Angka kematian Tuberkulosis India Menurun, Indonesia Harus Belajar
![Angka kematian Tuberkulosis India Menurun, Indonesia Harus Belajar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/5a1a9c1bd2edd9d360d8dbe634862e9d.jpg)
INDONESIA harus belajar dari India terkait tengan penanganan penyakit tuberculosis (TB). Seperti ketahui Indonesia merupakan penyumbang kasus tuberkulosis terbanyak ke dua di dunia. Di peringkat satu ialah India.
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, pada April 2024 India mengeluarkan India TB Report 2024 yang diedarkan luas ke masyarakat.
"Setidaknya, beberapa hal dalam India TB Report 2024 dapat kita kaji untuk pengendalian tuberkulosis di negara kita," kata Tjandra dalam keterangan resmi, Selasa (28/5).
Baca juga : IDAI: Jangan Diremehkan! Tuberkulosis Anak Bisa Sebabkan Cacat hingga Kematian
Menurut dia, salah satu pencapaian amat penting dalam pengendalian TB di India ialah menurunkan angka kematian akibat Tuberkulosis (TB).
Angka kematian TB India turun cukup tajam, dari 28/100.000 penduduk di tahun 2015 menjadi 23/100.000 penduduk di tahun 2022. Data lain juga menunjukkan bahwa kematian akibat TB India turun dari 494.000 di tahun 2021 menjadi 331.000 di tahun 2022.
Keberhasilan kedua program TB India adalah negara itu berhasil mencapai target 2023 mereka yaitu memulai pengobatan pada 95% pasien mereka.
Baca juga : Obat Sirop Buatan India Tewaskan 18 Anak Uzbekistan
Selain itu, dalam pelaksanaan program TB India, sebagian besar kasus ditangani fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, tetapi peran swasta juga terus meningkat. Ada 33% kasus yang ditangani swasta di tahun 2023, atau sekitar 840 ribu kasus. Angka ini jauh meningkat dari 190.000 kasus yang ditangani swasta di tahun 2015.
"Pemerintah India juga menyampaikan lima faktor risiko yang menjadi tantangan dalam pengendalian TB mereka, yaitu kurang gizi, HIV, Diabetes, alkohol dan kebiasaan merokok," beber dia.
Selain itu, India melaksana kan program nasional gizi masyarakat. Di samping memberi uang langsung setiap bulan pada pasien TB mereka yang kurang gizi.
Baca juga : 6 Bayi Tewas Akibat Kebakaran di Rumah Sakit di Delhi
"Sesuatu yang perlu dipertimbangkan pula tentunya, dan juga ada program keranjang makanan," imbuh Tjandra.
Tentang HIV, diketahui risiko TB nya naik sampai 20 kali. Sementara Diabetes meningkatkan kemungkinan mendapat TB sampai dua atau tiga kali lipat dan juga berhubungan dengan kemungkinan risiko resisten berganda obat TB.
"Akan baik kalau pengalaman dari India juga dipakai sebagai salah satu pertimbangan dan kajian dalam pemerintah mengambil kebijakan TB di negara kita, tentu sepanjang memungkinkan dijadikan benchmark pula," pungkas dia. (Z-3)
Terkini Lainnya
Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Menang 4-1 atas India
Menang 4-1 atas Vietnam, Tim Junior Indonesia Bersiap Hadapi India
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
34 Orang Meninggal di India Setelah Menenggak Miras Oplosan
Gelombang Panas Tewaskan Puluhan Orang di India
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius
Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada
Kementerian PPPA Dorong Penegak Hukum dan Usut Tuntus Kasus Kematian Anak yang Diduga Disiksa Polisi
Ayah Korban Tewas akibat Jatuh dari Treadmill Minta Polisi Usut Tuntas
Polres Metro Jakarta Timur Selidiki Kasus Penggelapan Mobil Bos Rental yang Tewas di Pati
Ancaman Penyakit Jantung, 6 Jam Penanganan Sangat Menentukan
Hingga Mei 2024, Kasus Leptospirosis Capai 367 dengan 42 Kematian
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap