visitaaponce.com

1-10 Desember, Waspada Intensitas Curah Hujan Tinggi

1-10 Desember, Waspada Intensitas Curah Hujan Tinggi
Ilustrasi(MI/Ramdani )

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi prakiraan cuaca dalam sepekan ke depan pada dasarian satu mulai 1 Desember sampai 10 Desember, akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan yang tinggi di berbagai pulau secara merata.

Beberapa daerah yang berpotensi terjadi cuaca hujan tinggi yaitu sebagian Aceh bagian barat, sebagian Sumatera sebagian Riau, Sebagian sumatera Barat, sebagian Bangka Belitung, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa timur.

Selain itu, pulau di luar Jawa juga akan mengalami intensitas hujan tinggi yang meliputi sebagian Bali sebagian kecil NTT, sebagian besar Kalimantan Barat sebagian Kalimantan Tengah sebagian Kalimantan timur sebagian kecil Sulawesi Selatan sebagian Maluku dan sebagian Papua.

Baca juga: BMKG: Wilayah Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Sampai 1 Desember 2023

“Pemerintah provinsi harus berkoordinasi kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota untuk peningkatan kesiapsiagaan bencana agar tidak gugup saat cuaca ekstrem dan bencana datang,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta pada Selasa (5/12).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak masyarakat peka terhadap intensitas curah hujan. Kepekaan itu penting untuk menekan fatalitas saat terjadi bencana mulai dari aktif memantau prakiraan cuaca hingga siap siaga dalam evakuasi saat bencana datang.

Baca juga: 11 Pendaki Tewas dan 12 Lainnya dalam Pencarian Akibat Erupsi Gunung Marapi

“Khusus masyarakat yang berada di dekat daerah pinggir danau, di belakangnya ada bukti terjal, dan daerah sisi aliran sungai, harus mulai waspada jika bila hujan berintensitas sedang terjadi sekitar satu hingga dua jam tak berhenti, harus evakuasi secara mandiri,” ujarnya.

Aam menjelaskan bahwa masyarakat sudah harus evakuasi mandiri jika kriteria hujan lebat terjadi lebih dari satu jam dan menghalangi penglihatan objek di depan mata dalam radius 100 meter.

“Kalau sudah berlangsung lebih dari satu jam, evakuasi mandiri. Setelah evakuasi mandiri, tunggu jam setelah hujan berhenti karena bisa jadi di hulu belum berhenti atau akumulasi debit hujan belum sepenuhnya di hilir,”jelasnya.

Melihat data spasial bencana hidrometeorologi pada awal Desember, Aam menjelaskan bahwa intensitas hujan di Pulau Sumatera masih dominan terjadi di dua provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Sementara untuk pulau Jawa, konsentrasi hujan sudah menyebar di bagian tengah hingga ke barat.

“Kita melihat dampak dari efek peningkatan intensitas curah hujan di Sumatera dan Jawa bagian tengah ke barat Ini benar-benar menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor yang cukup signifikan. Di Sumatera secara dominan yang paling signifikan, telah mengakibatkan korban warga terdampak dan mengungsi di Aceh, Sumatera Utara dan Bengkulu serta Lampung,” jelasnya.

Kendati demikian, masih ada wilayah di pulau Jawa yang mengalami kekeringan akibat El Nino, sementara di wilayah lain berpotensi adanya bencana angin puting beliung.

“Jawa Barat sangat dominan peristiwa banjir meskipun masih ada dilaporkan kekeringan di Kabupaten Cirebon tapi meskipun demikian pola iklim musim yang mendominasi saat ini adalah musim basah. Sedangkan di Jawa Timur terjadi dominan cuaca ekstrem angin puting beliung dan angin kencang,” jelasnya. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat