Mahasiswa UT Tawarkan Gagasan Re-Inventing Green Economy pada COP28
PRESIDEN Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G77 dalam rangkaian World Climate Action Summit (WCAS) COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).
Dalam pidatonya pada Sabtu (2/12/2023), Presiden Jokowi mengatakan COP28 merupakan salah satu wadah yang dapat memperkuat implementasi dalam melakukan aksi nyata untuk menangani perubahan iklim.
“COP28 harus menjadi ajang untuk perkuat implementasi bukan ajang untuk pertunjukan ambisi. Prinsip Paris agreement harus jadi pedoman bahwa tanggung jawab, harus dibagi sesuai kemampuan nasional,” kata Jokowi di Plenary Al Ghafat, Expo City Dubai.
Baca juga: COP28 dan Arah Transisi Energi Indonesia
Tidak hanya dilakukan secara tatap, serangkaian acara COP28 juga terbuka secara umum dimana para peserta ataupun delegasi bisa menyaksikan rangkaian acara secara live streaming melalui kanal YouTube @COP28UAEOfficial/streams.
COP28 adalah rapat tahunan PBB untuk membahas isu iklim. Tahun ini adalah pertemuan ke-28. Para pemimpin dunia membahas cara membatasi dan mempersiapkan diri untuk perubahan iklim di masa depan.
Salah satu topik yang disampaikan secara virtual oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka (UT) Jakarta Imam Pesuwaryantoro bagaimana mendorong hilirisasi sampah plastik.
Khususnya menjadikan sampah botol llastik dan produk kemasan plastik turunan lainnya melalui skema Deposit Refund System (DRS).
Imam juga menjeIaskan mengenai insentif yang diberikan melalui program ESG (Environment, Social and Governance) bagi korporasi dan pemerintah Indonesia perlu diatur secara komprehensif.
Baca juga: Bantuan Pembiayaan Buka Peluang Sektor Usaha Tingkatkan Investasi Hijau
Pemaparan yang diungkapkan Imam mendorong penegakan hukum UU no.18 Tahun 2008 Tentang Persampahan agar bisa direvisi DPR berupa skema insentif yang diberikan langsung kepada masyarakat.
Skema insentifnya seperti pengurangan beban biaya pajak dan tidak dipungutnya biaya retribusi Sampah bilamana tiap individu, masyarakat, dan korporasi telah melakukan gerakan ekonomi hijau pada sumber atau hulu.
Imam juga mendorong penegakan hukum berupa sanksi pidana yang tercantum pada UU no.18 Tahun 2008 kepada setiap individu, masyarakat dan korporasi yang sengaja melanggar hukum, seperti membuang sampah sembarangan melalui mekanisme sistem yang berlaku.
Selain itu, Imam mendorong hilirisasi sampah menjadi industri adalah bentuk komitmen penuh yang didukung peran serta dan kolaborasi stakeholder pentahelix (akademisi, pemerintahan, industri swasta, komunitas, dan media).
Baca juga: Pasca-COP28, Kadin Indonesia Dorong Peluang Pengembangan Industri Hijau
Salah satunya dengan menerapkan EPR (Extended Producer Responsibility) yang artinya secara umum digambarkan sebagai, kebijakan pencegahan polusi yang berfokus pada sistem produk daripada fasilitas produksi.
Tiap produsen yang memproduksi sampah kemasannya wajib menarik kembali sampah yang telah dihasilkan oleh pengguna melalui skema Deposit Refund System (DRS).
Konsep DRS ini bisa menjadi alternatif dalam rangka mempercepat pemilahan sampah sesuai jenis. Nantinya insentif yang diberikan melalui skema DRS akan dipilah dan terdistribusi langsung kepada industri yang melakukan proses produksi daur ulang sampah menjadi bahan baku ramah lingkungan, atau bisa dengan opsi carbon neutral (from bottle to bottle).
Proses hilirisasi ekonomi hijau, menurut Imam, tidak hanya mendaur ulang sampah sebagai bahan baku ramah lingkungan.
Baca juga: COP 28 Tak Hasilkan Sikap Tegas untuk Atasi Krisis Iklim Global
Namun juga terdapat opsi berkolaborasi dengan UMKM pada proses produksi bahan baku menjadi turunan produk seperti fashion business, ritel ataupun produk bahan bangunan ramah lingkungan.
“Harapan berlangsungnya acara KTT Iklim, COP28 di UAE-Dubai yang telah berlangsung pada 30 November hingga 12 Desember 2023 yang lalu, bisa mendorong secara penuh komitmen stakeholder pentahelix terhadap program hilirisasi pengolahan dan pengelolaan sampah menjadi Industri sebagai program roadmap prioritas di dunia maupun Indonesia," jelas Imam,
"Demi terciptanya lapangan pekerjaan yang luas bagi lebih 200 juta usia produktif serta mempercepat Indonesia Net Zero Emission 2060 mendatang,” tutur Imam. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Kopi Sulteng Mendunia di ATM Dubai 2024
Dubai Target Nilai Perdagangan dengan RI Capai 10 Miliar Dolar AS
Video Musik Psychic Milik Lay Zhang Tampilkan kemegahan Dubai
Penerbangan Dubai-Tehran Dibatalkan Setelah Penutupan Bandara
Bandara Dubai dan Jalan Masih Terendam setelah Hujan Deras
Usai Dihantam Badai, UEA Masih Lumpuh
Etihad Airways Luncurkan Penerbangan Langsung Rute Abu Dhabi-Bali
Menlu Negara Arab Menegaskan Dukungan untuk Rencana Gencatan Senjata di Gaza
Indonesia dan Uni Emirat Arab Ground Breaking Pembangunan Pusat Penelitian Mangrove Dunia
Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri World Water Forum Ke-10 di Bali
Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS
BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Bentuk Kerangka Penggunaan Mata Uang Lokal
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap