visitaaponce.com

Kisah Nabi Ayub a.s. yang Sabar Hadapi 3 Ujian Hidup dari Allah Swt

Kisah Nabi Ayub a.s. yang Sabar Hadapi 3 Ujian Hidup dari Allah Swt
Kisah Nabi Ayub(freepik.com & wikipedia.com)

Kisah Nabi Ayub a.s. diberi 3 ujian hidup oleh Allah Swt.

Kisah Nabi Ayub a.s. bisa menjadi teladan bagi umat Islam karena Nabi Ayub a.s. terkenal akan kesabarannya. 

Nabi Ayub a.s. merupakan sosok yang saleh dan diberkahi harta yang berlimpah. Namun, Allah Swt menguji Nabi Ayub a.s. dengan tiga perkara.

Mendapat ujian berat sedemikian rupa dari Allah Swt tidak membuat Nabi Ayub a.s. menjadi ingkar kepada Allah Swt. Nabi Ayub a.s. justru semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt. Nabi Ayub a.s. juga menjadi orang yang sabar.

Seperti apa cerita lengkapnya? Berikut ini kisah Nabi Ayub a.s. lengkap dari silsilah keluarga hingga wafatnya. Simak di sini sampai habis ya!

Baca juga: Kisah Nabi Luth a.s. dan Azab Bagi Kota Sodom yang Doyan Maksiat

Silsilah Nabi Ayub a.s.

Kisah Nabi Ayub a.s. mengenai latar belakangnya memang tidak dijelaskan secara rinci. Sebagian ulama mengatakan bahwa Nabi Ayub a.s. adalah keturunan Nabi Ishaq a.s.

Beberapa ulama menyebutkan jika Nabi Ayub a.s. adalah anak dari Mush, keturunan Esau yang disebutkan adalah anak pertama dari Nabi Ishaq a.s.

Ada yang menyebutkan bahwa Nabi Ayub a.s. bukan keturunan langsung Nabi Ibrahim a.s., melainkan keturunan dari Nabi Luth a.s. Ibnu Asakir menyebutkan bahwa ibunda Nabi Ayub a.s. adalah putri dari Nabi Luth a.s.

Ali Al-Shabuni menyebutkan, Nabi Ayub a.s. berasal dari bangsa Rum. Kediamannya di Damaskus (Damsyik) dan sekitarnya, sebagaimana disebutkan para sejarawan. Kemudian, Nabi Ayub a.s. diutus oleh Allah Swt untuk masyarakat sekitar Yordania dan Syiria.

Baca juga: Kisah Nabi Daud a.s. Melawan Raja Jalut yang Cuma Pakai Katapel

Tiga Ujian Hidup yang Diberikan Allah Swt kepada Nabi Ayub a.s.

Kisah Nabi Ayub a.s. terkenal akan kesabarannya dalam menghadapi ujian hidup yang diberikan oleh Allah Swt. Jauh sebelum adanya ujian yang menimpanya, Nabi Ayub a.s. merupakan seorang nabi yang dilimpahkan banyak karunia oleh Allah Swt.

Nabi Ayub a.s. terkenal sebagai seseorang yang sangat kaya raya, hidup makmur, diberikan keluarga yang baik dan saleh, dan diberikan kesehatan tubuh dan jiwa oleh Allah Swt. Sehingga, hidupnya sempurna.

Atas limpahan berkah dari Allah Swt ini, Nabi Ayub a.s. senantiasa bersyukur. Nabi Ayub a.s. juga rajin memberikan infaq dan sedekah bagi yang membutuhkan. Tidak hanya bersedekah berupa harta saja, tetapi Nabi Ayub a.s. senang memberikan makanan bagi kaum yang tidak mampu.

Allah Swt pun menguji para hamba-Nya, tak terkecuali Nabi Ayub a.s. Allah Swt kemudian mengambil karunia yang diberikan kepada Nabi Ayub a.s. satu per satu. Apa saja nikmat yang diambil Allah Swt?

Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman a.s. Lengkap dari Pertemuannya dengan Ratu Balqis Hingga Jadi Hakim

1. Diambil hartanya

Kisah Nabi Ayub a.s. yang diambil hartanya menjadi ujian pertama. Telah disebutkan sebelumnya, Nabi Ayub a.s. memiliki banyak harta. Bukan cuma itu, Nabi Ayub a.s. juga mempunyai banyak hewan ternak yang membuatnya menjadi satu-satunya orang dengan jumlah ternak terbanyak.

Hanya dengan sekejap saja, hewan ternak pada mati dan Nabi Ayub a.s. jatuh miskin. Tidak ada yang tersisa dari hartanya. Banyak kerabatnya juga sudah menjauhi Nabi Ayub a.s. karena jatuh miskin.  

2. Diambil semua keluarganya

Belum selesai perihal ujian harta, Nabi Ayub a.s. kembali mendapat ujian lain, yakni anak-anak dan keturunannya meninggal dunia. Kendati demikian, Nabi Ayub a.s. tidak pernah berputus asa. Nabi Ayub a.s. selalu meyakini bahwa semua ujian tersebut merupakan kehendak yang terbaik dari Allah Swt.  

3. Diberikan penyakit

Bukan hanya harta dan keluarga saja, kesehatan dan ketampanan Nabi Ayub a.s. juga diambil oleh Allah Swt. Nabi Ayub a.s. diberi penyakit kulit, yakni kusta oleh Allah Swt. Badannya yang semula sehat dan wajah yang rupawan, kini Nabi Ayub a.s. menjadi tidak berdaya. Karena terlalu lemah, Nabi Ayub a.s. diriwayatkan sampai-sampai tak bisa pergi ke kamar mandi sendiri. Nabi Ayub a.s. perlu bantuan seseorang untuk pergi ke suatu tempat.

Sudah miskin dan ditimpa penyakit, membuat para kerabat Nabi Ayub a.s. semakin menjauhinya. Banyak yang merasa jijik dan takut tertular dengan keadaan Nabi Ayub a.s. Sehingga, Nabi Ayub a.s. memutuskan untuk mengasingkan diri ke suatu tempat. Hanya sang istri yang setia, yakni bernama Rahma binti Afraim bin Yusuf bin Ya'qub yang menemaninya.

Nabi Ayub a.s. tak putus bersyukur walaupun hidupnya kini sedang dalam keadaan lemah dan tak berdaya. Nabi Ayub a.s. bersabar atas segala ujian yang menimpa dirinya. 

Mengenai berapa lama Nabi Ayub a.s. terkena penyakit kulit, terbagi ke dalam beberapa riwayat. Ada yang mengatakan bahwa Nabi Ayub a.s. terkena penyakit kulit selama 3 tahun, ada pula yang menyebutkan selama 7 tahun 7 bulan 7 hari, sebagian yang lain dan menjadi yang terpopuler adalah Nabi Ayub a.s. ditimpa penyakit kulit selama 18 tahun.

Baca juga: Kisah Nabi Yunus a.s. yang Meninggalkan Kaumnya dan Ditelan Paus

Kisah Nabi Ayub a.s. yang Bernazar akan Mencambuk Istrinya

Satu-satunya keluarga yang masih tersisa dan setia menemani Nabi Ayub a.s. adalah sang istri, Rahma. Selama mengurus Nabi Ayub a.s., Rahma mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka berdua.

Dikisahkan, Rahma pernah menjadi pembantu. Sayangnya, pekerjaannya tak lama karena majikannya mengetahui bahwa dirinya adalah istri Nabi Ayub a.s. yang menderita penyakit kista. Sehingga, majikannya tersebut memberhentikan Rahma dari pekerjaannya karena takut Rahma membawa penyakit yang diderita Nabi Ayub a.s. dan menulari rumah sang majikan.

Terhimpit kesulitan, Rahma memberanikan diri berbicara kepada suaminya, Nabi Ayub a.s. Rahma mencoba membujuk suaminya untuk berdoa kepada Allah Swt agar mengangkat penyakit yang diderita Nabi Ayub a.s.

Mendengar permintaan Rahma, Nabi Ayub a.s. menolaknya. Nabi Ayub a.s. merasa malu kepada Allah Swt karena dirinya telah dikasih kenikmatan selama bertahun-tahun, namun mengeluh saat dirinya diberi ujian hidup. Sehingga, Nabi Ayub a.s. bersabar atas apapun yang menimpanya, tetapi tidak putus berdoa kepada Allah Swt.

Rahma yang kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan Nabi Ayub a.s. akhinya memilih untuk menjual rambutnya. Rahma mendapat bayaran yang lumayan dari menjual rambutnya tersebut. Kemudian, hasil penjualan itu dibelikan makanan untuk mereka berdua.

Nabi Ayub a.s. merasa heran karena Rahma menghidangkan cukup banyak makanan. Saat ditanya oleh Nabi Ayub a.s., Rahma menjawab bahwa makanan tersebut dibelinya dari upah hasil kerjanya.

Keesokan harinya, Rahma kembali menjual rambutnya dan mengulangi hal sebelumnya, yakni membeli makanan yang cukup banyak. Hal ini membuat Nabi Ayub a.s. marah. Nabi Ayub a.s. merasa dibohongi oleh istrinya. Nabi Ayub a.s. kemudian mendesak Rahma untuk bercerita dan ketahuanlah bahwa Rahma menjual rambutnya.

Nabi Ayub a.s. kemudian bersumpah bahwa jika sembuh nanti akan mencambuk sang istri 100 kali. Mendengar hal tersebut, Rahma merasa sedih dan kecewa sehingga ia meninggalkan Nabi Ayub a.s. 

Baca juga: Kisah Nabi Saleh a.s. dan Mukjizat Unta Betina yang Lahir dari Batu

Allah Swt Angkat Penyakit Nabi Ayub a.s.

Kisah Nabi Ayub a.s. yang didera penyakit kulit membuat Nabiyullah berdoa meminta keringanan baginya. Kisah ini pun tertulis dalam Al-Qur'an.

"(Ingatlah) Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku,) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya, Kami mengembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami melipatgandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami dan pengingat bagi semua yang menyembah (Kami)." (QS. Al-Anbiya ayat 83-84).

Dalam Surat Sad ayat 41-44, Allah Swt mewahyukan kepada Nabi Ayub a.s. untuk menghentakkan kakinya ke tanah dan dari sana lah muncul mata air yang sejuk. Allah Swt kemudian memerintahkan Nabi Ayub a.s. untuk mandi dan minum dari mata air tersebut.

Selepas mandi, Nabi Ayub a.s. kembali menjadi sembuh. Wajahnya kembali menjadi rupawan dan tubuhnya yang semula terdapat kista kini menjadi bugar. Kemudian, Nabi Ayub a.s. minum dari mata air tersebut. Hal ini membasuh jiwa Nabi Ayub a.s. sehingga Nabi Ayub a.s. sehat secara lahir dan batin.

Rahma belum mengetahui bahwa suaminya tersebut telah sembuh dari sakitnya. Namun, Rahma merasa sedih berpisah dari Nabi Ayub a.s. dan memutuskan kembali kepada sang suami. 

Nabi Ayub a.s. juga demikian. Ia merasa bersalah karena telah mengucap sumpah atau nazar untuk mencambuk istrinya padahal dirinya amat sayang kepada Rahma. Akhirnya keduanya dipertemukan kembali. Saat melihat Nabi Ayub a.s. sudah sembuh, Rahma bersyukur kepada Allah Swt. Nabi Ayub a.s. dan Rahma pun bersuka cita.

Setelahnya, Nabi Ayub a.s. mengingat akan nazarnya tersebut dan berkatalah pada istrinya bahwa ia tidak akan mengingkari nazarnya tersebut. Rahma yang mendengarnya pun siap dengan nazar yang pernah disebutkan Nabi Ayub a.s. tersebut.

Allah Swt selalu memudahkan hamba-Nya yang taat, salah satunya adalah nazarnya Nabi Ayub a.s. Allah Swt mewahyukan Nabi Ayub a.s. untuk mengambil seikat batang gandum dan memukulkan ke istrinya satu kali. Riwayat lain menyebutkan bahwa Nabi Ayub a.s. diminta untuk mengumpulkan 100 batang lidi. Dengan demikian, nazar Nabi Ayub a.s. telah ditunaikan.

Selain dikembalikan kesehatannya serta ditunaikan nazarnya, Nabi Ayub a.s. juga mendapat kembali apa yang telah diambil oleh Allah Swt. 

Allah Swt memberikan Nabi Ayub a.s. keturunan yang saleh dan dilipatgandakan. Allah Swt juga menghujani Nabi Ayub a.s. dengan "hujan emas" sehingga dirinya kembali menjadi kaya raya. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Nasa’i dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

“Manakala Ayyub sedang mandi telanjang, sekelompok belalang dari emas jatuh kepadanya, maka Ayyub memunguti dan menyimpan belalang itu di bajunya. Tuhan memanggilnya, ‘Wahai Ayyub, bukankah Aku telah membuatmu kaya seperti yang kamu lihat?’ Ayyub menjawab, ‘Benar ya Rabbi, akan tetapi aku selalu memerlukan keberkahan-Mu.”

Baca juga: Kisah Nabi Yahya a.s., Sosok yang Pintar Hingga Membuat Para Binatang Hormat

Wafatnya Nabi Ayub a.s. 

Sebuah riwayat menyebutkan Nabi Ayub a.s. hidup lama, yakni sekitar 70 tahun setelah dirinya sehat kembali. Namun, riwayat lain menyebutkan Nabi Ayub a.s. hidup sampai ia dapat melihat keturunannya keempat, yakni selama 140 tahun. Selama hidupnya setelah sembuh dari sakit, Nabi Ayub a.s. kembali berdakwah dan senantiasa membantu kaum yang lemah.

Kisah wafatnya Nabi Ayub a.s. tidak diketahui secara pasti. Sebagian ulama menyebut bahwa Nabi Ayub a.s. wafat di usia 93 tahun, namun sebagian lain menyebutkan bahwa usia wafat Nabi Ayub a.s. jauh melampaui itu (lebih dari 93 tahun).

Baca juga: Kisah Nabi Zakaria a.s. yang Sabar Berdoa untuk Mendapatkan Keturunan

Begitulah kisah Nabi Ayub a.s. yang sangat sabar dalam menghadapi ujian dari Allah Swt.

Ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Ayub a.s., yakni selalu bersyukur, bersabar, berserah diri, selalu berprasangka baik kepada Allah Swt, serta melaksanakan nazar. 

Semoga, kisah ini menambah keimanan kita kepada Allah Swt.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sabrina Alisa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat