Jokowi Suarakan Pentingnya Pendanaan Transisi Energi di KTT AZEC
![Jokowi Suarakan Pentingnya Pendanaan Transisi Energi di KTT AZEC](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/a92fca0a4d005e4d6e869fd318939b00.jpg)
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa setiap negara memiliki strategi transisi energi yang unik dan berbeda-beda. Itu bisa terjadi karena kebijakan-kebijakan disusun sesuai kondisi negara masing-masing. Oleh karena itu, menurutnya diperlukan adanya pengakuan terhadap langkah-langkah transisi energi yang beragam yang tentunya disertai dengan dukungan pendanaan.
"Indonesia sendiri memiliki Indonesian Way of Just Energy Transition melalui pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan penguatan upaya dekarbonisasi," ujar Jokowi saat menyampaikan pandangannya pada Konferensi Tingkat Tinggi Asia Zero Emission Community (KTT AZEC) di Main Hall Kantor PM Jepang, Tokyo, Senin, (18/12).
Pada kesempatan itu, Kepala Negara menyampaikan harapan agar kerja sama AZEC dapat memprioritaskan kerja sama dekarbonisasi serta pendanaan yang inklusif untuk mengembangkan berbagai proyek teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Dua hal itu adalah tren baru dalam transisi energi untuk mencapai tujuan global emisi nol karbon atau Net Zero Emission (NZE).
Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri KTT AZEC di Jepang
Jokowi juga mengatakan, sebagai negara hutan tropis terbesar ke-3 di dunia, Indonesia telah melakukan banyak upaya untuk mengatasi krisis iklim, mulai dari menekan deforestasi dan degradasi hutan serta mengembangkan potensi mangrove yang dapat menyerap karbon.
Ke depan, ia beraharap negara-negara maju bisa merealisasikan komitmen untuk memberikan dukungan pendanaan inovatif. Jokowi menyebut perkiraan kebutuhan pendanaan transisi energi khusus di ASEAN saja mencapai US$29,4 triliun hingga 2050 mendatang.
Baca juga: ASEAN-Jepang Desak Dibuka Akses Bantuan Kemanusiaan di Gaza Seluas-Luasnya
Ia menilai sinergi pemerintah, swasta dan perbankan adalah kunci dan harus menjadi kunci untuk mempercepat transisi energi.
"Seperti pembangkit listrik geothermal di Muara Laboh, waste to energy di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah," tandasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Bola Perppu Perampasan Ada di Tangan Presiden Jokowi
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Jokowi Perintahkan Menteri-menteri Atur Ulang Tarif Pungutan Batu Bara
Presiden Jokowi Minta Menkes Bikin Harga Obat Lebih Murah
HUT ke-78 Bhayangkara, Jokowi: Polisi Harus Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Jokowi Jenguk Prabowo Subianto Usai Operasi di RSPPN
Pemprov DKI Jakarta Diminta Jujur soal Penyebab Polusi Udara
Taiwan Targetkan Transformasi Hijau Net Zero Emisi
Peringati Hari Lingkungan Hidup Dunia, Pemkot Tangerang Gelar Car Free Day di Jalan TMP Taruna
Soroti Penanganan Polusi Udara Jakarta, DPRD: Water Mist Hanya untuk Jangka Pendek
PBB: Mayoritas Penduduk Ingin Negara Tingkatkan Aksi Atasi Perubahan Iklim
Perbaikan Emisi Truk Lebih Hemat Biaya untuk Kurangi Polusi Udara DKI Jakarta
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap