visitaaponce.com

Simpan Tali Pusat dengan Teknologi yang Canggih Ternyata Ada di Indonesia

Simpan Tali Pusat dengan Teknologi yang Canggih Ternyata Ada di Indonesia
Simpan Tali Pusat dengan Teknologi yang Canggih Ternyata Ada di Indonesia(Ist)

BELUM lama ini terbentik kabar ada 2.100  tali pusat klien pasien yang disimpan di Bank Tali Pusat CORDLIFE  Singapur rusak dan CORDLIFE Bank stem cell Tali Pusat dilarang beroperasi. Cordlife adalah bank darah tali pusat pertama atau Celltech di Singapura, dan pemain industri terkemuka di Asia. 

Dilansir dari beberapa sumber seperti Asianone dan Straightime pada 1 Desember 2023 lalu, dikabarkan akibat kejadian ini saham Cordlife sempat tenggelam lebih dari 40% setelah penyimpangan penyimpanan merusak ribuan unit darah tali pusat klien.

Baca juga: Ingin Dapat Nasihat Rhoma Irama, Anies Baswedan: Syairnya Sarat Pesan

Saham Cordlife Group anjlok lebih dari 40 persen pada 1 Desember setelah Kementerian Kesehatan (MOH) menemukan bahwa perusahaan tersebut telah merusak unit darah tali pusat milik setidaknya 2.150 pelanggan, sehingga tidak cocok untuk tujuan transplantasi sel induk

Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan setempat diketahui pada tanggal 30 November 2023 bahwa bank darah tali pusat ditemukan telah mengekspos unit darah tali pusat yang telah dikriopreservasi pada suhu di bawah optimal, sehingga merusak unit tersebut.

Karenanya otoritas setempat memerintahkan perusahaan yang bersangkutan untuk berhenti mengumpulkan, menguji, memproses dan/atau menyimpan darah tali pusat dan jaringan manusia baru hingga enam bulan ke depan. Juga tidak diperbolehkan memberikan jenis tes baru apa pun kepada pasien.

Namun begitu investigasi masih berlangsung dan Kementerian Kesehatan mengatakan akan mempertimbangkan tindakan penegakan hukum lebih lanjut.

Terkait hal ini, Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, Ph.D yang memimpin World Council for Preventive, Regenerative and Anti-Aging Medicine (WOCPM) dan World Council of Stemcell (WOCS) mengungkapkan keprihatinannya. Menurut Prof. Deby, beliau menyampaikan rasa empati terhadap keluarga 2.100 penyimpan tali pusat yang kehilangan . Karena tali pusat adalah aset penting untuk diolah menjadi stem cell hal ini tentu saja harus disikapi dengan bijak, namun begitu menurut Deby perusahaan lainnya yang sejenis masih dapat dipercaya untuk menyimpan stem cell.

"Intinya seperti teknology di CELLTECH Bank Stem Cell Indonesia yang tercanggih jauh lebih bagus dalam hal ini dikarenakan telah menggunakan teknologi digital dengan AI di mana tangki penyimpan Tali pusat termodern dan dan dilengkapi dengan UPS Untierupyable Power System," ujar Prof Deby saat dihubungi lewat pesan singkat, kemarin.

Ia mencontohkan Celltech Stem Cell Centre di Vinski Tower yang merupakan pusat Stem Cell di Indonesia di mana terdapat Bank Stem Cell untuk menyimpan tali pusat bayi yang kemudian diolah di Laboratorium CELLTECH menjadi stem cell dengan teknologi quantum yang mampu memperbanyak sel dalam waktu yang lebih singkat dan kualitas sel yang jauh lebih berkualitas.

Sesuai dengan slogan Celltech yaitu one stop service, baik bank maupun laboratorium dan klinik utama untuk terapi terdapat di dalam satu lokasi yang sama yaitu di Vinski Tower Jakarta, gedung 10 lantai dengan menyediakan fasilitas private jet bagi pasien di kota atau negara lain yang memerlukan.

Ditambahkan, Quantum Stem Cell merupakan suatu teknologi canggih berupa metode yang dilakukan secara closed system di mana sel akan diproliferasi dalam waktu lebih singkat 100-300 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan cara konvensional dan tanpa risiko kontaminasi dan mengurangi human error. Deby menambahkan saat ini Bank Stem Cell Celltech kebanjiran ibu hamil yang ingin menyimpan tali pusat di Indonesia saja, apalagi setiap tali pusat disimpan beberapa dan ada cadangan di dua lokasi berbeda untuk menjamin tersedianya tali pusat dan aman dari berbagai resiko.

Baca juga: Pesan Rhoma Irama kepada Anies Baswedan: Pemilu itu Perlombaan

Untuk diketahui, stem cell disebut dapat membantu mengatasi lebih dari 80 jenis penyakit. Penyakit itu seperti Diabetes, Cerebral Palsy, GDD, Prader Willy, Autis, penyakit Autoimun, kelainan Orthopedic, Osteoporosis, Osteoarthritis pada lutut dan tulang belakang, trauma luka bakar, Multiple Sclerosis, Lupus, COPD, Dementia, Alzheimer, Parkinson, Kanker, Men Vitality dan gejala Menopause dan sebagainya. Jadi, kemajuan teknologi kedokteran tercangggih dapat diperoleh di tanah air tercinta Indonesia. (RO/Nov)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat