Pengertian Lembaga Sosial, Jenis, dan Contohnya
![Pengertian Lembaga Sosial, Jenis, dan Contohnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/e2cd7b6c58f6059fdb869db9d9c58188.jpg)
LEMBAGA sosial muncul karena dorongan kesamaan pandangan dan keinginan bersama untuk mengatur kehidupan masyarakat. Dengan keberadaan lembaga sosial sebagai alat dan pola pengaturan, masyarakat dapat mencapai ketertiban sosial. Norma-norma dalam masyarakat membentuk sistem masyarakat yang dikenal sebagai pranata sosial atau lembaga sosial yang berawal dari internalisasi nilai-nilai dalam perilaku masyarakat.
Lembaga sosial memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka membantu mengatur tata cara hidup bersama, mengajarkan nilai-nilai, dan menjaga keharmonisan masyarakat. Anggota lembaga sosial terikat pada peraturan yang telah dibuat dan wajib dipatuhi, sehingga lembaga sosial dapat mengatur perilaku, tindakan, dan aktivitas sehari-hari individu.
Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan lembaga sosial untuk interaksi sosial. Lembaga sosial juga memberikan pedoman bagi individu dalam bersikap dan menetapkan batas-batas agar perilaku tidak menyimpang. Setiap lembaga sosial dibentuk berdasarkan fungsi dan tujuan yang berbeda. Pemahaman lebih lanjut tentang lembaga sosial dapat diperoleh melalui pengertian dari para ahli, fungsi, dan jenis-jenisnya, seperti yang diuraikan oleh laman Dosenpendidikan dan Kemdikbud.go.id.
Baca juga : St Johannes Berchmans Integrasikan Akademis dan Pendidikan Karakter
Pengertian lembaga sosial
Lembaga sosial berasal dari bahasa Inggris yaitu social institution. Ini merupakan bagian penting dari sistem nilai dan norma sosial serta struktur masyarakat. Lembaga sosial dapat dijelaskan sebagai kumpulan norma sosial yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan aktivitas manusia.
Beberapa ahli telah memberikan definisi mengenai lembaga sosial. Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt, lembaga sosial adalah sistem norma yang dibentuk untuk mencapai tujuan yang dianggap penting oleh masyarakat.
Soerjono Soekanto menggambarkan lembaga sosial sebagai kumpulan norma dari segala tingkatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Koentjaraningrat mengartikan lembaga sosial sebagai sistem perilaku dan hubungan yang berusaha memenuhi kebutuhan khusus manusia yang kompleks.
Baca juga : RUU DKJ: Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Warganet Ramai-Ramai Menolak
Peter L. Berger menyatakan bahwa lembaga sosial merupakan prosedur yang mengarahkan perilaku manusia sesuai dengan pola yang diakui oleh masyarakat.
Dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat, lembaga sosial berperan penting dalam mempertahankan hubungan yang harmonis dan mengatur tata cara hidup bersama. Sebagai contoh, lembaga sosial mengatur norma-norma yang membentuk tatanan masyarakat, seperti norma dalam keluarga, agama, pendidikan, dan ekonomi.
Sebagaimana disampaikan oleh Modul Pembelajaran SMA Sosiologi Kelas X (2020) Kemendikbud, lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan yang bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat. Norma-norma yang diterapkan dalam lembaga sosial memastikan ada keteraturan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Sekolah Dasar dan Menengah Harus Bersih dari Kampanye Politik Praktis
Pendapat lain dari para ahli juga menegaskan peran lembaga sosial dalam memelihara nilai-nilai dan mengarahkan perilaku individu dalam masyarakat. Mayor Polak menggambarkan lembaga sosial sebagai sistem yang mempertahankan nilai-nilai masyarakat. W. Hamilton menekankan bahwa pelanggar norma sosial akan diberi sanksi sesuai aturan.
Dengan berbagai pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial merupakan sistem sosial yang berfungsi untuk mengatur pola perilaku dan hubungan dalam masyarakat serta menjaga keselarasan dan harmoni antara individu dan lingkungan sosialnya.
Ciri-ciri lembaga sosial
Dalam struktur masyarakat, lembaga sosial memainkan peran penting sebagai penyelenggara norma, nilai, dan kegiatan. Berdasarkan ciri khas dan karakteristiknya, lembaga sosial menjadi identitas yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Survei: TNI Paling Dipercaya Publik. Ini Sebabnya
1. Simbol identitas.
Setiap lembaga sosial memiliki simbol yang mencerminkan tujuan dan identitasnya. Contohnya, timbangan sebagai simbol lembaga hukum dan Tut Wuri Handayani sebagai simbol lembaga pendidikan.
2. Tradisi dan tata tertib.
Tata tertib dan tradisi menjadi fondasi yang kuat bagi lembaga sosial. Mereka menetapkan aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang menjadi pedoman bagi anggotanya. Sebagai contoh, adat menghormati anggota keluarga yang lebih tua dalam lembaga keluarga.
3. Warisan generasi.
Lembaga sosial memiliki umur yang melebihi usia anggotanya. Pewarisan nilai dan tradisi dari generasi ke generasi menjadi ciri khasnya. Misalnya, sistem tradisi dalam lembaga keluarga yang tetap dijunjung tinggi dari masa ke masa.
Baca juga : EF Kids & Teens Perkuat Kemampuan Guru Bahasa Inggris di Daerah Pariwisata
4. Ideologi yang dianut.
Setiap lembaga sosial memiliki ideologi atau gagasan yang dianggap ideal oleh anggotanya. Sebagai contoh, lembaga politik atau hukum yang mengadopsi ideologi Pancasila.
5. Alat kelengkapan.
Untuk mencapai tujuan, lembaga sosial menggunakan alat kelengkapan yang tepat. Contohnya, buku sebagai alat utama dalam lembaga pendidikan.
6. Kekekalan dan daya tahan.
Keberadaan lembaga sosial tidak mudah tergantikan. Mereka bertahan dalam jangka waktu yang panjang karena telah terbentuk dalam tradisi dan nilai yang kuat.
Baca juga : Diikuti Siswa 12-17 Tahun, Turnamen Bola Basket Jr. NBA 3v3 Sukses Digelar
Jenis-jenis lembaga sosial
Lembaga sosial menjadi jantung kehidupan bermasyarakat, membentuk norma, nilai, dan interaksi yang mengatur pola hidup manusia. Berikut enam jenis lembaga sosial yang memainkan peran penting dalam dinamika masyarakat.
1. Lembaga keluarga sebagai fondasi keharmonisan.
Lembaga keluarga yang terkecil tetapi paling dekat dengan kehidupan sehari-hari. Lembaga ini menetapkan aturan dan norma bagi anggotanya. Fungsi-fungsinya, seperti memberikan status sosial, fungsi reproduksi, sosialisasi, afeksi, ekonomi, pengawasan sosial, dan proteksi, membentuk fondasi yang kuat bagi kesejahteraan keluarga.
2. Lembaga agama sebagai wadah spiritual dan sosial.
Lembaga agama mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. Fungsinya, seperti menyatukan melalui simbol, nilai, dan norma, serta memberikan tujuan hidup yang jelas, menunjukkan peran pentingnya dalam membentuk identitas dan moralitas masyarakat.
Baca juga : PPDB di DKI Jakarta Dimulai Hari Ini, Cek Jadwal dan Syaratnya di Sini
3. Lembaga pendidikan sebagai penyongsong masa depan.
Lembaga pendidikan mengubah perilaku manusia ke arah yang lebih baik melalui proses belajar-mengajar. Fungsi-fungsi manifes dan laten, seperti persiapan mencari nafkah, pengembangan bakat, dan pemikiran kritis, membentuk karakter dan kualitas individu serta masyarakat.
4. Lembaga ekonomi sebagai penggerak kesejahteraan.
Lembaga ekonomi mengatur hubungan antarmanusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan fokus pada produksi, distribusi, dan konsumsi, lembaga ini membentuk kesejahteraan dan keberlanjutan ekonomi masyarakat.
5. Lembaga hukum sebagai pilar keadilan dan ketertiban.
Lembaga hukum mengatur tata tertib dan memberikan perlindungan serta pelayanan hukum bagi masyarakat. Dengan melindungi hak asasi, memberi pedoman bertingkah laku, menegakkan peraturan, dan memberi sanksi, lembaga ini menjaga keadilan dan ketertiban sosial.
Baca juga : Dalam Etika Berjejaring Sosial, Jarimu adalah Harimaumu
6. Lembaga politik sebagai perwujudan kepemimpinan dan kesejahteraan bersama.
Lembaga politik mengatur kekuasaan dalam masyarakat untuk mewujudkan kebaikan bersama. Dengan menjaga ketertiban, keamanan, kesejahteraan umum, dan mengatur proses politik, lembaga ini menjadi motor penggerak perubahan dan kemajuan sosial.
Contoh lembaga sosial
Contoh-contoh lembaga sosial berdasarkan jenisnya.
1. Lembaga keluarga.
a. Keluarga inti (nuclear family) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
Baca juga : Hampir 1.300 Sekolah Umum di Sumut Tak Punya Guru Pendidikan Agama Islam
b. Keluarga besar (extended family) meliputi kakek, nenek, paman, bibi, pakde, bude, keponakan, dan ipar.
2. Lembaga agama.
a. Majelis Ulama Indonesia (MUI).
b. Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI).
Baca juga : Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Gelar Pembekalan Kepala Sekolah ke Singapura
c. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).
d. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
e. Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).
Baca juga : Anies Ingin Satukan Gedung SD, SMP, SMA agar Siswa Akur
f. Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (Matakin).
3. Lembaga pendidikan.
a. Lembaga pendidikan formal ialah sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), madrasah aliyah (MA), dan perguruan tinggi.
b. Lembaga pendidikan informal seperti pendidikan etika, budi pekerti, moral, sopan santun, dan lain-lain.
Baca juga : Sukses Sasar PTS, Edufecta Incar Pasar Pendidikan Dasar-Menengah
c. Lembaga pendidikan nonformal yaitu kursus keterampilan seperti memasak, merias, menyetir, dan sebagainya.
4. Lembaga ekonomi.
a. Bank.
b. Koperasi.
Baca juga : Kemenperin Tawarkan Pendidikan Vokasi untuk Lulusan SLTA dan SMP
c. Pasar.
d. Pegadaian.
5. Lembaga hukum.
a. Mahkamah Agung.
Baca juga : 300-an Guru PAUD hingga SMP di Sikka Berijazah SMP dan SLTA
b. Kejaksaan Agung.
c. Mahkamah Konstitusi.
d. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Baca juga : Rhoma Irama Bangun Perguruan Islam di Karawang Barat
e. Komisi Pemberantasan Korupsi.
f. Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
g. Badan Narkotika Nasional.
Baca juga : Cinta Tanah Air, Penerbit Erlangga Gelar Festival Indonesia Menang
6. Lembaga politik.
a. Lembaga eksekutif yaitu presiden, wakil presiden, dan menteri.
b. Lembaga legislatif ialah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
c. Partai politik. (Z-2)
Terkini Lainnya
Pengertian lembaga sosial
Ciri-ciri lembaga sosial
1. Simbol identitas.
2. Tradisi dan tata tertib.
3. Warisan generasi.
4. Ideologi yang dianut.
5. Alat kelengkapan.
6. Kekekalan dan daya tahan.
Jenis-jenis lembaga sosial
1. Lembaga keluarga sebagai fondasi keharmonisan.
2. Lembaga agama sebagai wadah spiritual dan sosial.
3. Lembaga pendidikan sebagai penyongsong masa depan.
4. Lembaga ekonomi sebagai penggerak kesejahteraan.
5. Lembaga hukum sebagai pilar keadilan dan ketertiban.
6. Lembaga politik sebagai perwujudan kepemimpinan dan kesejahteraan bersama.
Contoh lembaga sosial
1. Lembaga keluarga.
2. Lembaga agama.
3. Lembaga pendidikan.
4. Lembaga ekonomi.
5. Lembaga hukum.
6. Lembaga politik.
Pengembangan Produk Pariwisata Berkelanjutan Harus Konsisten Dilakukan
Dorong Pengembangan Kewirausahaan Topang Indonesia Menjadi Negara Maju
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 Tidak di IKN, Akan Digelar di Senayan
Peningkatan Literasi Digital Masyarakat Harus Dapat Perhatian Serius
MPR Sebut Putusan MKD DPR RI terhadap Bamsoet tak Penuhi Unsur Materiel
Tingkatkan Daya Adaptasi Pendidikan Nasional terhadap Perkembangan Tantangan Global
Komisi II DPR Tak Heran Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat Akibat Kasus Asusila
Pemerintah dan DPR Setujui Pemberian PMN ke Sejumlah Lembaga dan BUMN
Ormas Harus Profesional Kelola Tambang
Ingin Bangun 13.000 Rumah, Perumnas Ajukan PMN Rp1,1 Triliun
Pimpinan KPK Dinilai Cari Kambing Hitam
Pemerintah Dinilai tak Serius Lindungi Data
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap