visitaaponce.com

Jawab Kekurangan Tenaga Kesehatan, UMHT Jajaki Perekrutan SDM Lokal

Jawab Kekurangan Tenaga Kesehatan, UMHT Jajaki Perekrutan SDM Lokal
Universitas MH Thamrin kini sedang mempersiapkan membuka Fakultas Kedokteran.(Dok Universitas MH Thamrin)

SEIRING bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, pemenuhan sumber daya manusia (SDM) hingga kini masih jadi masalah utama dalam pembangunan sektor kesehatan di Indonesia.

Tercatat hanya tersedia 0,68 dokter termasuk dokter spesialis per 1.000 populasi Indonesia, sedangkan menurut standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 1 per 1.000 populasi.

Dari segi jumlah SDM Kesehatan, tercatat Indonesia masih kekurangan 31.481 dokter spesialis untuk melayani 277.432.360 penduduk. Sebanyak 47% RSUD di tingkat kabupaten/kota di Indonesia belum terpenuhi dengan 7 jenis dokter spesialis.

Baca juga : Menjamurnya Fakultas Kedokteran Baru Harus Dibarengi dengan Kualitas

Guna membantu menutupi kekurangan tenaga kesehatan itu, Universitas MH Thamrin (UMHT) sebagai kampus yang ikut mencetak SDM kesehatan turut bertanggung jawab membangun SDM berkarakter melalui lulusan-lulusannya yang diberikan pembekalan dalam layanan kesehatan. 

"Ketimpangan atas SDM Kesehatan, khususnya wilayah daerah tertinggal, SDM Kesehatan jadi harapan bagi masyarakat di daerah tersebut. Melalui kebijakan universitas, Universitas MH Thamrin saat ini sedang menjajaki perekrutan SDM lokal guna diberi pendidikan yang selanjutnya akan dikembalikan ke daerah untuk bisa bermanfaat bagi masyarakatnya," papar Rektor Universitas MH Thamrin dr Daeng Mohammad Faqih SH MH pada diskusi, di Jakarta, Kamis (16/5).

Dia melanjutkan guna menjawab keseriusan kampus dalam mencetak tenaga kesehatan, Universitas MH Thamrin kini sedang mempersiapkan membuka Fakultas Kedokteran, yang saat ini masih proses perizinan meski untuk fasilitas pembelajaran sudah siap.

Baca juga : Pengamat: Biaya Kuliah semakin Mahal Imbas Liberalisasi Pendidikan

"Dengan komitmennya ke depan, Universitas MH Thamrin ingin mengambil peran menyokong ketahanan dan kemandirian kesehatan tingkat nasional," kata Daeng.

Bukan hanya di tingkat nasional. Di tingkat internasional, Universitas MH Thamrin bekerja sama dengan lima institusi dari berbagai negara antara lain Sulaiman Al Habib Hospital Riyadh, Saudi Arabia, dan Haror Hokushin, Jepang.

"SDM kesehatan dipercaya sebagai faktor penggerak paling penting dalam penguatan sistem kesehatan. Terlebih Indonesia yang ditetapkan sebagai negara industri sejak 2014, SDM Kesehatan jadi penyokong produktivitas kerja SDM di dunia industri yang ujungnya berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang positif," ungkap Daeng.
 
Dia berharap dengan tersedianya SDM bidang kesehatan yang bermutu bisa mencukupi kebutuhan, terdistribusi adil dan merata, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna menjamin pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat