Tudingan Iran Buat Bom Atom, Khamenei Tidak Masuk Akal
![Tudingan Iran Buat Bom Atom, Khamenei: Tidak Masuk Akal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/02/c5855ee87a54fb38dea48e34eb862c66.jpg)
PEMIMPIN tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menepis tudingan negaranya ingin memperoleh senjata atom sebagai hal yang tidak masuk akal. Ini disampaikan dalam sambutannya pada Kamis (17/2) di tengah tanda-tanda terobosan dalam pembicaraan nuklir.
Republik Islam itu terkunci dalam negosiasi dengan kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang menawarkan keringanan sanksi sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya. Kesepakatan yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan atau JCPOA dirancang untuk mencegah Iran memperoleh persenjataan nuklir--tujuan yang selalu ditolaknya.
Kepala perunding Teheran Ali Bagheri menulis tweet, "Kita lebih dekat dari sebelumnya untuk mencapai kesepakatan," Rabu malam. Ini ditegaskan beberapa jam setelah Prancis memperingatkan bahwa Iran hanya memiliki beberapa hari tersisa untuk menerima kesepakatan.
Dalam komentar yang disiarkan oleh televisi pemerintah pada Kamis, Khamenei mengatakan Iran harus memikirkan hari esok dan, "Cepat atau lambat kita akan sangat membutuhkan energi nuklir damai. Anda dapat melihat aliansi musuh menekan dengan kejam masalah nuklir kita," kata pemimpin tertinggi itu.
"Mereka telah menjatuhkan sanksi pada energi nuklir kami, ketika mereka tahu betul bahwa itu damai. Mereka mengeklaim Iran akan memproduksi bom dalam beberapa waktu, kata-kata absurd yang tidak masuk akal, dan mereka sendiri mengetahuinya dengan baik," kata Khamenei.
"Mereka tahu kami tidak mencari senjata nuklir, tetapi untuk penggunaan energi nuklir secara damai. Mereka mendorong untuk mencegah bangsa Iran mencapai kemajuan yang signifikan ini."
Baca juga: Israel Serang Kota di Selatan Damaskus Suriah
Iran selalu membantah mencari senjata atom meskipun mengingkari beberapa komitmen nuklirnya setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian itu pada 2018 di bawah presiden saat itu Donald Trump. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Yenny Santoso Raih Runner-Up 1 Mrs Globe
AS Laporkan Kasus Flu Burung Keempat
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Rupiah Menguat Seiring Gejolak Spekulasi Suku Bunga AS Turun
Surati Mahasiswa AS Pro Palestina, Khamenei: Kalian Mulai Perjuangan Terhormat
Kematian Presiden Raisi tidak Berdampak Signifikan di Iran
Iran Nyatakan Hari Berkabung 5 Hari Setelah Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Raisi
Presiden Iran Raisi Tewas, Siapa Dia dan Penggantinya?
Selamatkan Ibu dan Bayi yang Terjebak Salju, Petugas Medis Dipuji
Pemilu Iran Mulai Digelar
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap