RI dan UEA Bangun Rumah Sakit Kardiologi di Surakarta
![RI dan UEA Bangun Rumah Sakit Kardiologi di Surakarta](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/0ee85300115d76837c18bbbcddb53a3b.jpeg)
PEMERINTAH Indonesia bersama Uni Emirat Arab (UEA) membangun Rumah Sakit (RS) Kardiologi di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pembangunan tersebut bertujuan mengatasi masalah jantung sebagai penyebab kematian nomor 1 di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan pembangunan RS kardiologi tersebut karena penyakit jantung merupakan penyebab kematian paling tinggi di Indonesia. Tercatat, ada sekitar 650 ribu kasus meninggal akibat penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dalam setahun di Indonesia.
"Penyakit jantung merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia dan kita kekurangan fasilitas kesehatan untuk menangani jantung dan stroke," kata Budi dalam keterangannya, Selasa (28/11).
Baca juga : Kenali Ciri, Penyebab, dan Bahaya Gagal Jantung
Padahal angka kematian akibat penyakit jantung dapat ditekan jika pasien mendapatkan penanganan lebih cepat.
Pasien penyakit jantung memiliki kemungkinan sembuh lebih dari 90% jika mendapatkan penanganan kurang dari 4 jam.
Baca juga : Ibu Hamil Diminta Waspadai Faktor Keturunan Stroke
Namun, fasilitas yang kurang memadai dapat menyebabkan penanganan pasien terlambat atau melebihi 4 jam. Akibatnya, nyawa pasien kemungkinan tidak tertolong.
"Jadi memang kecepatan penanganan itu sangat menentukan dan fasilitas lengkap yang harus dimiliki cukup banyak. Sehingga fasilitas kesehatan memadai juga harus diiringi dengan ketersediaan SDM kesehatan yang memadai," ujar dia.
"Oleh karena itu, kita harus produksi dokter lebih banyak. Kita sekarang sedang memastikan bahwa pendidikan dokter spesialis harus lebih baik lagi dan lebih mudah. Itu yang sekarang mau kita reformasi," tambahnya.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya mengatakan RS kardiologi ini dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Surakarta yang terletak di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres.
"Pemerintah UEA akan menanggung seluruh biaya konstruksi pembangunan rumah sakit. Sementara, Pemerintah RI diminta untuk mengelola operasional rumah sakit setelah proses pembangunan selesai," kata Dirjen Azhar.
Adapun fasilitas RS Kardiologi ini meliputi fasilitas rawat jalan yang terdiri atas 10 ruang konsultasi dan 4 ruang observasi dan monitoring, serta ruang rawat inap yang terdiri atas kamar presidential suite, 1 tempat tidur kamar VIP, kamar perawatan umum, dan kamar isolasi. Terdapat pula fasilitas ruang operasi yang terdiri atas 3 kamar operasi, 1 unit perawatan koroner, PICU, NICU, ICU, dan data service unit.
Selanjutnya, IGD yang dilengkapi sembilan tempat tidur, ruang triase, ruang resusitasi, ruang observasi, ruang tindakan, dan ruang isolasi. Nantinya RS ini akan menerapkan konsep bangunan berkelanjutan seperti menggunakan solar system panel sebagai sumber energi utama, memiliki penampungan air hujan, dan berkomitmen untuk melakukan upaya pengurangan karbon.
Karena itu, bangunan rumah sakit juga akan menerapkan konsep bangunan hijau atau green building. Selain itu akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas di antaranya sarana olahraga seperti jogging track dan gym, landscape healing atau area terbuka yang membantu proses perawatan atau penyembuhan, serta ruang publik (public space). Untuk fasilitas penunjang, RS ini akan dilengkapi dengan dirty and clean utility room, kamar jenazah, fasilitas pneumatic tube system, dapur, pantry, dan laundry.
Duta Besar Abdulla Salem Obaid AlDhaheri mengatakan RS kardiologi akan menjadi RS modern pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi canggih dan model perawatan kesehatan inovatif. Sesuai protokol rumah sakit, perawatan kesehatan inovatif terkait dengan memberikan pelayanan kesehatan yang prima, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menyelamatkan hidup masyarakat.
“Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengundang masyarakat dan sektor swasta dari kedua negara agar menjajaki potensi proyek investasi bersama di sektor layanan kesehatan demi kemanusiaan yang sangat penting ini," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, RS Kardiologi ini akan meningkatkan ketersediaan layanan kesehatan dan mengurangi jarak tempuh masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. (Z-4)
Terkini Lainnya
Jantung Berhenti Mendadak, Apa Penyebabnya?
Henti Jantung, Kematian Mendadak yang Perlu Diwaspadai
Sudah Pasang Ring Jantung? Hati-hati Risiko Serangan Jantung Masih Ada
Lingkungan Hijau Membuat Awet Muda, Benarkah?
Kontroversi Suplemen Minyak Ikan: Apakah Saatnya untuk Berhenti Mengonsumsinya?
6 Cara Sederhana Menurunkan Kolesterol Tinggi
Atlet China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung, Mengapa Bisa Terjadi?
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
7 Tips Berolahraga Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung
Minum Obat Hipertensi Harus Terus Dilakukan Sampai Tekanan Darah Normal
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Anda Menderita Penyakit Jantung Koroner? Periksa Kesehatan Sebelum Naik Pesawat
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap