Iran Izinkan PBB Ganti Kamera Rusak di Kompleks Nuklir
![Iran Izinkan PBB Ganti Kamera Rusak di Kompleks Nuklir](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/5bad4b984c43d953f3b499f1f6c4a506.jpg)
IRAN setuju untuk mengizikan badan pengawas atom PBB mengganti kamera yang rusak di kompleks nuklir TESA di Karaj, barat Teheran, kata kantor berita di republik Islam itu, Rabu (15/12).
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasis di Wina telah berusaha untuk mengganti perangkat yang menurut Iran rusak dalam serangan pada Juni yang dituduhkan dilakukan oleh Israel.
"Dalam isyarat niat baik, Iran mengizinkan IAEA memasang kamera baru untuk menggantikan yang rusak dalam operasi sabotase terhadap situs nuklir Karaj," kata kantor berita Nour yang dianggap dekat dengan Dewan Keamanan Nasional Iran.
"Ini tindakan sukarela oleh Iran untuk mengakhiri kesalahpahaman dalam hubungannya dengan IAEA," katanya. "Karena selesainya penyelidikan keamanan kamera yang rusak serta keputusan badan tersebut untuk mengutuk sabotase di kompleks TESA dan untuk menerima inspeksi teknis kamera oleh para ahli Iran sebelum pemasangannya, Iran telah memberi wewenang kepada badan tersebut untuk mengganti kamera yang rusak dengan yang baru," tambahnya.
Perkembangan itu juga dilaporkan oleh kantor berita Iran lain. Iran menuduh musuh bebuyutannya Israel berada di balik serangan sabotase terhadap bengkel manufaktur komponen sentrifugal TESA Karaj pada 23 Juni.
Pada saat itu dikatakan Iran menggagalkan serangan terhadap gedung tanpa mengidentifikasi sifat dari insiden tersebut. Hingga Rabu, Iran telah menolak permintaan IAEA untuk mengganti kamera.
Negosiasi dilanjutkan pada Kamis pekan lalu untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan 2015 antara Iran dan kekuatan dunia yang ditarik Amerika Serikat dari bawah Donald Trump pada 2018.
Baca juga: Amerika Serikat Siapkan Alternatif jika Pembicaraan Nuklir Iran Gagal
Iran mengatakan hanya ingin mengembangkan kemampuan sipil tetapi kekuatan Barat mengatakan persediaan uranium yang diperkaya melampaui batas dan dapat digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.
Republik Islam itu selalu membantah menginginkan persenjataan nuklir. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
500 Warga Jakarta Terima Bantuan 2,5 Ton Beras dari PBB
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Pasukan Israel Terus Bombardir Gaza Meski PBB Minta Akses Bantuan Kemanusiaan
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
PBB Minta Israel Menghentikan Serangan Terhadap Fasilitas Medis di Gaza
Presiden Prancis Emmanuel Macron Ingin Eropa Dilindungi Senjata Nuklir
Putin Siap Gunakan Senjata Nuklir Jika Kedaulatan Rusia Terancam
Vladimir Putin Ancaman Perang Nuklir Bila Ada Intervensi Militer Barat di Ukraina
Indonesia Desak Pelucutan Senjata Nuklir Segera
IAEA Memperingatkan KeKhawatiran atas Rencana Nuklir Iran
Rusia dan AS Segera Bahas Pengurangan Jumlah Senjata Nuklir
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap