi cerita nyata dari perjalanan berharga yang telah dilewati.

Baca juga: Eks Bupati Samosir Kader PDIP Dilaporkan atas Dugaan Korupsi Dana Covid-19

Terangkum berbagai catatan sejarah BPOM dalam menghadapi krisis Covid-19 sebagai regulator yang berorientasi pada perlindungan kesehatan masyarakat.

Diceritakan pula bagaimana BPOM juga melakukan berbagai upaya mendorong kemandirian serta daya saing sediaan farmasi nasional di tengah krisis pandemi.

Pandemi Covid-19 telah memberikan pengalaman dan transformasi baru bagi BPOM. Pengalaman ini membuktikan, bahwa dalam kondisi terbatas dan krisis BPOM mampu berinovasi, mengelola sumber daya yang ada untuk menghasilkan berbagai solusi, berselancar dalam situasi krisis dari berbagai tekanan yang ada.

“Pandemi makin memantapkan integritas BPOM sebagai cerminan dari kredibilitas negeri ini. Kritik adalah dukungan bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja," ucap Penny.

Baca juga: Dukung Net Zero Carbon, IPMG dan BPOM Bermitra Gelar Penanaman Mangrove

"Beragam tantangan, tekanan, dan tempaan masalah telah dan akan terus dihadapi. Kami percaya, setiap ujian adalah kawah candradimuka yang akan membentuk BPOM makin kuat,” ungkap Penny.

Pada kegiatan launching yang secara khusus didedikasikan untuk seluruh pihak yang telah berkolaborasi bersama BPOM dalam penanganan pandemi Covid-19, hadir beberapa tokoh yang terlibat langsung dengan BPOM pada saat penanganan pandemi.

Salah satunya adalah Prof. dr. Rianto Setiabudy yang menyampaikan pengalamannya saat melakukan penilaian vaksin Covid-19 bersama BPOM.

Selain itu, turut menyampaikan testimoninya saat terlibat dalam penanganan pandemi bersama BPOM antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, perwakilan WHO Indonesia, perwakilan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dan jajaran personel BPOM.

Selain launching buku, pada kesempatan ini BPOM melakukan peresmian beberapa sarana prasarana penunjang pelayanan BPOM sebagai wujud nyata komitmen BPOM meningkatkan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan.

Baca juga: Enesis Group Dukung BPOM Ciptakan Konten Kreatif Proses Produksi OTSK

Tak hanya itu, pada kesempatan ini BPOM juga meluncurkan 23 produk informasi sebagai pedoman dan edukasi seputar penelitian, pembinaan pelaku usaha, dan materi pemberdayaan masyarakat. Turut diluncurkan program Intensifikasi Pengawasan dan Penindakan Obat dan Makanan Ilegal.

Penny berharap agar kehadiran infrastruktur baru dan program kegiatan BPOM ini dapat memberi manfaat optimal untuk peningkatan kinerja BPOM melayani masyarakat.

Ia juga menyampaikan ungkapan  terima kasih atas dukungan seluruh pihak dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BPOM.

“Semoga kita dapat terus bersinergi dalam perlindungan kesehatan masyarakat dan pengembangan dunia usaha obat dan makanan.” tutupnya. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat