Hidup Sejahtera dan Terjamin dengan Pola Hidup Sehatdan Proteksi Asuransi
![Hidup Sejahtera dan Terjamin dengan Pola Hidup Sehat dan Proteksi Asuransi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/3b821bc9466a6cd15848460735ace9da.jpg)
POLA hidup sehat atau healthy lifestyle kian menjadi tren di Tanah Air. Pasalnya, semakin banyak individu yang menyadari pentingnya menjalani kebiasaan atau pola keseharian yang teratur dan sehat.
Mereka menyadaro pola hidup sehat bermanfaat untuk jasmani dan rohani yang berdampak pada meningkatnya kualitas hidup.
Kebiasaan baik tersebut juga dapat membantu mencegah datangnya berbagai penyakit kronis dan membantu menjaga kestabilan emosional.
Baca juga: Inilah Enam Tips untuk Dapatkan Tidur yang Lebih Berkualitas
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan healthy lifestyle sebagai cara menjalani hidup yang meminimalkan risiko terserang penyakit kronis atau kematian dini.
Oleh karena itu, WHO mengajak lebih banyak individu dari berbagai wilayah untuk mengadopsi pola hidup sehat.
Pola hidup sehat memang tidak mencegah semua penyakit. Namun, menurut WHO, risiko dari sebagian besar penyakit yang saat ini dominan menyebabkan kematian di dunia, seperti sakit jantung dan kanker paru-paru, dapat diminimalkan dengan pola hidup sehat.
Sejumlah penelitian ilmiah bahkan telah menyimpulkan bahwa beberapa pola hidup yang kurang sehat telah berkontribusi signifikan pada penyakit kronis dan kematian dini.
Baca juga: Kebahagiaan Dapat Tingkatkan Kesehatan Mental dan Fisik
Di sisi lain, WHO mengingatkan bahwa menjaga kesehatan tidak hanya soal menghindari penyakit, tetapi juga mencakup upaya untuk memelihara berbagai aspek kehidupan meliputi keandalan fisik, mental, dan juga sosial.
Tak kalah penting, WHO mengingatkan bahwa adaptasi pola hidup sehat akan menjadi contoh positif yang akan ditiru oleh keluarga, terutama anak-anak.
“Ketika healthy lifestyle diterapkan, semakin besar pengaruh positif tersedia bagi individu lain di dalam keluarga, khususnya bagi anak-anak,” demikian laporan WHO.
Lantas, bagaimana standar pola hidup yang sehat menurut WHO? Untuk menjalani gaya hidup sehat, WHO merekomendasikan tiga hal utama:
1. Pola makan sehat
WHO mengimbau setiap individu menjalankan pola makan sehat (healthy eating). Pola makan yang tidak sehat dinilai berpotensi menyebabkan penyakit kronis, seperti jantung, hipertensi, dan diabetes.
Pola makan sehat itu diwujudkan antara lain dengan memperbanyak makan buah dan sayuran, khususnya yang segar. Selain itu, WHO mengajak setiap orang untuk mengurangi asupan lemak, gula, dan garam.
2. Berolahraga
WHO mengajak masyarakat untuk berolahraga atau aktif melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menari, bermanfaat signifikan bagi kesehatan.
Aktivitas fisik secara rutin, tulis WHO, dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes dan osteoporosis, membantu mengontrol berat badan, serta meningkatkan kesehatan mental.
“Mengambil bagian dalam aktivitas fisik juga meningkatkan kesempatan untuk bersosialisasi, memperluas jaringan dan memperkuat identitas budaya. Aktivitas fisik memiliki pengaruh positif bagi komunitas dan masyarakat dengan mendorong interaksi dan memperkuat kohesi sosial,” tulis WHO.
3. Menjaga berat badan ideal
Dua anjuran di atas sangat terkait dengan upaya setiap individu untuk mencapai berat badan ideal. Sebab, menurut WHO, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa berat badan yang berlebihan meningkatan risiko pada kesehatan.
Berat badan ideal ini diukur dengan Body Mass Index (BMI) atau indeks massa tubuh. BMI memperhitungkan berat badan seseorang dalam kilogram yang dibagi dengan tinggi badan (kuadrat) dalam satuan meter. Adapun, WHO merekomendasikan BMI yang normal berada pada rentang 18,5–24,9.
Jamin Masa Depan dengan Asuransi
Berdasarkan informasi di atas, tampak jelas bahwa pola hidup sehat merupakan hal untuk menjaga kesehatan setiap orang baik secara fisik maupun mental.
Meskipun potensi gangguan kesehatan dapat menyerang pada siapa saja. Namun,mengutip dari dr. Verury Verona Handayani dilansir dari halodoc, perlu diingat bahwa risiko tersebut akan lebih tinggi pada orang yang memiliki pola hidup tidak sehat.
Di samping itu, risiko penyakit di masa depan pun masih berpotensi untuk datang dan menimbulkan dampak lainnya, terutama risiko finansial untuk membiayai pengobatan dan perawatan medis.
"Berhadapan dengan risiko tersebut, asuransi menjadi salah satu pilihan terbaik bagi setiap individu sebagai langkah antisipatif dalam melindungi diri dan keluarga dari risiko finansial akibat kondisi kesehatan yang menurun," kata dr.Verury.
Baca juga: Ini Sebabnya Mengapa Asuransi di Usia Muda Lebih Berikan Punya Segudang Manfaat
Memang, asuransi tidak serta-merta dapat mengeliminasirisiko yang mungkin terjadi di masa depan.
Sementara itu, dalam beberapa kesempatan, Ketua Dewan Pengurus AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), Budi Tampubolon menjelaskan asuransi akan sangat berfungsi untuk mengurangi dampak atau kerugian finansial yang timbul dari risiko yang mungkin terjadi di masa depan.
Dengan berasuransi memungkinkan seseorang untuk mengantisipasi potensi kerugian yang kemungkinan timbul dari risiko yang selalu mengintai.
Asuransi akan membiayai pengobatan dan perawatan sesuai dengan syarat dan ketentuan pada polis bila terjadi risiko seperti penyakit atau kecelakaan yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Dengan begitu, menurut AAJI, nasabah asuransi bisa mendapatkan perawatan optimal ketika sakit tanpa perlu menguras tabungan dan hasil investasi.
Tanpa asuransi, dana yang sudah dianggarkan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai impian akan terpakai untuk membayar tagihan rumah sakit dan biaya pengobatan dan/atau pemulihan akibat risiko kesehatan atau kecelakaan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Alhasil, perencanaan keuangan yang sudah ada menjadi berantakan dan harus disusun ulang kembali.
Jadi, selain dengan mengikuti dan menerapkan trem pola hidup sehat yang akan meminimalkan risiko datangnya penyakit kronis dan kematian dini, hal tersebut patut dilengkapi dengan adanya perlindungan(proteksi) dari asuransi untuk menghadapi masa depan dengan lebih tenang. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
RPP Manajemen ASN Atur Cuti Melahirkan bagi Suami
Kemnaker Ajak Stakeholders Ketenagakerjaan Samakan Pemahaman Implementasi UU KIA
Pemerintah Dinilai tidak Optimal Tekan Angka Kemiskinan
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Abdy Yuhana Serukan Keadilan untuk Bung Karno, yang sudah Berjasa bagi Bangsa
Atasi Tengkes di Jakarta, Dharma Jaya Gencar Salurkan Makanan Sehat Ke Warga
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
IFG Life Ubah Susunan Direksi selepas Akuisisi Mandiri Inhealth
Populasi Terbesar di Indonesia, Anak Muda Juga Perlu Asuransi Kesehatan
Inovasi Asuransi Dihadirkan untuk Jaga Stabilitas Keuangan Keluarga
Komitmen Terpercaya agar Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan
Nirina Zubir Ungkap Cara Mencegah Terjadinya Risiko pada Pelari
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap