Transisi ke Energi Rendah Karbon jadi Satu Keharusan
![Transisi ke Energi Rendah Karbon jadi Satu Keharusan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/169f1eac5591c2c719fcd51cbaf31bba.jpg)
TRANSISI energi dari kotor ke energi rendah karbon merupakan satu keharusan dan dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan karena kondisi bumi saat ini semakin parah dengan adanya krisis iklim.
“Kita harus segera beralih. Dalam melakukan peralihan tersebut kita bisa mengembangkan potensi dalam negeri, dari potensi sumber daya alam sendiri,” kata Direktur Eksekurif Traction Energy Asia Tommy Pratama dalam acara Meneropong Bioenergi di Tangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 secara virtual, Rabu (10/1).
Berdasarkan kajian Kementerian PPN/Bappenas pada 2022, sektor energi merupakan penyumbang emisi terbesar di Indonesia. Sektor energi dan transportasi mendominasi emisi dengan persentase sebesar 50,6% atau sebesar 1 Giga Ton CO2eq dari total emisi di Indonesia pada tahun 2022.
Baca juga : Peta Jalan Emisi Indonesia untuk Pakta Transisi Energi Senilai Rp319 Triliun
Potensi emisi akan terus meningkat hingga di tahun 2030, di mana persentase emisi dari sektor energi diprediksi akan menyentuh angka 1,4 Giga Ton CO2eq (59%).
Namun, komitmen Indonesia termasuk dunia menurut Tommy belum cukup kuat untuk beralih ke energi bersih. Misalnya saja pada kesepakatan di COP-28, peralihan ke energi bersih belum menjadi kewajiban masing-masing negara untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
“Negara-negara di COP melaporkan pengurangan emisi, tapi sifatnya tidak mandatory dan hanya bersifat sukarela. Padahal upaya mengurangi emisi sangat penting karena mengingat krisis iklim mengancam eksistensi manusia dan negara,” beber dia.
Baca juga : Jokowi Suarakan Pentingnya Pendanaan Transisi Energi di KTT AZEC
Dampak dari krisis iklim dikatakan Tommy sudah terlihat sangat jelas. Misalnya saja suhu di tahun 2023 yang menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah dan telah mencapai kenaikan 1,5 derajat celcius, atau ambang batas dari target Perjanjian Paris. ”Dan hampir bisa dipastikan pada 2024 kenaikan suhu ini akan melewati 1,5 derajat celcius,” imbuh dia.
Di samping itu juga bergesernya musim hujan di Indonesia selama tiga bulan serta kegagalan panen akibat cuaca ekstrem di berbagai wilayah. Hal itu merupakan bukti bahwa krisis iklim sudah ada di depan mata dan perlu penanganan serius.
Tommy menjelaskan, Indonesia sebenarnya memiliki potensi energi bersih yang sangat besar, yakni sebesar 3.687 gigawatt. Namun, hingga kini pemanfaatannya masih mencapai 12,6 gigawatt atau hanya sebesar 0,3% dari total potensi yang dimiliki. Beberapa potensi energi bersih yang ada di antaranya energi dari arus laut, energi dari panas bumi, energi dari hidro, energi dari angin dan bioenergi.
“Indonesia dengan kekayaan alam hutan yang ada, bisa menjadi pelopor dalam transisi energi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini menjadi penting, selain mengurangi ketergantungan kita terhadap energi kotor, tapi baik sekali unuk mengelola sumber daya energi bersih untuk mempertahankan hajat hidup orang banyak di negara kita,” pungkas Tommy. (Z-4)
Terkini Lainnya
Miliki Agrowisata, UMSU akan Menjadi Percontohan Kampus Hijau di Indonesia
Perlu Revolusi Energi ke Sumber Lebih Hijau
Anggota Komisi VI DPR Ingatkan Distribusi Energi Harus Dikelola dengan Baik
Pemerintahan Baru Diharapkan Memiliki Strategi Jitu Kelola SDA
Ini Perbedaan Classical Feng Shui dan Imperial Feng Shui
Launching Buku Tandai Perayaan Ulang Tahun ke-94 Prof Emil Salim
Pertamina Komitmen Perkuat Jaringan Gas Rumah Tangga
Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau melalui Sustainable Finance Framework
Bumi Sedang Tidak Baik, Transisi Energi Diminta Segera Dilakukan
Pemerintah Diminta Tentukan Prioritas PLTU yang Bisa Dipensiunkan
Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC
Masa Depan Industri Energi Surya di Indonesia Dianggap Cerah
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap