Cacar Monyet Bisa Menular Melalui Percikan Ludah
KETUA Pencegahan Infeksi dan Kontrol Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ari Prayitno mengatakan cacar monyet atau mpox dapat menular antarmanusia melalui droplet atau percikan ludah jarak dekat kurang dari
dua meter atau kontak mulut langsung.
"Tentu droplet masih dipengaruhi gravitasi sehingga jarak mempengaruhi," kata Ari, dikutip Selasa (21/11).
Ia menekankan penularan cacar monyet tidak bersifat airborne atau melalui partikel kecil di udara.
Baca juga: Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Batam
Oleh karena itu, gravitasi turut mempengaruhi potensi penularan cacar monyet, berbeda apabila penyakit tersebut dapat menular secara airborne, yang tidak terpengaruh gravitasi dan partikel kecilnya bisa menjangkau jarak lebih dari 2 meter.
"Maka kalau droplet di bawah dua meter risiko tetap ada," ujarnya.
Ia menambahkan penularan mpox dari hewan ke manusia biasanya terjadi melalui luka, gigitan, cakaran atau kontak erat dengan monyet atau seseorang yang mengonsumsi daging monyet, seperti orang-orang di Afrika.
Baca juga: Jakbar Pastikan Kelompok Berisiko Diberi Vaksin Cacar Monyet
Ari menjelaskan perawatan seseorang yang terinfeksi cacar monyet dapat dilihat risiko dan komplikasi gejala yang timbul. Untuk cacar monyet dengan gejala ringan maka cukup lakukan isolasi mandiri.
Untuk isolasi mandiri harus terdapat standar pencegahan dan pengendalian infeksi, adapun hal tersebut terbagi menjadi kewaspadaan standar dan kewaspadaan berbasis isolasi dalam hal ini kontak dan droplet.
"Untuk gejala ringan dari cacar monyet cukup lakukan isolasi mandiri dan bisa dirawat di tempat tinggal namun harus terpisah dari orang lain seperti di rumah sakit," kata dia.
Untuk isolasi mandiri, utamanya harus berada pada ruangan terpisah dari orang lain yang berada di tempat tinggal, hindari penggunaan handuk mandi, pakaian, dan alat makan bersamaan dengan orang lain.
Kemudian bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh penderita, lakukan kebiasaan untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol, serta tidak melakukan aktivitas seksual yang melibatkan fisik.
Untuk pasien dengan gejala berat cacar monyet harus menjalani perawatan di RS.
Seorang pasien yang dicurigai atau dikonfirmasi menderita infeksi cacar monyet wajib ditempatkan di ruangan untuk satu orang. Jika ada kasus yang sama lebih dari satu pasien, dapat dirawat secara bersamaan dengan ruangan yang besar dan jarak tempat tidur minimal satu meter.
Kemudian pintu harus ditutup untuk memastikan pasien tidak berjalan-jalan keluar sehingga dapat menularkan kepada orang lain, serta pasien harus memiliki kamar mandi khusus. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Cacar Monyet Sebabkan Kematian Penderita di Afrika Selatan
Kemenkes Catat 57 Kasus MPox di Indonesia, Terbanyak di DKI Jakarta
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Jadi 39 Orang, 22 Orang Masih Diisolasi
Fakta Cacar Monyet di Jakarta, Semua Pasien Laki-Laki dan Tertular Lewat Kontak Seksual
5 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak
Terus Bertambah, Jumlah Kasus Cacar Monyet di Jakarta Jadi 8 Kasus
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap