visitaaponce.com

Pria Berusia 55 Tahun ke Atas Disarankan tidak Banyak Minum Saat Malam Hari

Pria Berusia 55 Tahun ke Atas Disarankan tidak Banyak Minum Saat Malam Hari
Ilustrasi(Freepik)

GURU Besar Bidang Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Nur Rasyid mengatakan pria yang sudah berusia di atas 55 tahun disarankan tidak banyak minum di malam hari karena berisiko memiliki masalah prostat.

"Laki-laki 55 tahun ke atas minum banyak dari pagi sampai maghrib saja, karena dia sudah punya masalah prostat. Kalau minum malam, bolak balik bangun tidur, belum tentu bangun bisa tidur lagi nanti kualitas tidurnya jadi jelek," kata Prof Rasyid dalam sebuah acara edukasi, Rabu (5/6).

Prof Rasyid mengatakan, di usia di atas 55 tahun, biasanya pria sudah mengalami masalah gangguan berkemih, seperti berkemih yang selalu tidak tuntas. 

Baca juga : Ecolab Ungkap Pentingnya Air bagi Kehidupan Masyarakat

Ia menyarankan pada malam hari, minum secukupnya saja yaitu saat makan atau saat minum obat dan tidak minum banyak menjelang tidur.

Masalah berkemih juga bisa dialami oleh anak karena masalah kurang gizi dan dehidrasi. Maka, baik anak-anak maupun dewasa, disarankan hidup sehat dan banyak bergerak agar tidak terjadi masalah berkemih seperti pengendapan batu di ureter atau batu ginjal karena pengerasan urine.

Prof Rasyid juga mengatakan volume berkemih yang sehat adalah 2,5 liter sehari dengan intensitas minum lebih dari 2 liter. 

Baca juga : Ini Penyebab Masalah Tiroid Lebih Sering Dialami Perempuan

Hal itu untuk mencegah pembentukan batu di ginjal yang diakibatkan karena kurangnya cairan sehingga cairan urine mengeras dan menetap di ginjal.

Ketika memasuki usia 40 tahun ke atas, Prof Rasyid juga menyarankan untuk melakukan check up kesehatan minimal setahun sekali dan sebaiknya juga melakukan USG untuk mengetahui adanya batu ginjal atau tidak.

"Begitu orang masuk 40 tahun ke atas setahun sekali check up, dan baiknya di USG karena batu ukuran dua milimeter dengan USG ketemu loh, sayangnya check up kan seringnya dengan lab, itu ga ketemu," katanya.

Dokter yang berpraktik di klaster uronefrologi RSCM Kencana itu mengatakan USG bisa memperlihatkan masalah baik di ginjal maupun ureter untuk melihat sumbatan yang menyebabkan masalah. 

Disarankan juga menggunakan USG tanpa kontras karena penggunaan kontras bisa berisiko mengganggu fungsi ginjal. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat