visitaaponce.com

HUT ke-5, Perempuan Jenggala Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan

HUT ke-5, Perempuan Jenggala Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan 
Perempuan Jenggala megnadakan kegiatan bakti sosial bazar murah dan bakti kesehatan.(DOK PEREMPUAN JENGGALA)

MEMPERINGATI hari ulang tahun (HUT) ke-5, Perempuan Jenggala menggelar kegiatan bakti sosial bazar murah dan bakti kesehatan di sejumlah provinsi di Indonesia. 

Sebanyak 11 provinsi se-Indonesia yang melakukan bakti sosial dan kesehatan pengurusan Perempuan Jenggala di antaranya Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, NTB, Sulsel, Sulteng, Kalteng, Sumut, dan Lampung. Bakti sosial dilakukan untuk membantu masyarakat di tengah melambungnya harga sembako khususnya beras

Ketua Perempuan Jenggala, Vicky W Kartiwa, secara simbolis menyerahkan sembako murah bagi masyarakat di Grage Hotel, Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Ia mengatakan, bakti sosial bazar murah sembako dilakukan untuk membantu masyarakat di tengah melambungnya harga sembako.

Baca juga : Atasi Stunting, Sumatra Barat Bagi-Bagi Sembako dan Telur

"Kami ingin hadir membantu masyarakat langsung di tengah harga sembako yang melambung saat ini. Kami akan terus hadir hingga bulan ramadan nanti," kata Vicky, melalui keterangannya, Kamis (29/2). 

Selain bazar sembako murah, Perempuan Jenggala juga menggelar bakti kesehatan untuk membantu pemerintah untuk mengatasi masalah stunting. Ia menegaskan mencegah stunting tidak dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

“Tema yang kami usung yakni bazar sembako murah dan Perempuan Jenggala Peduli Sunting. Kami sediakan tiap paketnya berisikan beras seharga Rp52.000/5 kg, terigu Rp10.500/kg, gula Rp16.500/kg dan minyak Rp15.500/kg,” tambah Vicky. 

Baca juga : Ahli Gizi: Program Makan Gratis Tidak Akan Efektif Atasi Stunting Jika Mengabaikan Faktor Lain

Lebih lanjut, Vicky menerangkan, kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan bakti kesehatan yang melibatkan 60 anak terindikasi stunting. Nantinya mereka didampingi selama tiga bulan oleh tenaga kesehatan yang disediakan Perempuan Jenggala.

“Pengecekan dan penambah gizi serta pendamping oleh tim medis kami barikan. Mereka difasilitasi panitia lokal dan melibatkan pihak pemerintahan desa untuk mendata,” katanya.

Vicky menekankan bahwa kegiatan ini akan terus berlangsung hingga sebelum Ramadan. Dia berharap agar seluruh kepengurusan lebih solid, kompak, dan tetap memberikan kontribusi dengan tujuan mengabdi untuk negeri.

Baca juga : Ibu Punya Peranan Penting Cegah Stunting

Terpisah, PJ Bupati Kuningan Haden Iip Hidajat mengapresiasi andil penanganan stunting yang dilakukan oleh Perempuan Jenggala. Ia mengatakan pencegahan stunting merupakan program nasional yang dilakukan penanganan lebih awal sejak masa seorang akan menikah. 

"Dilakukan lebih awal dimulai dari calon pengantin, sosialisasi dan edukasi kespro remaja dengan edukasi perubahan perilaku hidup sehat yang melibatkan keluarga dan sektor terkait," jelasnya. 

Ia mengungkapkan stunting disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dan tidak seimbang dalam waktu yang lama sejak sebelum nikah, ibu hamil, bayi dalam kandungan hingga bayi baru dilahirkan.

"Kebijakan terbaru penanganan stunting dilakukan sampai usia bayi 5 tahun, sedangkan tanda-tandanya baru akan terlihat saat anak berusia 2-5 tahun ke atas," jelasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat