visitaaponce.com

Anda Boleh Makan Gorengan, Asalkan...

Anda Boleh Makan Gorengan, Asalkan...
Ilustrasi(ANTARA/Sigid Kurniawan)

PAKAR gizi klinik, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, Yohan Samudra tidak melarang orang-orang menyantap hidangan yang digoreng asalkan tahu memilih minyak yang lebih sehat.

"Selama saya jadi dokter gizi pun saya tidak pernah melarang orang makan gorengan. Yang penting kita tahu caranya, pilihan minyaknya seperti apa, dan juga kuantitasnya," ujar Yohan, dikutip Rabu (31/1).

Yohan mengatakan minyak yang lebih sehat untuk menggoreng yakni yang memiliki titik didih tinggi atau saat dipanaskan minyak ini lebih tahan panas dan tidak mudah mengeluarkan asap.

Baca juga : Ingin Diet Namun Tetap Sehat? Ini Caranya

Selain itu, carilah minyak yang lebih stabil atau tidak mudah rusak karena akan meningkatkan radikal bebas atau oksidan.

"Sehingga bagus kalau pilih minyak yang ada antioksidannya sekalian untuk menetralisir pemanasan minyak yang kita lakukan. Antioksidan juga untuk kesehatan jantung," ujar Yohan.

Dia menuturkan minyak bekatul atau rice bran oil bisa menjadi pilihan untuk menggoreng. Bekatul merupakan kulit ari beras merah yang dikatakan tinggi serat, vitamin, mineral serta mengandung antioksidan atau antiradikal bebas.

Baca juga : Setelah Libur Panjang, Saatnya Medical Check Up

"Antioksidan di rice bran oil itu gama Oryzanol. Penelitian menunjukkan antioksidan dari alfa Tocopherol atau vitamin E pada palm oil menurun signifikan dibandingkan rice bran oil. Gama oryzanol melindungi vitamin E supaya tidak cepat turun kadarnya," jelas Yohan.

Kemudian, titik didih minyak bekatul diketahui melebihi minyak lain sehingga saat digunakan untuk menggoreng tidak ada asap dan membuat renyah hidangan.

Berbicara lebih lanjut tentang makanan yang digoreng, Yohan mengatakan kerap memasukkannya sebagai lauk saat makan utama khususnya ketika bosan dengan hidangan yang dikukus atau cara memasak lainnya.

Baca juga : Ibu Hamil Diminta Waspadai Faktor Keturunan Stroke

Dia juga memasukkan gorengan sebagai camilan. Namun, dia memastikan ada zat gizi lain di dalamnya, misalnya protein dengan menambahkan udang.

"Misal tempura, pakai tepung, tepung itu sumber karbohidrat, di dalamnya ada udang itu sumber protein, kemudian digoreng pakai minyak maka sumber lemaknya ada. Jadi seimbang ada karbohidrat, protein dan lemak," kata dia.

Yohan mengingatkan lemak dan minyak dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel, mengganti sel dan membentuk hormon sehingga jumlahnya harus seimbang seperti halnya nutrisi lain seperti protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.

Baca juga : Gorengan tidak Disarankan Jadi Sajian Buka Puasa

"Jadi, kalau terlalu sedikit atau takut dengan lemak itu tidak sehat. Jadi harus seimbang semua. Kalau makan makanan utama lihat piringnya ada sayur, protein hewani, nabati, juga karbohidrat tentunya karbohidrat kompleks semisal beras merah karena bekatulnya," tegas Yohan.

Terkait jumlah, khusus untuk lemak (minyak) Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi lemak 20%-25% dari total energi (702 kkal) per orang per hari atau 5 sendok makan per orang per hari atau 67 gram per orang per hari. (Ant/Z-1)

Baca juga : Ingin Ngemil Gorengan? Sebaiknya Tetap Hitung Kalori

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat