Ini Penyebab Depresi Pascamelahirkan
DOKTER spesialis obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) Cepi Teguh Pramayadi mengatakan penurunan hormon setelah melahirkan dapat memengaruhi psikologis ibu hingga terjadi depresi yang dinamakan post partum blues.
"Rupanya memang pengaruh adanya penurunan hormon progesteron menyebabkan beberapa perempuan mengalami postpartum blues," ucap Cepi, dikutip Kamis (4/1).
Cepi menjelaskan, setelah melahirkan, beberapa hormon yang meningkat selama kehamilan akan menurun cukup drastis seperti hormon progesteron, estrogen, dan beta Human Chorionic Gonadotropin (HCG).
Baca juga: Ini Beda Baby Blues dan Depresi Pascamelahirkan
Penurunan hormon-hormon ini dapat memengaruhi suasana hati atau mood swing pada ibu pascamelahirkan hingga menyebabkan depresi.
Berdasarkan penelitian, Cepi mengatakan normalnya masa post partum atau kondisi depresi setelah melahirkan dapat berlangsung antara enam sampai delapan minggu. Namun, hal itu bisa berlanjut tergantung dari kondisi psikologis masing-masing individu.
"Post partum berlangsung antara enam sampai delapan minggu, jadi bisa selesai sampai masa nifas, normalnya seperti itu apakah berlanjut apa enggak tergantung dari individu tersebut," katanya.
Baca juga: Ingin Bahagia? Pastikan Waktu Tidur Mencukupi
Dokter yang sedang melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas Indonesia ini mengatakan pendampingan dari suami dan keluarga terdekat bisa menjadi dukungan yang dibutuhkan ibu yang baru melahirkan agar proses mengasuh bayi hingga menyusui tidak menjadi sebuah beban.
Vitamin selama kehamilan juga sebaiknya tetap dilanjutkan untuk dikonsumsi agar nutrisi selama menyusui tetap terjaga dan membantu imun sang ibu tetap kuat.
"Saat melahirkan, kita malah punya PR lebih besar harus begadang jadi harus cukup asupan nutrisi karena akan melakukan ASI eksklusif, sehingga kalau kita masih ada suplemen selama hamil itu masih bisa diteruskan agar imunnya tidak turun dan tetap sehat dan bugar," kata dia.
Selain hormon progesteron dan estrogen yang turun, homorn beta HCG juga akan turun, namun hal ini justru menaikkan hormon lainnya seperti hormon prolaktin yang berguna sebagai 'kontrasepsi' pencegah kehamilan dan meningkatkan produksi ASI.
Hormon lain yang tinggi setelah melahirkan adalah oksitosin yang berperan dalam pelepasan ari-ari sehingga dapat mencegah terjadinya pendarahan saat persalinan, dan membantu rahim kembali pada ukuran semula sampai masa nifas selesai yaitu 40 hari.
"Prolaktin yang tinggi akan menekan sel telur yang baru supaya tidak subur, sehingga ASI eksklusif dianggap sebagai kontrasepsi paling murah, tidak perlu biaya karena dengan ASI eksklusif dapat mencegah kehamilan," ujar Cepi.
Jika depresi pascamelahirkan sudah cukup mengganggu ibu, dia menyarankan untuk segera melakukan terapi atau berkonsultasi dengan tenaga profesional. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
31 Makna Mimpi Gigi Copot Menurut Ahli dan Islam
Ini Dampak Judi Online terhadap Kesehatan Mental
Psikolog Forensik Desak Polri Buka Data Anggota Kecanduan Judi Online
Ini Penyebab Anda Sulit Berhenti Merokok
Diri Sendiri Musuh Utama Perokok Sulit Berhenti
Resep Sosial untuk Mengatasi Kesepian di Kalangan Remaja
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Terbongkar! Jaringan Sindikat Diduga Terlibat dalam Kasus Video Asusila Ibu dan Anak Kandung
Nikita Willy Ungkap Perjuangannya sebagai Ibu di Era Digital
Pemerintah akan Atur Pelaksanaan Donor ASI
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap