Ini Penyebab Seseorang Berusia di Bawah 20 Tahun Alami Katarak
![Ini Penyebab Seseorang Berusia di Bawah 20 Tahun Alami Katarak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/f73e5973223206bba21c6fb82bce2743.jpg)
PRAKTISI kesehatan masyarakat Ngabila Salama membeberkan sejumlah penyebab seseorang dapat terkena penyakit katarak di usia muda atau di usia di bawah 20 tahun.
"Katarak penyebab 80% kebutaan pada orang usia 50 tahun ke atas. Walaupun demikian, sering dijumpai juga pada usia muda di bawah 20 tahun atau yang disebut dengan istilah early onset cataract atau juvenile cataract," kata Ngabila, dikutip Senin (15/4).
Ngabila menyebut faktor penyebab katarak yang pertama dapat muncul saat bayi yang baru lahir. Penyakit ini disebut sebagai katarak kongenital akibat infeksi TORCH atau toksoplasma, rubella, cytomegalovirus (CMV) dan herpes selama kehamilan.
Baca juga : Penyakit Mata Tiroid: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan
Katarak juga bisa disebabkan pola gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok. Kebiasaan tersebut banyak mengandung radikal bebas yang mempercepat rusaknya sel dan proses degenerative atau penuaan termasuk lensa mata.
Akibatnya, lensa mata menjadi cepat keruh. Kandungan nikotin, karbonomonoksida, dan tar pada rokok meningkatkan stres oksidatif juga tembakau mengandung logam berat seperti kadmium, timbal, dan tembaga yang menumpuk dalam lensa menyebabkan kerusakan secara langsung dan aldehida dan isosianat yang terbentuk dari sianida dapat mengubah struktur protein lensa yang menyebabkan terjadinya kekeruhan dalam lensa yang berdampak dalam pembentukan katarak.
"Sering terkena sinar matahari langsung tapa pelindung kacamata, topi atau payung, ditambah jarang makan sayur dan buah sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas juga jadi faktor katarak dapat mengenai kita," ucap Ngabila.
Baca juga : 6.000 Orang Terselamatkan dari Kebutaan Berkat Operasi Katarak Gratis
Faktor lainnya, yakni adanya keturunan genetik, gangguan metabolisme seperti diabetes mellitus akibat adanya penumpukan gula hingga cedera mata akibat benda tumpul yang menyebabkan katarak traumatik.
Dari faktor penyebab tersebut, Ngabila menjelaskan gejala yang dirasakan penderita katarak yakni kaburnya penglihatan seperti tertutup kabut asap yang jika makin tebal kekeruhan lensanya maka akan semakin tebal asap yang menutupi dan tidak bisa melihat sama sekali.
Beberapa penderita mengeluh kesulitan melihat pada malam hari sehingga membutuhkan cahaya yang lebih terang dan pandangan terhadap warna terang menjadi berkurang dan cenderung menguning.
Baca juga : Diabetes yang tidak Terkontrol Bisa Akibatkan Kebutaan
"Sensitivitas terhadap cahaya menjadi tinggi (fotofobia). Jika melihat objek dengan satu mata saja akan terlihat seperti ganda. Sebanyak 90% informasi untuk manusia ditangkap melalui mata (visual)," ungkap Ngabila.
Menurutnya, saat ini, katarak hanya dapat diobati dengan melakukan operasi. Jarak operasi mata satu dengan yang lain adalah satu bulan. Operasi dilakukan jika tajam penglihatan sudah kurang dari 6/18.
Meski demikian, ia meminta penderita untuk tidak panik karena operasi katarak yang menggunakan metode PhacoEmulsifikasi memiliki sejumlah kelebihan.
Beberapa di antaranya adalah sayatan operasi yang sangat kecil kurang lebih 2,75 mm, prosesnya yang cepat kurang lebih hanya 15 menit, menggunakan bius lokal dan tidak menggunakan jahitan.
"Pasiennya dapat langsung dibawa pulang setelah operasi, perawatan dan pemulihannya lebih cepat bisa tujuh hingga 14 hari sembuh, dapat dilakukan pada semua tingkatan katarak dan mengurangi rasa nyeri atau ketidaknyamanan setelah operasi," tutup Ngabila. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Katarak Penyebab Utama Kebutaan, bisa Dialami Bayi Hingga Lansia
Menunda Pemeriksaan Mata Bisa Berujung Kebutaan
Tingkatan Dampak Polusi Udara Kotor hingga Sebabkan Kanker Paru
Cara Tepat Memilih Bulu Mata Palsu Berdasarkan Bentuk Mata
Ini Peran Ketombe, kerak, dan Kotoran Telinga
Jemaah Haji Disarankan tidak Menyentuh Mata dan Hidung, Mengapa?
Penularan Tuberkulosis Masih Tinggi, Dilaporkan 282.281 Kasus hingga Juni 2024
Ramalan Zodiak Taurus 2 Juni 2024: Harus Lebih Sabar dalam Mengambil Keputusan
Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung
Presiden Jokowi Minta Menkes Bikin Harga Obat Lebih Murah
BRIN-Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia
Paifori Targetkan Cetak 1.000 Praktisi Olahraga Tahun Ini
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap