Mendikbudristek Sebut Prinsip Dasar UKT Kedepankan Keadilan dan Inklusivitas
MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa prinsip dasar Uang Kuliah Tunggl (UKT) harus selalu mengedepankan asas keadilan dan inklusivitas.
“Karena itu UKT selalu berjenjang, artinya bagi mahasiswa yang punya keluarga lebih mampu mereka membayar lebih banyak dan mahasiswa tidak mampu membayar lebih sedikit. Ini asas yang selama ini dilaksanakan untuk UKT di perguruan tinggi kita karena asas keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia, harus dijunjung tinggi, harus dibela. Hanya mahasiswa yang mampu yang bayar yang ditempatkan di kelompok UKT menengah dan tinggi sesuai kemampuannya,” ungkapnya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Selasa (21/5).
Lebih lanjut, Nadiem menekankan bahwa aturan baru UKT hanya berlaku kepada mahasiswa baru, tidak berlaku untuk mahasiswa yang sudah belajar di perguruan tinggi.
Baca juga : Tolak Pinjol Jadi Opsi Bayar UKT, Komisi X DPR Usul Perbaharui Struktur Anggaran Pendidikan
“Masih ada mispersepsi bahwa ini akan tiba-tiba mengubah UKT pada mahasiswa yang sudah melakukan pendidikannya di perguruan tinggi. Ini tidak benar, ini hanya berlaku untuk mahasiswa baru dan sebenarnya tidak akan berdampak besar sama sekali pada mahasiswa dengan tingkat ekonomi yang blm mapan atau belum memadai. Tangga dalam UKT semuanya ada tangganya dan tangga terendah yaitu 1 dan 2 tidak akan berubah,” tegas Nadiem.
“Yang mungkin akan terdampak adalah untuk mahasiswa untuk keluarga dengan tingkat ekonomi tertinggi. Jadi tidak mahasiswa yang seharusnya gagal kuliah atau tiba-tiba harus membayar lebih banyak akibat kebijakan ini,” sambungnya.
Nadiem juga mengatakan bahwa pihaknya mengetahui bahwa ada keprihatinan dari masyarakat dan mahasiswa tentang kenaikan UKT tersebut. Dia memastikan bahwa kenaikan UKT ini tidak akan berdampak pada mahasiswa yang saat ini sedang belajar di perguruan tinggi.
Baca juga : Anggota Komisi X DPR Nilai Pinjol Masuk Kampus Fenomena Tidak Baik
Dia menambahkan bahwa saat ini yang harus dilakukan adalah memastikan perguruan tinggi termasuk PTN untuk memastikan jika ada kenaikan UKT bahkan untuk tingkat ekonomi lebih tinggi, bahwa peningkatan itu rasional dan masuk akal.
“Jadi kami mendengar banyak desas desus ada lompatan yang cukup fantastis, saya berkomitmen beserta Kemendikbud-Ristek memastikan karena tentunya ada rekomendasi dari kami untuk memastikan bahwa lompatan yang tidak rasional itu akan kami berhentikan. Jadi kami akan memastikan bahwa kenaikan yang tidak wajar akan kami evaluasi, cek, dan dilakukan asesmen,” tutur Nadiem.
Selain itu, Kemendikbud-Ristek dan Komisi X DPR RI juga berkomitmen untuk berjuang meningkatkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk mahasiswa yang ada di tingkat ekonomi yang sangat membutuhkan.
“Jadi sebenernya selama ini KIP Kuliah itu sudah meningkat dari tahun ke tahun dan banyak kebijakan kita yang malah memperbesar unit cost pada KIP Kuliah. Kami akan terus berjuang untuk ini dan untuk meningkatkan total jumlah KIP Kuliah. Karena memang situasi yang paling ideal yang terbaik adalah tangga UKT dilaksanakan sehingga yang mampu membayar lebih banyak dan yang tidak mampu membayar lebih sedikit dan agar efektif, kita harus memastikan di tangga paling rendah itu diberi kesempatan melalui KIP Kuliah. Kami akan memastikan yang tidak mampu bisa merasakan perguruan tinggi,” pungkasnya. (Des/P-5)
Terkini Lainnya
Undana Gelar International Education Fair 2024
Sekolah Kedinasan Harusnya tidak Masuk 20% Anggaran Pendidikan
Dirjendiktiristek Hadiri Peluncuran UI Net Zero Initiative
Fitur Integritas Akademik Cegah Kecurangan Pembelajaran Kampus di Era AI
Lemondial Business School, Program Studi Manajemen Pariwisata Raih Akreditasi BAN-PT
Jumlah Peminat Prodi Vokasi Tahun Ini Mengalami Peningkatan
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
Produksi Podcast dan Vlog, Implementasi Mata Kuliah Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya
Widiastuti Sabet IPK 3,98 untuk Disertasi Bertema Komitmen Guru dalam Proses Pembelajaran
UGM Siapkan Sarapan Gratis Selama Masa Ujian
Alumni 2024 Kampus UPI Cibiru Raih Beasiswa di NDHU Taiwan
Himahi Universitas Budi Luhur Gelar ASEAN+ Youth Environmental Action 2024: Aksi Nyata Pemuda untuk Bumi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap