visitaaponce.com

ASEAN Punya Tantangan untuk Memperkuat Solidaritas

ASEAN Punya Tantangan untuk Memperkuat Solidaritas
Bendera kebangsaan sejumlah negara anggota ASEAN yang terpasang dalam suatu konferensi.(AFP)

KONFERENSI Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-38 dan 39 yang berakhir pada Kamis (28/10) ini, banyak menyoroti isu penanganan kesehatan dan ekonomi. 

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo selalu menekankan bahwa penguatan kerja sama negara anggota ASEAN di dua sektor tersebut, akan membawa kawasan keluar dari krisis akibat pandemi lebih cepat.

Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah pun setuju dengan pendapat Kepala Negara. Menurutnya, penguatan di bidang kesehatan dan ekonomi harus dilakukan, agar ASEAN bisa segera bangkit dari dampak pandemi covid-19.

Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, dirinya melihat ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya, ketegangan kawasan yang diciptakan dua kekuatan besar, yakni Tiongkok di utara dan Australia di selatan.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Indo-Pasifik bukan Arena Adu Senjata

Diketahui, dua negara itu melakukan banyak aktivitas pertahanan, yang melibatkan persenjataan nuklir. Langkah tersebut jelas mengganggu situasi keamanan di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik. Menjadi persoalan ketika di tubuh ASEAN saat ini mengalami sedikit kerenggangan.

"Ada pengelompokan ASEAN enam dan ASEAN empat. ASEAN enam itu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Brunei Darussalam. Enam negara ini tidak perlu dipertanyakan soliditasnya," tutur Teuku kepada Media Indonesia, Kamis (28/10).

Sementara itu, empat negara lain, yakni Myanmar, Kamboja, Laos dan Vietnam, cenderung pro kepada Tiongkok. Sebagai perkumpulan negara yang berlandaskan semangat bebas aktif, sikap empat negara itu tentu menjadi persoalan.

"Ini yang memecah konsentrasi kita. Bagaimana untuk tetap menjaga ASEAN atau beberapa negara di dalamnya, agar tidak masuk orbit Tiongkok," pungkasnya.

Baca juga: Hadiri KTT ASEAN, Joe Biden Kecam Kekerasan di Myanmar

Salah satu solusi yang bisa dilakukan, lanjut dia, dengan mengundang Amerika Serikat (AS) dalam berbagai kerja sama strategis ASEAN, termasuk sektor kesehatan.

"Dengan adanya pandemi, cara untuk mempersatukan semua negara di kawasan ya melalui isu kesehatan. Kebetulan dalam bidang ini, AS lebih unggul. Vaksin AS lebih akurat dibandingkan vaksin Tiongkok," kata Teuku.

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa ASEAN menganut politik bebas aktif. Adapun pelibatan AS di kawasan hanya untuk memberi keseimbangan, agar Tiongkok tidak memberi pengaruh yang dominan.(OL-11)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat