Jokowi TegaskanIndo-Pasifik bukan Arena Adu Senjata
![Jokowi Tegaskan Indo-Pasifik bukan Arena Adu Senjata](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/10/e2b4a498d852141263ebca79127971e6.jpg)
INDONESIA menaruh keprihatinan terhadap meningkatnya persaingan senjata di antara kekuatan besar kawasan Indo-Pasifik.
Keprihatinan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-1 ASEAN-Australia secara virtual pada Rabu (27/10) ini. Diketahui, rivalitas pamer senjata ditandai dengan banyaknya kegiatan pertahanan oleh sejumlah negara di kawasan.
Salah satunya, Australia yang bekerja sama dengan Inggris. Kemudian, Amerika Serikat mengembangkan armada kapal selam bertenaga nuklir, dengan kemampuan jelajah bawah laut tanpa batas dan sulit terdeteksi.
Terobosan itu ditengarai untuk mengimbangi kemampuan Tiongkok yang berupaya menguasai kawasan Indo-Pasifik. Negeri Tirai Bambu belum lama ini meluncurkan Fractional Orbital Bombardment System (FOBS), yakni senjata termonuklir yang mampu menempuh perjalanan jauh.
Baca juga: Jokowi Ajak ASEAN Perkuat Aspek Kesehatan di Kawasan
Lalu, sikap Korea Utara yang masih terus melakukan uji coba senjata nuklirnya. Dinamika yang sangat tinggi, lanjut Jokowi, sapaan akrabnya, dapat mengancam stabilitas dan perdamaian regional.
"Indonesia tidak mau kawasan ini menjadi ajang perlombaan senjata dan menjadi 'power projection', yang dapat mengancam stabilitas," pungkas Presiden.
Menurutnya, sejumlah pihak terkait harus bisa mengubah budaya konflik menjadi budaya damai. Serta, mengganti 'trust deficit' menjadi 'strategic trust. Dirinya meyakini situasi di kawasan akan semakin membaik, tanpa adanya ketegangan yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Hadiri KTT ASEAN, Joe Biden Kecam Kekerasan di Myanmar
"Itulah yang selama ini ASEAN lakukan. ASEAN mampu bertahan lebih dari 50 tahun dan berkontribusi pada stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan kawasan. Karena kita percaya akan kekuatan kerja sama dan dialog untuk mengatasi perbedaan," jelas Jokowi.
Kepala Negara pun meminta Australia untuk bersikap terbuka kepada ASEAN terkait setiap proyek persenjataan yang dikembangkan. "Australia harus menjadi mitra dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian kawasan Indo-Pasifik," katanya.
Menanggapi pidato tersebut, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menekankan bahwa pihaknya selalu menghormati Traktat Nonproliferasi Nuklir atau perjanjian kawasan bebas nuklir, yang dianut negara di kawasan Asia Tenggara.(OL-11)
Terkini Lainnya
PM Israel Benjamin Netanyahu: Militer Mendekati “Akhir Tahap Penghapusan” Hamas di Gaza
Video Tunjukkan Warga Palestina Mengungsi dari Khan Younis Setelah Perintah Evakuasi Israel
Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Arah Timur
Mengenal Juan Jose Zuniga Macias, Sosok Di Balik Kudeta Bolivia
Presiden Bolivia Luis Arce Terima Kasih Usai Hadapi Upaya Kudeta
Istana Presiden Bolivia Diserbu Tentara, Presiden Luis Arce Serukan Perlawanan
Jokowi: Serangan Siber ke Pusat Data Nasional Juga Terjadi di Negara Lain
Jokowi Resmikan Pabrik Cell Baterai Kendaraan Listrik Terbesar se-ASEAN
Bola Perppu Perampasan Ada di Tangan Presiden Jokowi
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Jokowi Perintahkan Menteri-menteri Atur Ulang Tarif Pungutan Batu Bara
Istana Proses Surat Undur Diri Firli Bahuri dari KPK
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap